Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Street Race Bakal di Bekasi

Illustrasi Street Race

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Bagi penggila motor, tentu tidak asing dengan istilah 58, selembar, selembar banci, hingga selembar free, istilah yang menunjukkan diameter piston pada mesin motor untuk menentukan kelas balapan liar. Balapan liar telah lama menjadi fenomena sosial, mereka yang didalamnya akrab dengan razia hingga pembubaran oleh petugas kepolisian, bahkan tidak jarang juga terlibat cekcok dengan pengguna jalan yang merasa terganggu, yang bertahan adalah yang memiliki adrenalin tinggi.

Dewasa ini kepolisian ingin menertibkan balapan liar dengan street race, balapan liar legal untuk mewadahi pelaku balap liar. Untuk pertama, Polda Metro Jaya menggelar balapan liar legal di Ancol, Jakarta Utara. Rencananya, streetrace ini akan digelar secara berkelanjutan di sejumlah wilayah, termasuk Bekasi.

“Perlu digaris bawahi bahwa kegiatan ini bukan seremonial, kegiatan ini akan berkelanjutan. Bulan depan rencananya di Serpong, doakan di Bekasi, Cikarang segera bisa dimulai. Kalau kita bergerak bersama saya kira persoalan ini bisa kita selesaikan,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam jumpa pers di lokasi street race, Ancol

Sementara itu, Polres Metro Bekasi Kota tengah mencari area street race, pihak kepolisian tengah berkomunikasi dengan beberapa pihak untuk mewadahi pelaku balap liar. Ada beberapa lokasi yang dilirik, diantaranya berada di kawasan Bekasi Utara, Medansatria, hingga Bantargebang.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki menyampaikan bahwa pihaknya tengah memetakan lokasi yang cocok. Ia mengakui bahwa masih ada balapan liar di wilayah Kota Bekasi. “Kita masih lokasi, kita bekerjasama dengan pemerintah Kota Bekasi mencari lokasi untuk menyalurkan bakat-bakat putra yang ada di Kota Bekasi, yang mempunyai kemampuan tapi salah guna,” paparnya.

Tidak memungkiri keberadaan aksi balap liar di Kota Bekasi, para pelaku balap liar kerap kucing-kucingan dengan petugas kepolisian. Dalam waktu satu hingga dua hari ini, Polres Metro Bekasi Kota akan mensurvei kawasan yang memungkinkan menjadi arena balap liar.

Tidak bisa bekerja sendiri, diperlukan dukungan dari pemerintah kota untuk mewujudkan street race di Kota Bekasi. Street race ini diharapkan dapat menumbuhkan bibit pembalap dari Kota Bekasi.”Nanti kita kan belum menemukan lokasi, nanti kita sesuaikan,” tukasnya.

Aksi balap liar di Kota Bekasi beberapa kali terekam, diantaranya di jalan Chairil Anwar, Jalan Raya Ahmad Yani, dan Jalan Raya I Gusti Ngurah Rai. Saat melakukan aksinya, para pelaku balap liar ini kerap memberhentikan pengguna jalan guna mengosongkan ruas jalan.

Senada, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengaku telah memetakan lokasi.Gidion mengaku, memiliki waktu lambatnya satu bulan untuk mematangkan konsep balap liar resmi. Dirinya segera berkoordinasi bersama Polres Metro Bekasi Kota, bahkan rencananya ajang ini akan melibatkan peran pemerintah daerah dan TNI.

“Waktunya secepat mungkin karena teknis kan harus membutuhkan persiapan yang komprehensif dengan stakeholder lain. Nanti secepatnya kita rencanakan dengan Bekasi Kota,” katanya.

Pada waktu berbeda, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Korwil Kota Bekasi telah menjalin komunikasi dengan kepolisian. Komunikasi berlangsung diantaranya untuk menentukan tempat dan pelaksanaan street race.

“Dalam kegiatan ini nanti, kami akan ikut serta, termasuk juga kita ingin kegiatan tersebut diselenggarakan di Kota Bekasi, kalau memang tempatnya ada,” kata Ketua IMI Korwil Bekasi, Komarudin.

Diakui sampai dengan akhir pekan kemarin belum ditetapkan lokasinya. Beberapa lokasi sempat dilirik, tiga lokasi kawasan perumahan dan bisnis di kawasan Bekasi Utara, Medansatria, dan Bantargebang, namun belum ditetapkan.

Salah satu pertimbangan jika menggunakan jalan umum, maka harus dipertimbangkan potensi kemacetan lalu lintas jika harus menutup satu ruas jalan. Satu kawasan perumahan di Bantargebang menjadi salah satu kawasan yang dinilai representatif, hanya saja track lebih pendek, dukungan dari pemerintah kota dibutuhkan untuk mengaspal jalan sehingga layak untuk digunakan sebagai lokasi street race.

“Jadi teman-teman liaran yang biasanya 500 meter dirubah menjadi 200 meter. Why not, tadinya 502, jadi 201 kenapa tidak,” tambahnya.(sur/pra)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin