Berita Bekasi Nomor Satu

Tinggalkan Kendaraan BBM, Warga Bekasi Beralih ke Kendaraan Listrik

Illustrasi Mobil Listrik

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Minat warga Bekasi untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan mulai Nampak. Hal ini dibuktikan tingginya permintaan kendaraan listrik, meskipun kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih banyak diminati. Sementara itu, grafik penjualan motor listrik lebih besar dibandingkan dengan mobil listrik. Rencana pemberian subsidi dinilai akan mempercepat migrasi dari kendaraan fosil ke kendaraan listrik.

Grafik penjualan maupun intensitas masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kendaraan listrik di Bekasi berbanding lurus dengan data kendaraan listrik yang mengaspal di Indonesia. Total sampai dengan November 2022, ada 33.810 unit kendaraan listrik yang mengaspal di Indonesia, 25 ribu diantaranya adalah roda dua.

Sementara di Provinsi Jawa Barat, total kendaraan listrik yang mengaspal baru 545 unit, mayoritas juga kendaraan roda dua. Catatan Radar Bekasi pada pertengahan tahun 2021, ada 59 kendaraan listrik yang mengaspal di Bekasi, 52 diantaranya kendaraan roda dua.

Peminat motor listrik sudah nampak di Bekasi, warga yang datang untuk sekedar memperoleh informasi sampai membeli motor listrik disebut cukup baik. Kenaikan penjualan motor listrik terutama nampak setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, penjualan naik berkisar 30 persen.

“Dari orang datang untuk bertanya, untuk membeli, itu benar-benar mulai meningkat ketimbang sebelumnya. Mungkin kenaikannya bisa sampai 30 persen,” ungkap Penanggung Jawab Sepeda dan Motor Listrik Uwinfly Delima Motor Bekasi, Febriansyah, Senin (19/12).

Naiknya harga BBM disebut menjadi salah satu pertimbangan masyarakat Bekasi untuk membeli motor listrik. Febriansyah menjelaskan, jarak tempuh maksimal dengan kondisi baterai full mencapai 60 km, menghabiskan biaya Rp3 ribu rupiah untuk sekali cas.

Sementara untuk motor berbahan bakar minyak, satu liter bensin dengan spesifikasi paling rendah memakan biaya Rp10 ribu. Sementara dari sisi perawatan, motor listrik ini disebut tidak perlu mengeluarkan biaya ganti oli, Service rutin diperlukan dalam jangka waktu per 6 bulan untuk memeriksa baterai kendaraan dan fungsi pengamanan seperti kondisi ban hingga pengereman.

Ada beberapa tipe kendaraan yang dipasarkan, harganya Off The Road (OTR) berkisar Rp9,5 juta sampai Rp13 juta, tanpa biaya pengurusan laik jalan seperti pajak dan kelengkapan dokumen kendaraan. Untuk mendapatkan kelengkapan sampai dengan dokumen dan izin jalan kendaraan, biaya yang dikeluarkan berkisar mulai Rp12,5 juta.

Pemberian insentif bagi masyarakat yang membeli kendaraan listrik di tahun 2023 diyakini akan mendongkrak penjualan. Salah satu tipe kendaraan yang banyak peminatnya adalah T3, motor listrik yang sekilas mirip dengan Vespa.

“Dari mulai penjualan itu pasti meningkat, karena euforia warga Bekasi lumayan untuk kendaraan listrik,” tambahnya.

Salah satu dealer yang juga memasarkan kendaraan listrik berada di kawasan Summarecon, Bekasi. Dealer mobil Hyundai ini tersebut juga menilai minat masyarakat Bekasi terhadap mobil listrik sudah semakin banyak.

Ada beberapa alasan masyarakat membeli mobil listrik, yakni lokasi kantor sebagian warga Bekasi berada di wilayah DKI Jakarta. Bebas aturan ganjil genap menjadi salah satu alasannya, disamping biaya perawatan lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

“Jadi si customer pun merasa dengan saya punya mobil listrik, saya bebas nih mau kerja hari apa saja, tidak perlu takut lagi untuk menentukan terkait plat nomornya,” terang Supervisor Hyundai Andalan Motor, Billy Jafar Maulana.

Lebih lanjut Billy mengatakan, biaya perawatan yang jauh lebih hemat ini berbanding lurus dengan harga jual kendaraan yang relatif tinggi. Harga mobil listrik dengan tipe paling rendah berkisar Rp700 jutaan.

Unit yang banyak diminati masyarakat saat ini kata Billy adalah Ioniq 5. Meskipun mobil konvensional maupun listrik dari sisi perawatan keduanya membutuhkan perawatan rutin, namun mobil listrik disebut lebih hemat, minus ganti oli beberapa perawatan lain bagi mobil konvensional.

“Dia awalnya mengeluarkan cost yang lebih besar, tapi untuk kedepannya itu dia lebih hemat lagi,” ungkapnya.

Rata-rata jarak tempuh mobil produksi Hyundai berkisar 300 sampai 400 km dalam keadaan baterai terisi penuh. Berbeda dengan grafik penjualan motor listrik, trend peningkatan belum dirasakan signifikan sejak naiknya harga BBM beberapa waktu lalu.”Pastinya ada beberapa yang beralih ke mobil listrik, karena dia berpikirnya untuk jangka panjang,” tambahnya.

Serupa, masyarakat Bekasi juga sudah mulai mencari informasi tentang mobil listrik di salah satu dealer Toyota terbesar di Bekasi. Auto2000 cabang Bekasi Timur sudah mulai memasarkan mobil listrik produksi Toyota Astra Motor (TAM). Hanya saja, butuh waktu untuk pemesanan khusus bagi setiap konsumen yang berminat.

“Kalau untuk peminatnya di Bekasi memang ada saja yang bertanya, di tempat saya itu sudah ada bertanya, dan ada satu yang sudah pesan,” ungkap Kepala Cabang Auto2000 Bekasi Timur, Budi Sahputra.

Lebih lanjut kata Budi, Auto2000 tengah mempersiapkan infrastruktur pendukung mobil listrik. Meskipun, beberapa fasilitas charging juga sudah nampak mulai tersedia di beberapa lokasi publik, seperti rest area, stasiun pengisian bahan bakar, hingga pusat perbelanjaan.

Infrastruktur menjadi poin penting lantaran Toyota sejauh ini diketahui sebagai pemimpin pasar otomotif di Indonesia. Pemasaran mobil listrik diakui belum agresif dilakukan seraya menunggu semua infrastruktur tersedia untuk mensupport operasional mobil listrik.

“Masih spot order, itu adalah order khusus. Prosesnya setelah pelanggan menandatangani surat pesanan kendaraan, maka kami bantu pesankan dulu. Barulah akan di info kapan tersedia mobilnya,” tambahnya.

Selama ini, TAM telah mengeluarkan mobil hybrid untuk mendukung pengurangan emisi gas buang. Belum lama ini, TAM resmi meluncurkan Toyota bZ4X, mobil listrik berbasis baterai seharga Rp1,19 miliar OTR DKI tahun 2022.

Mobil listrik ini diperkenalkan pertama kali oleh Toyota Indonesia pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), menjadi kendaraan resmi G20, serta telah di launching tanggal 10 November 2022. Toyota meng-klaim bZ4X mampu melaju hingga 500 km dengan menggendong baterai lithium ion 355 volt. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin