Berita Bekasi Nomor Satu

Pangkas Tujuh Hari Masa Tinggal, Ongkos Haji Hemat Rp 322 Miliar

Umat Islam dari berbagai negara melaksanakan salat di Masjidilharam pada Agustus 2019. Pemandangan itu tampak lagi tahun ini karena Saudi mengizinkan sejuta jamaah menunaikan ibadah haji. (AFP)

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Pemerintah diminta terus berjuang mengurangi lama tinggal jemaah haji di Arab Saudi.

Seperti diketahui saat ini lama tinggal jamaah haji mencapai 42 hari. Jika berhasil memangkas durasi masa tinggal itu, biaya haji bisa semakin hemat.

Desakan supaya pemerintah terus berjuang memangkas masa tinggal haji itu, disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII (membidangi agama) DPR Diah Pitaloka.

BACA JUGA: Biaya Haji Tahun 2023 Naik Jadi Rp 69 Juta, Ini Rinciannya

Dia meminta pemerintah sungguh-sungguh mengupayakan pengurangan masa perjalanan haji dari 42 menjadi 35 hari.

Menurut dia, pengurangan masa perjalanan haji tersebut dapat cukup signifikan mengurangi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023.

“Kami meminta kepada Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, dan maskapai penerbangan untuk memperjuangkan perubahan kebijakan di Arab Saudi,” katanya di sela kunjungan kerja di Arab Saudi pada Sabtu (4/2/2023) waktu Jakarta.

BACA JUGA: Pegawai Pemkot Bekasi Murka, Dilarang Parkir di Dalam, Parkir di Luar Digembosi

Diah mengatakan, perubahan kebijakan itu mengenai jadwal pemberangkatan pesawat jemaah Indonesia. Harapannya penerbangan haji Indonesia tidak mengambil hari terlalu panjang.

Diah mengatakan saat ini waktu yang tersedia masih cukup panjang. Dia memperkirakan waktu yang tersedia untuk melobi pemerintah Saudi masih ada 30-35 hari.

Diah mengatakan apabila masa perjalanan haji dipangkas tujuh hari menjadi hanya 35 hari saja, maka komponen konsumsi dalam BPIH bisa ditekan hingga lebih dari Rp 322 miliar.

BACA JUGA: Heboh! 18 TKK Mundur, Kabarnya Jadi TKK Pengganti di Pemkot Bekasi Dikutip Rp 40 Juta Per Orang

“Itu baru efisiensi dari sisi konsumsi saja, belum dari sisi pelayanan, SDM dan sebagainya,” sambung politisi PDI Perjuangan tersebut.

Untuk teknis penerbangan, yang selama ini dianggap sebagai kendala pengurangan masa perjalanan haji, menurut Diah kini hal itu sudah bisa diatasi.

Ketua Pelaksana Harian Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) periode 2016-2022 Qasim Shaleh setuju dengan usulan haji cukup 35 hari.

BACA JUGA: 7 Fakta Mobil Dinas DPRD yang Dipakai Anak SMA Pacaran Tanpa Busana dan Kecelakaan

Ia menyebut, haji 35 hari sama sekali tidak akan mengganggu rangkaian ibadah haji.

Dia menjelaskan inti dari ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) hanya 6 hari. Kemudian ibadah tambahan berupa arbain, atau salat 40 waktu berturut-turut di Madinah hanya butuh 8 hari.

“Jadi sangat-sangat tidak mengganggu secara ibadah,” katanya.

BACA JUGA: Pembangunan Jalan Cikarang-Cibarusah Sisakan Masalah

Dia mengungkapkan, sebetulnya pengurangan masa haji ini sudah mereka usulkan kepada pemerintah.

Apalagi, saat ini bandara di Jeddah sudah mengalami perluasan, sehingga jumlah penerbangan sangat mungkin bertambah. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin