Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Dorong Pemuda Melek Politik

Ketua Bapemperda DPRD Kota Bekasi Nicodemus Godjang. Foto dok.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemuda merupakan aset berharga yang dimiliki oleh setiap bangsa. Kualitas pemuda berperan besar untuk menentukan masa depan suatu bangsa, tidak heran jika pemuda mendapatkan tempat khusus di mata pemerintah. Hal itu juga yang diyakini oleh Nicodemus Godjang, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, memberi perhatian cukup besar kepada dunia kepemudaan di Kota Bekasi.

Jumlah penduduk kategori milenial yang saat ini mendominasi di Kota Bekasi menjadi keuntungan tersendiri dari sisi demografi, bahkan dapat memberikan keuntungan jika dapat dikelola dengan baik, dari sisi pembangunan sumber Daya Manusia (SDM)nya.

Pemerintah telah memiliki instrumen untuk mengukur kualitas pembangunan manusia, khususnya pemuda. Statistik kepemudaan Kota Bekasi tahun 2021 lalu, total ada 717.926 jiwa penduduk masuk dalam golongan pemuda. Jumlahnya cukup mendominasi, yakni 27,99 persen dari total penduduk sebanyak 2.564.941 jiwa.

Nico sapaan akrabnya melihat pergerakan pemuda di Kota Bekasi cukup membahagiakan. Hal ini dapat dilihat dari aktifnya berbagai organisasi kepemudaan, salah satu contohnya karang taruna. Perhatian kepada dunia kepemudaan ini selalu ia singung saat bertemu dengan para pemuda, atau saat berkunjung ke berbagai wilayah di Kota Bekasi sebagai anggota legislatif.

“Sehingga kita melihat pemuda ini sangat potensial,” katanya.

Untuk mendukung dunia kepemudaan serta semakin memperbaiki Indeks Pembangunan Pemuda di Kota Bekasi, ia menilai pemerintah harus memberi dukungan lewat penyediaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana ini disebut penting guna mendukung aktivitas pemuda.

Contoh paling sederhana adalah Karang Taruna. Struktur kepengurusan Karang Taruna kata Nico, terbentuk hingga ke tingkat paling bawah, sampai tingkat RW. Kehadiran Karang Taruna harus didukung oleh pemerintah di setiap tingkat, salah satu yang paling penting adalah menyediakan sekretariat.

“Jadi mereka tidak dibentuk saja, lalu selesai, kita punya anggaran kok, tinggal kita anggarkan. Ini kurangnya pemahaman pemerintah dalam merawat, memberdayakan Karang Taruna ini untuk pembangunan sosial kemasyarakatan,” ungkapnya.

Satu lagi yang membutuhkan perhatian dan kerjasama banyak pihak adalah sikap pemuda yang anti terhadap politik atau Apolitik. Diperlukan kerjasama banyak pihak untuk membentuk kesadaran politik dalam diri para pemuda, image dunia politik semakin buruk di tengah masifnya informasi pejabat korupsi, disamping hal-hal buruk lainnya.

Nico tidak manampik adanya perilaku korup para pejabat. Namun, ia menegaskan bahwa politik sesungguhnya bersifat suci, maka diperlukan individu yang memiliki semangat luhur, seperti para pemuda dalam menghasilkan aturan dan kebijakan yang baik lewat proses politik.

“Nah ini yang harus kita benahi, artinya mereka sudah bergairah di dalam berbuat ke masyarakat, namun dengan politik ini mereka sangat apolitik. Bagaimana kita mengedukasi kaum milenial atau pemuda ini untuk paham dengan apa itu politik,” tambahnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin