Berita Bekasi Nomor Satu

Pj Bupati Bekasi Perkirakan 48 Persen Warganya Telah Mudik

TUNGGU KERETA API: Sejumlah warga yang hendak mudik menunggu kedatangan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) Bengawan, di Stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (17/4). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, ribuan warga mulai sudah meninggalkan Kabupaten Bekasi. Hal itu diketahui, pada saat naiknya jumlah penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) sejak tanggal 9 April 2023 lalu.

Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (KAI) Stasiun Cikarang, jumlah keberangkatan KAJJ dari Stasiun Cikarang terjadi peningkatan mulai 9 April lalu mencapai 1.300 penumpang. Sementara keberangkatan terbanyak pada tanggal 14 April, mencapai 2.161, dan pada Minggu, 16 April atau H-5 Idul Fitri mencapai 1.400 penumpang. Adapun KAJJ paling banyak diminati warga adalah KAJJ Bengawan, tujuan akhir Purwosari dan Sawunggalih tujuan Kutoarjo Jawa Tengah.

Salah satu warga Kabupaten Bekasi yang hendak mudik ke Purworejo, Nia Ayuda mengungkapkan, dirinya sengaja mudik pada H-5 Idul Fitri agar waktu libur bersama keluarga di kampung halamannya lebih lama, dan kondisi kereta api juga tidak terlalu ramai.

“Saya pulang kampung naik kereta Bengawan ke Purworejo. Selain nemuin orang tua, juga silaturahmi ke famili, terus juga biar gak terlalu padat. Soalnya saya rencana 10 hari di kampung,” tutur Nia saat ditemui di Stasiun Cikarang, Senin (16/4).

Wanita yang mudik bersama satu anaknya itu memang setiap tahun mudik menggunakan jasa kereta api di Stasiun Cikarang. Dirinya mengaku, tidak kesulitan untuk mencari tiket kereta seperti tahun lalu yang harus menunjukkan tiket vaksin Covid-19.

“Aku tiap tahun pulang naik kereta api. Tiket tahun ini lebih gampang, karena sebelum puasa sudah nyari, sengaja milih berangkat lebih awal. Sekarang sih tiketnya lumayan banyak. Kalau tahun lalu ribet pake kartu vaksin, kalau baru dua kali vaksin harus swab, sekarang Alhamdulillah anak gak pake vaksin, sehingga tidak ribet,” ucapnya.

Penumpang lainnya, Sri Utami yang pulang kampung ke Klaten naik kereta api Bengawan, juga mengungkapkan sengaja memilih mudik lebih awal, karena anak-anaknya sudah libur sekolah.

“Saya dari Gramapuri Cikarang mau mudik ke Klaten. Berangkat sekarang, karena anak-anak sudah libur sekolah. Saya cuma sampai H+2 lebaran, sebab harus gantian mudiknya dengan saudara saya,” beber Sri.

Sekadar diketahui, PT KAI Stasiun Cikarang memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang KAJJ tujuan Jawa Tengah pada Rabu (19/4) mendatang. Berdasarkan data sementara pemesanan tiket, sudah ada 1.200 calon penumpang yang akan berangkat dari Stasiun Cikarang. Selain itu, di Stasiun Cikarang terdapat 14 keberangkatan KAJJ dan 13 jadwal kedatangan KAJJ.

Selain di Stasiun Cikarang, lonjakan pemudik juga terjadi di Terminal Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan catatan, peningkatan signifikan di terminal Cikarang mencapai 50 persen pada Senin (17/4) atau H-6 lebaran 2023.

Pengawas Terminal Kalijaya Dinas Perhubungan Jawa Barat, Tio Afif menjelaskan, terjadi peningkatan pemudik lebaran tahun ini sejak Minggu (9/4) kemarin. Peningkatan itu didominasi penumpang tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Hari ini (kemarin, Red) lebih ramai, karena memang peningkatannya mencapai 50 persen, kalau sebelumnya masih 5-10 persen per hari dibanding hari biasa,” ujar Tio.

Seiring lonjakan penumpang, tarif bus juga mengalami kenaikan harga. Kenaikan tarif bus mulai terjadi sejak H-7 lebaran dengan prediksi kenaikan harga berkisar antara 6-12 persen.

“Prediksi kenaikan tarif yang biasanya terjadi di kisaran 6-12 persen mulai H-7, meningkat terus sampai 12 persen sampai hari H,” tandas Tio.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, memprediksi sebanyak 48 persen warga akan meninggalkan Kabupaten Bekasi melalui jalur darat, baik melintasi jalan tol maupun pantura.

“Yang pasti pemudik asal Kabupaten Bekasi mengikuti rata-rata nasional. Kalau di nasional 48 persen, di Kabupaten Bekasi sama seperti itu. Pasalnya, Kabupaten Bekasi menjadi perlintasan dari Jakarta menuju kota-kota lain di Jawa Barat hingga Jawa Tengah, baik melalui tol maupun jalan arteri,” pungkas Dani. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin