Berita Bekasi Nomor Satu

GP Ansor Buka Posko Warga Pengangguran

LAYANI PENGADUAN: Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Desa Cikarang Kota, melayani warga yang mengadu ke posko pengangguran GP Ansor, Kabupaten Bekasi. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banyaknya angka pengangguran di Kabupaten Bekasi, membuat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pengurus Ranting Desa Cikarang Kota membuka posko khusus untuk warga sekitar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 190 ribuan orang tercatat tanpa pekerjaan atau pengangguran.

Ketua GP Ansor Ranting Desa Cikarang Kota, Nasrudin menjelaskan, pembukaan posko tersebut disebabkan atas dasar keresahan pihaknya yang banyak mendapat aduan dari masyarakat sulit mendapat pekerjaan di Kabupaten Bekasi, khususnya di wilayah Desa Cikarang Kota.

“Ini adalah gerakan awal kami untuk mendapatkan data, berapa jumlah pengangguran yang ada di wilayah Desa Cikarang Kota, dan nanti akan dianalisa apa persoalannya,” kata Nasrudin, Senin (29/5).

Pihaknya menyayangkan, banyak masyarakat yang menganggur di wilayah Desa Cikarang kota, dengan harapan pembangunan pabrik baru di wilayahnya, dapat meminimalisir jumlah pengangguran.

” Padahal, di wilayah Desa Cikarang Kota, ada kawasan yang menurut sumber yang kami dapat, itu akan dibangun 16 pabrik produksi yang tentunya bisa menyerap tenaga kerja. Yang sudah rampung itu dua pabrik, tetapi kenapa jarang sekali warga Cikarang Kota ada yang diakomodir?,” sesal Nasrudin.

Menurutnya, dengan adanya Satuan Petugas (Satgas) yang dibentuk oleh Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, itu sangat bagus. Hanya keberadaan satgas tersebut belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat Desa Cikarang Kota.

Kemudian, dalam memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal, ada enam rencana aksi yang sudah dicetuskan Pj Bupati Bekasi, seperti pelatihan wirausaha mandiri, pelatihan kompetensi, kajian pasar kerja dan UMKM, MoU penempatan pencari kerja, sekolah pra kerja, Hubungan Industrial Pancasila.

“Kami mengingatkan kepada Pak Pj Bupati, agar segera memonitoring dan mengevaluasi kinerja Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang bermitra dengan perusahaan di kawasan industri Jababeka 8, kenapa tidak memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang ada di Cikarang Kota,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi, belum bisa memberikan informasi seberapa banyak tenaga kerja yang sudah diserap melalui program atau kebijakan pemerintah daerah.

Kemudian, Edi juga belum dapat menjelaskan sudah sejauh mana kinerja dari Satgas Pengangguran, yang sudah hampir satu tahun dibentuk.

”Kebetulan untuk datanya saya belum lihat. Tapi kami telah mensosialisasikan adanya peluang lowongan kerja tersebut di sejumlah kawasan industri. Namun dalam hal ini, untuk masalah pengentasan pengangguran, tentunya menjadi evaluasi kami bersama,” ujar Edi, saat dihubungi Radar Bekasi, Senin (29/5). (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin