Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pemerataan Sekolah Masih Jadi Masalah

Masa PPDB Dimulai!

ILUSTRASI: Sejumlah siswa baru mengikuti masa orientasi siswa di SMPN 9 Kota Bekasi, tahun lalu. Keputusan BMPS Kota Bekasi menolak terlibat dalam pelaksanaan PPDB Kota Bekasi tahun ajaran 2023/2024 jenjang SD dan SMP, sangat disayangkan oleh sejumlah pihak. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hari ini masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dimulai. Para calon peserta didik harus mengantisipasi sejumlah hal, mulai dari potensi kecurangan, praktik calo, hingga gangguan server.

Hari pertama pendaftaran menjadi masa-masa krusial pelaksanaan PPDB daring alias online. Dari sejumlah catatan yang terjadi, pelaksanaan PPDB online kerap dibuka dengan insiden “mogoknya” server selepas diserbu oleh pendaftar. Tahun lalu, lalu didapati jarak rumah pendaftar dengan sekolah tidak masuk akal, mencapai belasan juta meter.

Masalah lain adalah adanya dugaan praktik calo hingga penambahan kuota, hal ini sempat diprotes oleh sekolah swasta di Kota Bekasi. Tahun ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi harus benar-benar mengawasi berbagai persoalan tersebut, terutama pada tingkat SMP.

Sekertaris Disdik Kota Bekasi, Deded Kusmayadi mengatakan bahwa pendaftaran PPDB online yang dimulai hari ini telah dipersiapkan dengan baik. Masa verifikasi pra pendaftaran telah memakan waktu satu bulan, seluruh calon peserta PPDB online telah memiliki akun untuk mendaftar.

“Kemarin itu kan verifikasi pra pendaftaran kita lakukan untuk melengkapi persyaratan, kalau sekarang kan persyaratan sudah ada, akun sudah ada, tinggal memilih saja pakai jalur apa,” katanya, Minggu (25/6).

Berbagai antisipasi kata dia, sudah dilakukan, termasuk mengantisipasi gangguan server pada hari pertama. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, server yang dimiliki saat ini mampu melayani pendaftar, termasuk telah mempersiapkan server cadangan.

Calon peserta diharapkan dapat mendaftar dari rumah masing-masing lewat laman PPDB online, tidak berduyun-duyun datang ke sekolah tujuan. Meskipun tidak dipungkiri pendaftar maupun orang tua terkadang tetap ingin datang langsung ke sekolah tujuan lantaran penasaran dan ingin kepastian sudah terdaftar sebagai calon peserta didik.

Terkait dengan potensi kecurangan hingga praktik calo, Deded menyebut bahwa pihaknya akan mengawasi pelaksanaan PPDB dengan ketat. Guna menghindari praktik percaloan ini, seluruh pegawai di internal Disdik Kota Bekasi telah meneken Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) diatas materai.

“Saya harapkan berhati-hati, bahwa kita tidak ada pendaftaran yang harus menggunakan uang, nol rupiah,” tambahnya.

Pemerataan sekolah masih jadi masalah dalam proses pendaftaran peserta didik baru, terutama di tingkat SMP, hal ini membuat pendaftar ataupun orang tua siswa kebingungan. Belum meratanya sekolah di tiap wilayah kelurahan membuat persaingan makin ketat.

Seperti di wilayah Kecamata Bekasi Timur, letak sekolah antara SMP negeri 1 dan 3 cukup dekat, dengan kualitas yang hampir sama. Sehingga menjadi incaran calon siswa, satu diantarannya kecil kemungkinan menjadi alternatif pilihan kedua. Hal serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain.

“Maka dia tidak bisa menjadi alternatif, karena dua-duanya jadi rebutan calon siswa,” ungkap Pengamat Pendidikan, Imam Kobul Yahya.

Meskipun Unit Sekolah Baru (USB) berdiri di beberapa wilayah, Imam menyebut letak titik koordinat di kawasan SD negeri, bukan di lingkungan SMP negeri. Hal ini membuat orang tua maupun calon siswa mempertimbangkan pilihan sekolah tersebut.

Imam melihat kawasan Jatiasih, Jatisampurna, dan Mustikajaya relatif lebih baik dari sisi pemerataan dan daya tampung sekolah. Sementara pada PPDB online tingkat SD negeri, saat ini anak usia tanggung jumlahny relatif besar. Mereka berada di usia 6,3 tahun sampai 6,5 tahun, masih jauh dibawah 7 tahun. Anak di usia tersebut akan menjadi prioritas selanjutnya, setelah anak usia 7 tahun.

Dengan sistem online dan seleksi secara realtime, maka server akan diakses setiap detik oleh pendaftar dalam jumlah besar. Menurutnya, Disdik harus benar-benar memperhatikan kemungkinan gangguan pada server, terutama pada perhitungan jarak antara rumah dan sekolah tujuan siswa agar tidak eror.

“Kalau real-time seperti itu, karena dia per detik siswa masuk, kemungkinan daya tampung server kadang tidak cukup. Biasanya terjadi di hari pertama,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua PPDB online Kota Bekasi, Marwah Zaitun mengatakan bahwa Disdik kota Bekasi berkomitmen tidak terjadi penambahan waktu pendaftaran, maupun penambahan rombel.

“Insyaallah kita komitmennya tidak akan ada proses perpanjangan atau penambahan rombel,” ungkapnya.

Pada tahap satu ini, jalur pendaftaran yang dapat digunakan oleh siswa adalah afirmasi, prestasi, dan perpindahan tugas orang tua (PTO). Jalur pendaftaran zonasi jarak berlaku pada tahap ke dua.

Tahun ini siswa masih bisa mendaftar di sekolah yang jaraknya maskimal tiga kilo meter dari rumah, melewati wilayah kecamatan domisili siswa. Perbedaan berikutnya, di wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan kota atau kabupaten lain juga bisa mendaftar di sekolah negeri yang ada di Kota Bekasi.

“Contoh seperti Pondok Gede, itu kan berbatasan dengan DKI. Tapi tidak semua (pendaftar dari DKI) diterima, tapi di wilayah yang beririsan dengan Pondok Gede,” tambahnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin