Berita Bekasi Nomor Satu

Butuh Terminal untuk Atasi Angkutan Umum yang Semrawut

PADAT KENDARAAN: Sejumlah kendaraan memadati simpang Lemahabang, Jalan Urip Sumoharjo, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (29/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banyak trayek angkutan umum yang tidak memiliki terminal, kerap memanfaatkan badan jalan untuk menunggu penumpang.

Kondisi itu dinilai perlu membuat terminal baru. Disisi lain, terdapat penumpang yang kesulitan menaiki transportasi umum, karena tidak ada terminal sebagai titik keberangkatan.

“Yang saya tahu, terminal cuma di Kalijaya, itupun terminal bus. Kalau yang buat angkot, rada susah, jadi kadang sedapetnya aja di jalan,” ucap salah satu warga, Ali (40), saat ditemui di Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (29/8).

Meski banyak angkutan yang menggunakan aplikasi, Ali masih setia menggunakan angkutan umum untuk berangkat kerja, sehingga mengirit pengeluaran. Namun, dirinya kerap kesulitan untuk menunggu, karena tidak ada titik keberangkatan yang pasti.

“Seharusnya memang ada terminal untuk ngetem dan keberangkatan. Tapi sekarang kebanyakan yang ngetem di jalan. Mau nggak mau, terpaksa naik, karena tidak ada terminalnya,” beber Ali.

Hal serupa dikeluhkan warga Cikarang Timur, Roni (37). Menurutnya, Kabupaten Bekasi seharusnya membangun sejumlah terminal baru. Pasalnya, setiap hari jalur angkutan umum tidak beraturan, dan kerap menimbulkan kemacetan, lantaran ngetem di pinggir jalan.

“Coba cek saja di Lemahabang, itu kan trayeknya cuma sampai situ. Karena nggak ada terminal, jadi pada berenti di depan Bapelkes. Itu berbahaya, sebab dekat perlintasan kereta, kalau macet saat kereta mau lewat, kan berabe. Jadi di Lemahabang deh khususnya, perlu terminal,” turur Roni.

Seperti diketahui, Kabupaten Bekasi tercatat hanya memiliki satu terminal yang ideal, yakni Terminal Kalijaya, di Cikarang Utara. Terminal ini pun terbilang mumpuni setelah dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan sisanya, Kabupaten Bekasi tidak memiliki terminal yang layak.

Pada beberapa trayek yang melintasi wilayah perkotaan, tidak ada terminal sebagai titik awal maupun akhir angkutan umum. Alhasil, banyak angkutan umum yang ngetem di badan jalan sembari menunggu penumpang.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Noor menilai, setidaknya Kabupaten Bekasi membutuhkan dua terminal baru, yakni di Cibarusah dan Lemahabang.

Pembangunan dua terminal ini menurutnya perlu, karena tingginya mobilitas penduduk di dua wilayah tersebut. Keberadaan terminal ini pun diharapkan mampu meningkatkan penggunaan transportasi umum oleh masyarakat.

“Saya menginginkan Dinas Perhubungan (Dishub) segera membangun terminal di Cibarusah dan Lemah Abang. Aktivitas masyarakat di dua titik ini semakin tinggi, dan membutuhkan transportasi umum,” saran Cecep.

Ia mengatakan, Lemahabang dan Cibarusah ini sebenarnya telah tersambung dengan adanya trayek angkutan umum. Hanya saja, karena ketiadaan terminal, operasional angkutan di masing-masing titik akhir pun menjadi tidak tertata.

Alhasil, angkutan umum hanya bisa menurunkan penumpang di bahu jalan, dan mengganggu arus lalu lintas.

“Untuk itu, keberadaan terminal diperlukan masyarakat di dua titik ini,” pungkas Cecep. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin