Berita Bekasi Nomor Satu

Komitmen Pemkot Bekasi Terhadap Transpatriot Dipertanyakan

BERHENTI: Sejumlah unit armada Transpatriot tampak terparkir di pelataran Stadion Patriot Candrabaga. ist

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tak sedikit pihak menyayangkan kebijakan PT Mitra Patriot (Perseroda) dalam menghentikan operasional bus Transpatriot awal April lalu.

Pengamat Transportasi, Harun Al Rasyid menilai bahwa Transpatriot sedianya memilik peluang besar untuk berkembang di Kota Bekasi sebab memiliki dukungan dari berbagai faktor.

Di antaranya  jumlah penduduk yang relatif besar, banyaknya masyarakat yang bekerja di luar kota, serta dukungan transportasi antar kota yang memadai.

“Sebenarnya berpotensi besar untuk berkembang. Tinggal komitmen dan pengelolaannya kan, itu problemnya,” katanya, Rabu (3/4/2024).

Kehadiran layanan Buy The Service (BTS) seharusnya tidak menjadi penghalang untuk Transpatriot tetap melayani masyarakat dan berkembang. Keduanya belakangan diketahui melayani penumpang dengan rute yang berbeda.

Sebagai salah satu tugas pemerintah dalam menyediakan layanan transportasi bagi masyarakatnya, pemberian subsidi harus ditanggung oleh pemerintah. Hal ini tidak hanya terjadi di Kota Bekasi, di banyak daerah pun pemerintahnya mensubsidi transportasi.

Justru, komitmen pemerintah patut dipertanyakan jika tidak memberikan subsidi transportasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan PT Mitra Patriot (Perseroda) harus segera mencari jalan keluar agar Transpatriot bisa kembali beroperasi.

BACA JUGA: PT Mitra Patriot – Dishub Didesak Cari Solusi Bus Transpatriot Kota Bekasi yang Berhenti Beroperasi

Sisi lain, rute layanan Transpatriot yang semula tiga koridor menyusut hingga menyisakan satu koridor saja yang beberapa waktu kemarin dihentikan operasionalnya.

Selain subsidi dari pemerintah, jumlah penumpang, armada dan rute menjadi perhatian penting untuk bisa memenuhi kebutuhan operasional.

Dari sisi rute layanan, Harun menyampaikan Transpatriot harus memiliki banyak rute dan armada guna memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat, serta ketepatan waktunya.

“Kalau satu rute itu bagaimana bisa menanggulangi biaya operasional. Apalagi sekarang era persaingan (transportasi), dan transportasi publik itu harus berprinsip aman, murah, nyaman, ketepatan, dan kecepatan,” tambahnya.

Respon kekecewaan atas berhentinya bus Transpatriot kemarin juga disampaikan oleh masyarakat dalam pemberitahuan yang diunggah di akun media sosial resmi Transpatriot.

Warganet mengeluhkan lambatnya informasi pengertian operasi, Transpatriot di rute ini pun kerap digunakan oleh masyarakat dari dan ke stasiun Kereta Api (KA) Kranji, tidak luput juga digunakan oleh anak sekolah.

BACA JUGA: Bus Transpatriot Kota Bekasi Berhenti Beroperasi

Sebelumnya Kepala Divisi Transpatriot Bekasi, Sindula Gunawangsa menyampaikan alasan pemberhentian operasional ini dihentikan lantaran tidak bisa memenuhi biaya operasional. Subsidi dari pemerintah selama tiga bulan terakhir belum cair.

“Jadi memang pemberhentian layanan ini bukan hanya kebijakan PTMP saja, karena memang kita terkendala biaya operasional,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Zeno Bachtiar menyampaikan bahwa subsidi belum bisa dicairkan lantaran ada kekurangan dokumen administrasi yang harus disiapkan oleh PT Mitra Patriot. Ia menyampaikan bahwa Pemkot Bekasi akan segera mencairkan subsidi setelah persyaratan yang dimaksud lengkap dan dilakukan verifikasi.

“Kalau kami tidak dalam posisi beroperasi atau tidak. Kita dalam posisi verifikator pemberian subsidi,” paparnya.

Pemerintah Kota Bekasi diketahui telah mengalokasikan belanja subsidi bus Transpatriot tahun 2024 sebesar Rp7 miliar. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin