RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan calon pemudik tujuan Sumatera mengalami keterlambatan waktu keberangkatan dari Terminal Induk Bekasi pada Minggu (7/4/2024). Penyebabnya, beberapa unit armada bus milik perusahaan otobus yang akan mengangkut pemudik terjebak macet di pelabuhan dan tol.
Kondisi itu dikeluhkan oleh pemudik tujuan Padang, Sumatera Barat, Selamat (27), seorang pemudik tujuan Padang Sumatera Barat, yang telah menunggu kedatangan bus selama lebih dari dua jam.
“Saya nunggu dari jam 08.00 sekarang sudah jam 10.00 WIB, belum dateng juga,” kata Selamat di Terminal Bekasi.
Menurut Selamat, keterlambatan bus disebabkan oleh kemacetan di ruas tol dan di Pelabuhan Merak Banten.
“Macet di tolnya, jadi kejebak macet di tol. Malah banyak yang masih di pelabuhan, di Merak. Masih tertahan di sana,” ucapnya.
Sementara itu, Aji, seorang pemudik asal Sumatera, juga mengungkapkan bahwa ia telah menunggu kedatangan bus selama hampir satu jam.
“Nunggu bus sudah 1 jam, belum datang juga,” kata Aji.
BACA JUGA: Tilang Elektronik Jaring Ratusan Mobil Langgar Ganjil Genap di Tol, Segini Besaran Dendanya
Aji juga menyebutkan bahwa harga tiket telah naik dua kali lipat dari harga normal.
“Iyaa, biasanya kan Rp300 ribuan sekarang naik dua kali lipat,” beber dia.
Sementara, Kepala Terminal Induk Bekasi, Hermawan, membenarkan adanya keterlambatan bus untuk keberangkatan pemudik.
“Betul tadi ada sedikit penumpukan karena keterlambatan. Info awal dari PO mereka tertahan di Merak dan daerah-daerah lain, tetapi bus sedang mengarah ke sini,” ucap Hermawan.
Sampai saat ini, tercatat ada 4.358 penumpang yang berangkat dari Terminal Bekasi menuju sejumlah wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera. Ia memprediksi puncak arus mudik terjadi pada Minggu (7/4/2024).
“Dari kemarin sampai tadi pagi, tercatat ada 4 ribu lebih yang berangkat dari Terminal Bekasi. Sementara normalnya kita berangkatkan sekitar 500 orang. Untuk kemarin sampe tadi pagi sudah 4 ribu lebih,” ucap hermawan.
Pihaknya, juga sudah menerjunkan bus 10 sampai 15 bus cadangan untuk tujuan Jawa. Sementara untuk Pariyangan daerah Jawa Barat masih menggunakan bus reguler.
“Untuk bus tambahan, sebagian sudah mulai kita pergunakan, terkait penambahan penumpang ini, kita antisipasi jangan sampai ada penumpang yang sudah membeli tiket tidak terangkut,” ujarnya.
“Jadi ketika regulernya sudah habis, kita hubungi PO agar mengeluarkan bus cadangan untuk mengangkut penumpang-penumpang yang sudah membeli tiket,” pungkasnya (rez