Berita Bekasi Nomor Satu

Gedong Papak Bakal Dijadikan Museum

BAWA MATERIAL: Para pekerja membawa bahan material untuk renovasi Gedong Papak di Jalan Ir Juanda Bekasi Timur Kota Bekasi, Selasa (1/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI
BAWA MATERIAL: Para pekerja membawa bahan material untuk renovasi Gedong Papak di Jalan Ir Juanda Bekasi Timur Kota Bekasi, Selasa (1/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi bekerja sama dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) melakukan penataan ulang atau renovasi bangunan Gedong Papak. Bangunan yang dahulunya menjadi markas rakyat Bekasi itu rencananya akan dijadikan museum.

Gedong Papak di Jalan Ir Juanda Bekasi Timur Kota Bekasi yang dibangun pada 1930 ini pernah digunakan sebagai Kantor Bupati Bekasi pada masa itu. Kemudian, seiring berjalannya waktu, Gedong Papak tak lagi dipakai sebagai kantor kepala daerah karena terlalu kecil.

Akan tetapi, Gedong Papak dinyatakan sebagai bangunan bersejarah, sehingga perawatan dan perebaikan mulai dilakukan untuk menjaga ciri khasnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi Muhammad Ridwan mengatakan, saat ini telah dilakukan perbaikan dan perapihan Gedong Papak. Mulai dari pengecatan sekaligus pemindahan kanopi.

“Memang kami sedang melakukan perapihan Gedong Papak, seperti pengecatan dan melepas kanopi yang menempel,” ujar Ridwan kepada Radar Bekasi, Selasa (1/6).

Untuk pengecatan, lanjut dia, dilakukan selama 30 hari dan saat ini sudah selesai. Sedangkan untuk kanopinya milik Bapenda sehingga pihaknya bersama TACB mengirimkan surat ke Bapenda.

Kemudian, setalah pihaknya dan TACB mendapat rekomendasi dari Bapenda, baru kanopi yang menempel di Gedong Papak bisa dilepaskan dan dipindahkan ke lokasi lain.

“Untuk anggaran yang kami siapkan untuk pengecatan dan perapihan Gedong Papak sebesar Rp80 juta,” terang Ridwan.

Ia juga mengaku, untuk pengecatan pihaknya dan TACB melakukan diskusi dalam menetapkan warna untjk Gedong Papak. Sebab, TACB menginginkan warna catnya disesuaikan dengan warna seperi awal dibangun.

Makanya, setelah proses diskusi berlangsung ditetapkan warnanya disesuaikan dengan yang pertama kali Gedong Papak dibangun yakni warna putih dan lisnya hitam.

“Catnya kami sesuaikan dengan warna awal. Hal itu sesuai permintaan dari TACB,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap, dengan dirapihkannya Gedong Papak, pegawai yang berada di sekitar area dapat menjaga kebersihan dan keasriannya.

Lanjut Ridwan, ke depan pihaknya juga akan mengajukan Gedong Papak untuk dijadikan museum. Namun, untuk pengajuan tersebut pihaknya dan ATCB, akan membahas lebih lanjut serta akan mengirimkan surat kepada Wali Kota Bekasi.

“Supaya Gedong Papak bisa dijadikan sebagai museum, kami akan berkirim surat ke Wali Kota. Sehingga nanti dapat dibahas Disparbud bersama TACB dan Wali Kota. Pengajuan sudah kami lakukan, tinggal tunggu arahan saja,” bebernya.

Dari pantauan Radar Bekasi di lokasi Gedong Papak, sudah tidak ada lagi aktivitas pekerjaan. Bahkan Gedong Papak saat ini terlihat jauh lebih rapih dan asri.

Sebelumnya, kanopi Gedong Papak menempel, kini sudah tidak ada lagi. Sehingga area di Gedong Papak sudah kembali keasliannya.

Sementara Ketua TACB Kota Bekasi, Ali Anwar menyampaikan, dari perapihan dan pergeseran kanopi itu nantinya akan dibatasi tiga meter dari area Gedong Papak dan tidak lagi dipakai untuk parkir. Sehingga Gedong Papak steril.

Ia menjelaskan, Wali Kota Bekasi juga menginginkan Gedong Papak dijadikan museum di dalamnya. Dari perapian hanya luar saja untuk dalamnya sementara ini tidak boleh ada yang menyentuh.

“Saya harap semua pejabat harus peduli dengan cagar budaya. Kalau tidak perduli dan bahkan melanggar, kami akan menggugat pejabat tersebut,” tegas Ali. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin