Berita Bekasi Nomor Satu

Korban Selamat Kejahatan Wowon Cs

ILUSTRASI: Polisi ketika melakukan olah TKP kedua di lokasi pembunuhan berantai di Ciketingudik, Bantargebang Kota Bekasi, Senin (16/1) lalu. DOK/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anak yang selamat dari peristiwa pembunuhan berantai di Ciketingudik Bantargebang berangsur membaik, korban sudah diarahkan untuk mendapatkan Pendidikan dan pemulihan trauma.

Komisioner Bidang Hukum Komisi Perlindungan Anak Daerah KPAD Kota Bekasi, Novrian menjelaskan, bahwa belum lama ini pihaknya baru saja bertemu dengan korban NA (5) yang saat ini berada disalah satu tempat milik negara di Jakarta.

“Minggu lalu saya baru update progres perkembangan korban, dari hasil pendampingan yang dilakukan kini NA sudah menunjukan progres yang cukup baik, bahkan saat ini dia sudah mendapatkan pendidikan yang aktif ,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (15/2).

Novrian mengatakan bahwa korban NA dinilai anak yang cukup cerdas. Sehingga kini KPAD mengarahkan korban untuk aktif bersekolah.

“Anak ini cerdas sebenarnya karena saya coba melemparkan beberapa tes kreativitas anak, dan dia responnya bagus dan cepat banget,” jelasnya.

Walaupun sebelumnya dikatakan bahwa pola asuh dan pola pikir yang diberikan sebelumnya sangat kurang, namun NA merupakan anak yang cukup cepat dalam berpikir kreatif.

“IQ nya bagus dia walaupun sebelumnya pola asuh dan pola pikir yang didapatkan sangat kurang, tapi saat ini dia sudah terlihat lebih baik,” tuturnya.

Sementara NA sendiri akan segera mendapatkan pendidikan pada tingkat TK di salah satu centra tempatnya tinggal saat ini, menurutnya pendidikan menjadi sesuatu hal yang penting untuk mengembalikan kesehatan mental dan juga psikologisnya.

“Kebetulan disana ada pendidikan TK kami akan masukan NA ke TK tersebut untuk mengenyam pendidikan, karena menurut saya pendidikan bagian terpenting untuk mengembalikan kesehatan mental serta psikologisnya,” jelasnya.

Sementara, pihak KPAD mengatakan bahwa peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa yang cukup unik, dimana dalam rangkaian kejadian ini pihak KPAD tidak ingin sembarangan untuk memberikan hak asuh pada keluarga.

“Ada satu peristiwa unik dimana dalam rangkaian kejadian dan peristiwa yang terjadi, kami tidak ingin memberikan hak asuh sembarangan pada keluarga. Kami masih dalam tahap audiensi, bila mana di dalam audiensi kita simpulkan bahwa tidak baik untuk tumbuh kembang anak, maka negara siap untuk merawat korban karena banyak ko anak yang diurus sama negara jadi sukses,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin