Berita Bekasi Nomor Satu

Kecam Tindakan Represif Petugas, Mahasiswa Rencanakan Aksi Susulan

PERAWATAN: Salah satu massa aksi ketika mendapatkan perawatan medis usai mengalami luka saat insiden saling dorong terjadi ketika aksi di depan Kantor Wali Kota Bekasi (22/5). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kelompok mahasiswa yang sebelumnya menggelar aksi di depan Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana kembali melakukan aksi demonstrasi. Aksi lanjutan ini buntut dari kericuhan yang terjadi antara massa dengan petugas hingga menyebabkan sejumlah mahasiswa terluka, Senin (22/5).

Diketahui, puluhan massa yang menggelar demonstrasi awal pekan kemarin menamai diri mereka sebagai Aliansi Mahasiswa Kota Bekasi. Saat itu, massa menyuarakan aspirasinya terkait dengan revitalisasi Pasar Kranji Baru, Kota Bekasi.

Salah satu massa aksi yang mengalami luka di bagian pelipis, Nanda Ginanjar menyebut bahwa kericuhan berawal dari aksi saling dorong antara massa dengan petugas yang berjaga. Permintaan mahasiswa agar Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dihadirkan di depan gerbang Plaza Pemkot Bekasi tidak terpenuhi hingga massa merangsek masuk ke halaman Plaza Pemkot Bekasi.

Aksi saling dorong terjadi hingga pintu gerbang yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan Satpol-PP berhasil diterobos oleh massa.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIE Mulia Pratama itu menyebut bahwa massa yang berhasil merangsek masuk diamankan oleh petugas, pengamanan yang dinilai berlebihan dan membuat emosi massa semakin tersulut.

“Dikarenakan cara pengamanan yang dilakukan oleh aparat Satpol-PP yang berlebihan,” katanya, Selasa (23/5).

Lebih lanjut kata dia, pemukulan yang diduga dilakukan oleh oknum petugas Satpol-PP hingga mengakibatkan luka pada bagian wajahnya terjadi ia hendak menyelamatkan salah satu penanggungjawab aksi yang hendak diamankan oleh petugas.

Tidak berhenti disitu, upaya mahasiswa lain untuk menyelamatkannya juga mengalami luka di bagian punggung akibat diseret oleh oknum petugas. Tindakan represif di luar pagar juga dialami oleh perwakilan massa lainnya, sebelum akhirnya kericuhan berhasil dilerai.

“Kawan-kawan sudah melaporkannya ke kepolisian dan akan melanjutkan aksi untuk pecat para pelaku kekerasan,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Satpol-PP Kota Bekasi, Karto menyebut peristiwa itu terjadi lantaran anggotanya dalam keadaan panik. Dimana setelah aksi saling dorong, pagar Plaza Pemkot Bekasi roboh, kemudian massa berhasil menerobos pagar hingga terjadi benturan.

“Memang kondisi chaos kemarin di luar kemampuan semua, Satpol juga panik terus tidak tahu siapa yang salah dan menurut saya sih semuanya salah,” ungkapnya.

Setelah peristiwa tersebut, Karto menyebut bahwa pihaknya telah bertemu dan melakukan mediasi dengan massa. Menurutnya, peristiwa awal pekan kemarin menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang pada saat melakukan pengamanan unjuk rasa.

“Karena bagaimanapun mahasiswa kan saudara kita, mereka menyampaikan aspirasi, Satpol juga menjaga aset. Jangan sampai mahasiswa tujuannya benar, ketika terjadi seperti itu ada provokasi kan jadi salah,” tambahnya.

Karto menyebut telah menegur salah satu petugas yang diduga melakukan pemukulan. Meskipun demikian menurut Karto, petugas saat itu dalam situasi menjalankan tugas. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin