Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Lima Ibu-Ibu Ini Polisikan Arisan dan Investasi Bodong ke Polres Metro Bekasi, Segini Kerugiannya

Lima ibu-ibu korban arisan dan investasi bodong usai melaporkan kasus itu ke Polres Metro Bekasi, Senin (3/7/2023). Foto ist.

RADARBEKASI.ID, MEDANSATRIA – Lima ibu-ibu korban arisan dan investasi bodong lapor polisi ke Polres Metro Bekasi, Senin (3/7/2023).

Dian Inaya (35), salah satu korban mengungkapkan, awal mula ikut lantaran dirinya tertarik arisan online dengan menyetor kepada terduga pelaku sejumlah uang secara bertahap.

“Saya pribadi sendiri Rp 8,1 juta. Nominal tertinggi itu Rp 350 juta, 3 tahun yang lalu. Cuma rusaknya di awal tahun ini sih. Setor itu mulai dari arisan Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta sebulan. Nggak ada keuntungan di dalamnya tapi yang balik full, jadi artinya kalau misalnya saya terima nomer 7, Rp 2 juta sebulan, terima itu Rp 20 juta ya,” papar Dian sapaan akrabnya kepada awak media di Polres Metro Bekasi Kota, Senin (3/7/2023).

BACA JUGA: Puluhan Emak-Emak Karang Bahagia Korban Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 1,5 M

Dian menuturkan, ia sedikitpun tidak merasa curiga karena arisan sebelumnya berjalan dengan lancar.

“Karena sudah dua, tiga tahun belakangan ini ikut pelaku. Ternyata pas waktunya saya dapat, udah nggak dikasih. Selidik punya selidik ternyata banyak korbannya yang seperti saya, investasi bodong dan lain-lain,” ucapnya.

Menurutnya, sistem arusan dan investasi itu hanya modal percaya kepada pelaku.

Selain itu, Dia mengaku mengenal pelaku karena teman semasa kecilnya. Namun, begitu kaget dirinya karena akhir-akhir ini sulit berkomunikasi.

“Jawabannya nanti kalau ada uang, atau nanti saya cicil seratus ribu sebulan. Setahu saya, info terkahir yang saya dapat, suaminya main judi slot online. Kita ada beberapa korban lain mau laporan ke sini,” ungkapnya.

Sementara, korban lainnya Silvia Eka Alviani mengaku mengalami kerugian Rp 22 juta lantaran dijanjikan pelaku sistem bagi hasil dari investasi.

“Saya setor satu kali. Karena pelaku manis sekali saat menawarkan. Jadi saya tertarik,” katanya.

Ia mengaku, dijanjikan mendapat Rp 10 juta di bulan Mei arisannya. Silvia pun berinvestasi Rp 22 juta dan dijanjikan bagi hasil pada bulan Mei. Namun, janji hanya janji.

“Ternyata pas kita datangi rumah pelaku sudah tidak ada. Saya sendiri mengalami kerugian Rp 22 juta. Saya harap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dan menangkap pelaku,” tukasnya.

Diketahui, ada 31 korban yang tertipu pelaku berinisial T dan tinggal di Kabupaten Bogor. Dari 31 korban itu, ditaksir kerugian mencapai Rp 800 juta. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin