Berita Bekasi Nomor Satu

Viral Warga Gotong Keranda Jenazah Lewat Petakan Sawah, Camat Muaragembong: Untuk Percepat Waktu Tempuh

Viral di media sosial video sejumlah warga menggotong keranda jenazah melintasi petakan sawah yang tergenang air di Kampung Kedung Bokor Desa Pantai Mekar Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Viral di media sosial video sejumlah warga menggotong keranda jenazah melintasi petakan sawah yang tergenang air di Kampung Kedung Bokor Desa Pantai Mekar Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi.

Menurut warga sekitar Adam, para warga terpaksa melewati area persawahan yang tergenang karena tidak ada akses jalan menuju ke tempat pemakaman.

“Nggak ada sama sekali,” ujar Adam kepada wartawan.

Tidak adanya akses menuju pemakaman, ungkap Adam, telah terjadi selama kurang lebih 20 tahun. Warga berharap pemerintah dapat membuat akses yang memadai.

“Harapan kami ke depan ya diberikan akses,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Pantai Mekar, Dahlan, mengungkapkan pihaknya telah berupaya menemui pemilik lahan agar memberikan lahannya untuk membuat jalan. Namun, belum berhasil sampai dengan saat ini.

“Kami akan menempuh lagi, mudah-mudahan bisa diberikan untuk membuat jalan menuju TPU,” ujar Dahlan.

Dikutip dari laman Pemkab Bekasi, Camat Muaragembong, Sukarmawan menyampaikan klarifikasi. Menurutnya, rombongan pengantar jenazah memilih melewati area persawahan bukan karena tidak ada akses jalan menuju TPU, melainkan untuk mempercepat jarak tempuh menuju pemakaman.

“Sebenarnya untuk membawa jenazah ke pemakaman, ada akses jalan lewat kebun milik masyarakat dan tidak harus melewati petakan sawah yang sedang diairi. Hanya saja, butuh jarak tempuh sekitar 500 meter, sedangkan kalau lewat sawah itu lebih dekat, hanya 50-60 meter ke kober (tempat pemakaman),” kata Sukarmawan.

BACA JUGA: Waspada! Pelaku Curanmor Berdandan Badut di Kota Bekasi

Namun demikian, Sukarmawan menyampaikan, pihaknya sedang berupaya untuk mengusulkan pembangunan TPU yang lebih representatif untuk masyarakat dengan akses jalan yang lebih baik.

“Ya, pada Musrenbang Desa nanti saya akan berikan stimulus supaya ada usulan terkait skala prioritas untuk membangun TPU di tiap desa, sehingga, tidak merepotkan warga yang terkena musibah ketika ada anggota keluarganya yang meninggal,” tambahnya.

Sukarmawan menyampaikan bahwa salah satu kendala saat ini adalah sekitar 50 persen tanah di wilayah Kecamatan Muaragembong memiliki status lahan Perhutani.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal ini di masa mendatang, pihaknya berencana mengirim surat permohonan dan meminta rekomendasi atau izin dari Perhutani terkait usulan lahan sebagai lokasi TPU bagi warga.

“Makanya ini menjadi PR besar, karena kebanyakan tanah di sini diklaim sebagai tanah Perhutani, karena itu kita akan bersurat meminta rekomendasi atau izin dari Perhutani,” ucapnya. (oke)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin