Berita Bekasi Nomor Satu

Situ Rawa Binong Minim Perawatan

SITU RAWA BINONG: Warga berada di Situ Rawa Binong Desa Hegarmukti Cikarang Pusat, Selasa (16/1). Situ Rawa Binong minim perawatan. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Situ Rawa Binong di Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat minim perawatan. Padahal, tempat wisata ini memiliki potensi pengunjung yang besar jika dikelola dengan baik.

Saat Radar Bekasi mengunjungi Selasa (16/1), terlihat bahwa suasana di Situ Rawa Binong tidak terlalu ramai. Beberapa warga terlihat sedang memancing ikan. Sementara beberapa lainnya tampak santai di warung sekitar situ seluas 95 ribu meter persegi tersebut.

Beberapa fasilitas seperti taman dan pemancingan kurang terawat. Rumput yang mulai panjang dan keadaan kurang terurus bisa membuat pengunjung kurang tertarik.
Menurut pedagang di Situ Rawa Binong, Ratim (42), pembangunan beberapa spot di Rawa Binong memang telah dilakukan, termasuk taman dan pemancingan. Ia mengakui, tempatnya berjualan ini kurang perawatan.

“Kalau pembangunan memang ada beberapa spot. Namun tidak ada perawatannya. Contoh saja rumput yang mulai panjang,” ucap Rebig-sapaannya.

Menurutnya, Situ Rawa Binong sebelumnya dilengkapi dengan fasilitas bebek-bebekan dari Dinas Pariwisata dan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Namun, karena minim perawatan wahana tersebut tidak diminati dan kini sudah tidak ada lagi. Ia berharap adanya keseriusan pemerintah untuk mengelola Situ Rawa Binong.

“Kalau saya sebagai masyarakat dan pedagang yang berada di wilayah Situ Rawa Binong berharap adanya kebijakan serta keseriusan dari pemerintah. Sebab potensinya kalau dikelola dengan baik pasti bisa ramai dan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga bisa terbantu,” ungkapnya.

Menurut Rebig, lokasi Situ Rawa Binong sangat strategis, terletak dekat dengan perumahan warga, permukiman, dan kawasan industri. Ia berpendapat bahwa jika dikelola dengan baik, Situ Rawa Binong memiliki potensi untuk menarik banyak pengunjung.

Sebagai seorang pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial dan kebudayaan, Rebig menyatakan bahwa tidak perlu mencontoh daerah lain, tetapi cukup melihat potensi wisata Taman Limo Desa Jatiwangi yang berhasil dikelola dengan baik. Sehingga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Intinya harus ada intervensi melalui kebijakan pemerintah. Kalau kami masyarakat tentunya hanya dapat merasakan dari kebijakan,” jelasnya.

Sementara itu, Anggota Pansus Desa Wisata DPRD Kabupaten Bekasi, Himawan Abror, menyampaikan bahwa adanya regulasi melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang desa wisata dapat menjadi pijakan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan guna mendukung pengembangan wisata.

“Potensi desa wisata yang ada di wilayah Desa Hegarmukti yang sudah didukung adanya Situ Rawa Binong bisa langsung diterapkan. Seperti apa skemanya nanti siapa yang melakukan pengelolaan. Tentu dalam hal ini harus kami lakukan pembahasan,” ujarnya.

Bagi pria yang akrab disapa Tole ini, secara pribadi dirinya telah melihat potensi wisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi rakyat. Politisi PPP ini menyoroti lokasinya yang tidak jauh dari perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bekasi, selain memiliki keindahan alam.

Ia menambahkan, keasrian tumbuhan di sekitar masih rindang memberikan tempat yang cocok untuk menghilangkan kepenatan. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan kocek terlalu besar untuk mendapatkan hiburan.

“Sebagai mitra kerja dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) akan kami lakukan rapat dengar pendapat. Bukan hanya untuk wilayah Rawa Binong, melainkan untuk seluruh wilayah Kabupaten Bekasi untuk menggali potensi wisata serta pertumbuhan ekonomi rakyat,” pungkasnya. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin