Berita Bekasi Nomor Satu

Pelajar Ogah-ogahan Rekam KTP-El

TINJAU: Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad saat memantau perekaman KTP-El di salah satu SMK di Kota Bekasi, belum lama ini. Foto humas

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemkot Bekasi masih mengejar target perekaman KTP-El pada pemilih pemula. Setidaknya masih ada 13 ribu pemilih pemula yang terdaftar di Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), dimana 8.985 di antaranya merupakan pelajar yang belum terekam. Nah, petugas belakangan sedang ‘kejar-kejaran’ dengan para pelajar yang ogah-ogahan melakukan perekaman KTP-El.

Pada Mei 2023, total pemilih potensial Kota Bekasi mencapai 181 ribu jiwa. Sejak data tersebut ditetapkan, Pemkot lewat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) lantas bekerja cepat dalam melakukan perekaman.

Bahkan beberapa bulan terakhir, disdukcapil melakukan program pelayanan jemput bola ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman. Namun tidak semua pelajar menyambutnya dengan baik. Tak sedikit yang menolak hanya karena tidak percaya diri dengan penampilannya.

Kepala Disdukcapil Kota Bekasi, Taufik Rachmat Hidayat menegaskan, petugasnya masih terus menyisir pada pemilih pemula tersebut di sekolah-sekolah. Menyikapi sikap ogah-ogahan sejumlah pelajar, petugas akan bertindak tegas dengan meminta kepada pelajar tersebut membuat surat pernyataan secara tertulis, berisi alasan hingga kesanggupan untuk melakukan perekaman di kantor kecamatan.

“Atas pernyataan mereka, mereka juga menjanjikan akan datang ke kecamatan di tanggal berapa. Kita beri waktu sampai tanggal 10 Februari itu,” ungkapnya.

BACA JUGA: Perekaman KTP Elektronik Dipercepat di Kabupaten Bekasi

Menurutnya, meminta para pelajar membuat surat penyataan adalah solusi efektif. Sebab, Taufik mengingatkan bahwa perekaman KTP-El adalah kewajiban bagi warga negara yang sudah berusia 17 tahun dan atau telah menikah sesuai Undang-undang (UU) Kependudukan nomor 24 tahun 2013.

Taufik menjelaskan, data DP4 bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan non Dapodik. Sebanyak 8 ribu penduduk potensial pemilih bersumber dari Dapodik, tersebar di sekolah-sekolah, 3.467 diantaranya mengenyam pendidikan di luar kota. Selain itu, ada 4.500 data penduduk yang telah berusia 17 tahun namun belum melakukan perekaman KTP-El.

Sementara, lebih dari 3 ribu siswa yang ada di Dapodik diketahui luar Kota Bekasi, tersebar di 231 kabupaten atau kota di Indonesia. Ribuan siswa yang saat ini berada di luar kota ini mengenyam pendidikan di pesantren hingga Boarding School.

“Kita sudah bersurat ke Disdukcapil disana, kiranya bisa difasilitasi perekamannya. Nanti pada saat mau direkam, kita open datanya ke sana,” tambahnya.

Sebelumnya Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad meminta Disdukcapil dan pemerintah di tingkat kecamatan untuk menuntaskan perekaman KTP-El sampai dengan 10 Februari. Untuk menyelesaikan belasan ribu data tersebut, minimal 110 penduduk direkam setiap hari.

“Jemput bola perekaman KTP-El bagi pemula juga kami lakukan langsung ke sekolah-sekolah. Sehingga tujuan untuk mencapai target partisipasi pemilih yang tinggi sebagai salah satu indikator suksesnya pemilu bisa lebih dilakukan dengan maksimal,” ungkapnya saat memantau perekaman KTP-El di salah satu SMK di Kota Bekasi pada Rabu (31/1) lalu. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin