Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

DBD Naik, IGD Full

ILUSTRASI : Sejumlah pasien memenuhi area IGD Rumah Sakit Chasbullah Abdulmajid, belum lama ini. Saat ini, jumlah kunjungan IGD rata-rata mencapai 250-300 pasien per hari, dengan BOR (Bed Occupancy Rate) rawat inap mencapai 90% lebih. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi terus menunjukkan kenaikan. Situasi ini turut memicu naiknya kunjungan IGD sakit serta keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah sakit (RS).

Raihan (22), duduk lemas di ruang tunggu. Ditemani ibu nya, warga Kecamatan Bekasi Timur ini masih menunggu antrean layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid (CAM) Kota Bekasi,”Sudah menunggu tiga jam, tapi katanya tempat tidurnya penuh,” keluhnya.

Ya, beberapa hari terakhir RSUD CAM Kota Bekasi kebanjiran pasien. Sehari ada 250 sampai 300 pasien IGD. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatannya (Dinkes) Kota Bekasi, jumlah kasus DBD sampai dengan awal pekan Maret ini sebanyak 1.747 kasus. Jumlah ini terpantau lebih tinggi dibandingkan jumlah kasus pada 2023 lalu, yakni sebanyak 1.220 kasus.

Grafik jumlah kasus setiap bulan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menarik. Pada 2024, kasus DBD pada bulan Januari tercatat lebih rendah dibandingkan dengan 2022 dan 2023 pada periode yang sama. Namun, terjadi lonjakan jumlah kasus pada bulan Februari, Maret, dan April, yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kasus dalam rentang waktu yang sama dua tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Risiko Penularan DBD Meningkat: Ada 412 Kasus, Empat Kematian di Kabupaten Bekasi

“Jumlah kasus DBD pada  4 Mei 2024 sebanyak 1.747 kasus. Jumlah kasus meninggal dunia 19 kasus,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Vevie Herawati.

Jumlah kasus di minggu pertama Mei ini sebanyak 62 kasus, didominasi usia 5-14 tahun sebanyak 22 kasus dan 15-44 tahun sebanyak 28 kasus. Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Dinkes Kota Bekasi telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan angka kasus di Kota Bekasi. Mulai dari mempercepat koordinasi dan pelaporan kasus di Puskesmas dan RS, evaluasi pelaksanaan deteksi dini dan respon kasus, serta optimalisasi gerakan satu rumah satu Jumantik.

Pihaknya juga telah memberikan logistik Arbovirus.”Melakukan pemberian logistik Arbovirus seperti Larvasida, RDT Combo DBD maupun insektisida kepada seluruh puskesmas se Kota Bekasi untuk upaya pencegahan, skrining, dan pengendalian kasus DBD,” ungkapnya.

Petugas Puskesmas yang berada di lingkungan masyarakat disebut telah melaksanakan penyuluhan serta melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan DBD.

Akhir pekan kemarin beredar informasi terkait dengan lonjakan pasien di rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid (CAM) Kota Bekasi. Merespon hal ini Direktur RSUD CAM Kota Bekasi, Kusnanto Saidi menyampaikan bahwa pelayanan di ruang IGD pada 5 Mei lalu cukup kondusif meskipun selalu penuh.

Pelayanan kesehatan di RSUD CAM disebut berjalan dengan baik meskipun ia menyebut bahwa enam bulan terkahir kunjungan pasien di IGD meningkat. Peningkatan kunjungan pasien di IGD ini berdampak pada meningkatnya BOR RS mencapai lebih dari 90 persen.

“Jumlah kunjungan IGD dalam enam bulan terakhir meningkat dengan rata-rata 250 sampai 300 pasien per hari,” ungkapnya.

Tingginya jumlah pasien yang datang ke IGD membuat ruang IGD penuh. Pasalnya, dibutuhkan waktu enam jam sejak pasien datang hingga penegakkan diagnosis, serta memutuskan pasien harus menjalani rawat inap atau rawat jalan sesuai prosedur.

Dalam kondisi tertentu, terjadi delay sehingga pasien berada di IGD lebih dari enam jam akibat ruang rawat inap penuh. Sementara itu upaya untuk merujuk pasien kerap mengalami kendala kesulitan mendapatkan rawat inap di RS lain, kendala lainnya adalah pasien atau keluarga menolak untuk dirujuk.

“Kapasitas IGD sekitar 60 BED atau Brankar, yang terdiri dari bed anak dan dewasa, serta terdapat kriteria tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien yang datang,” tambahnya.

Sejauh ini, trend penyakit yang dominan yakni Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) terutama pada anak dan DBD.

Peningkatan BOR juga nampak di RS swasta. Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho menyampaikan bahwa nampak BOR rawat inap mengalami peningkatan di RS swasta.”Rata-rata naik 10 sampai 15 persen,” katanya.

Namun, terkait dengan latarbelakang penyakit pasien, data tersebut dimiliki oleh masing-masing RS dan telah dilaporkan kepada Dinkes Kota Bekasi. Meskipun demikian, Eko menyebut kondisi saat ini masih relatif aman dalam hal menangani pasien.

“Kalau konteksnya ketersediaan kamar dan kemampuan mengatasi masalah DBD dan ISPA masih aman,” ucapnya.

Edukasi kepada masyarakat terkait dengan vaksinasi DBD dan Influenza menurutnya penting dilakukan ditengah tren naiknya kasus, terutama DBD. Vaksinasi DBD yang tergolong baru di Indonesia ini disebut dapat mengurangi resiko terjangkit DBD.

Ia menyampaikan bahwavaksinasi DBD ini bisa diakses oleh masyarakat di rumah sakit swasta di Kota Bekasi.”Bisa, tergantung stok di masing-masing rumah sakit ya, karena tidak banyak Masya yang tahu jadi Supplynya juga tergantung Demand,” tambahnya. (sur)

Jumlah kasus DBD di Kota Bekasi:
– 2023: 1.220 kasus
– 2024: 1.747 kasus (sampai 4 Mei)

* Kasus DBD meninggal:
– 2021: 11 kasus
– 2022: 14 kasus
– 2023: 6 kasus
– 2024: 19 kasus

* Kasus terbesar berdasarkan kecamatan:
– Jatiasih:  329 kasus (meninggal : 3)
– Bekasi Selatan: 182 kasus (meninggal 1 kasus)
– Bekasi Utara: 178 kasus (meninggal : 2)
– Pondok Gede: 168 kasus (meninggal : 3)
– Bekasi Timur: 142 kasus (meninggal : 2)

* Kasus minggu pertama Mei: 62
– <1 tahun : 1
– 1-4 tahun ; 3
– 5-14 tahun ; 22
– 15-44 tahun. ; 28
– >44 tahun : 8

* Keterisian RS swasta naik: rata-rata 10-15 persen

* Kunjungan ICU RSUD naik 6 bulan terakhir
– Rata-rata 250 – 300 pasien
– Bor rawat inap meningkat 90 persen
– Dominan pasien: ISPA dan DBD


Solverwp- WordPress Theme and Plugin