Berita Bekasi Nomor Satu
Opini  

Pentingnya Mengkonsumsi Sayur dan Buah Untuk Mewujudkan Gizi Seimbang

INDONESIA merupakan salah satu negara agraris penghasil bahan pangan terbesar di dunia. Sudah semestinya penduduk di Indonesia dapat terpenuhi pangan tiap harinya. Akan tetapi menurut data WHO, masih terdapat lebih dari 2,7 kematian yang disebabkan kurangnya asupan gizi seimbang yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama kurangnya mengonsumsi sayur dan buah.

Indonesia berada dalam transisi epidemiologi, di satu sisi masih mengalami masalah gizi kurang.

Menurut Global Nutrition Report tahun 2014 terjadi kegemukan dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular terkait gizi seperti Diabetes mellitus, hipertensi, jantung koroner, dan stroke.

Salah satu penyebab kegemukan atau obesitas pada anak adalah konsumsi sayur dan buah yang masih rendah.

Menurut BMKG 2017 kurangnya konsumsi buah dan sayur merupakan penyebab risiko ke-10 tertinggi dari angka kematian di dunia. Meningkatkan konsumsi buah dan sayur sampai 600 gr/hari dapat mengurangi beban penyakit di seluruh dunia sebesar 1,8%, penyakit jantung 31%, stroke 19%, kanker esophagus 20%, dan kanker paru-paru 12% .

Konsumsi buah dan sayur dapat mengurangi risiko defisiensi zat gizi mikro dan serangan penyakit tidak menular. Konsumsi sayur dan buah yang cukup juga menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) dan kegemukan.

Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup berperan dalam pencegahan penyakit tidak menular kronik.

Umumnya sayur dan buah dijadikan sumber vitamin dan mineral. Manfaat konsumsi buah dan sayur adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tak harus minum susu karena buah dan sayur kaya akan vitamin c, menjaga kesehatan tulang dan gigi, buah dan sayur seperti bayam, lobak, alpukat dan jeruk juga menjadi sumber kalsium yang baik.

Serat yang terkandung dalam buah dan sayur dapat menurunkan kolesterol, membuat cepat kenyang, melancarkan pencernaan dan meningkatkan proses metabolisme tubuh.

Makan sayur juga membuat kita lebih bahagia karena antioksidan dalam buah dan sayur terbukti mengurangi peradangan tubuh dan mampu melindungi seseorang dari depresi, zat antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayur melindungi sel-sel otak dan membantu meningkatkan daya ingat, mengkonsumsi buah dan sayur juga membuat tubuh lebih segar karena kandungan buah dan sayur memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi yang bereaksi memproduksi energi.

Buah dan sayuran merupakan bahan pangan utama dalam kehidupan kita sehari-hari, selain ikan, daging, kacang-kacangan, dan sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, roti, dan lain-lain.

Sejak tahun 80-an, badan kesehatan dunia WHO sudah meningatkan untuk “back to nature” karena buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya yang sangat ideal untuk menjaga kebugaran dan penangnggulangan penyakit.

Besarnya manfaat buah dan sayur segar sebagai sumber vitamin dan mineral telah banyak diketahui. Untuk vitamin buah dan sayur banyak mengandung vitamin C dan A , disamping sejumlah kecil vitamin lainnya.

Meskipun buah dan sayur bukan merupakan sumber mineral utama , beberapa jenis buah dan sayur ada yang mengandung zat besi, kalium, fosfor, dan lain-lain.

Mengonsumsi sayur dan buah adalah bagian penting dari mewujudkan gizi seimbang. Adapun salah satu cara mengonsumsi sayur dan buah dengan cara memperhatikan porsi yang tepat dengan isi piringku, yaitu setengah bagian piring yang berisi buah dan sayur sekali makan.

Menurut Badan Kesehatan dunia atau WHO secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 2 ½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang).

Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayur dan buah untuk kelompok usia balita dan anak sekolah dianjurkan 300gr – 400gr per hari dan untuk kelompok usia remaja dan dewasa dianjurkan 400 gr – 600 gr perhari.

Saat ini masyarakat tidak perlu khawatir, akan harga buah dan sayur yang relative mahal, karena banyak sayur dan buah asli Indonesia terjangkau harganya. Seperti bayam, kangkung, pepaya, pisang, semangka, dan lain-lain. Kita juga dapat memanfaatkan pekarangan rumah kita untuk ditanami sayur dan buah.

Selain untuk berhemat menanam sayur dan buah di perkarangan rumah sendiri juga dapat mempercantik dan memperindah taman kita.

Bagi para orang tua yang anaknya susah makan sayur dan buah tidak perlu khawatir lagi karena sudah banyak inovasi kuliner dibuat dengan memanfaatkan sayur dan buah. Seperti perkedel jagung, nugget sayur, pudding buah dan sebagainya.

Ayo kita biasakan mengonsumsi sayur dan buah supaya meningkatkan pembentukan pola makan yang sehat. “Sayur dan buah setiap hari, itu sudah pasti”. (*)

Referensi:
Almatisier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
BMKG., KEMENTAN., FAO., BNPB., LAPAN. (2017). Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan Indonesia. Fokus Khusus: Tren konsumsi dan produksi buah dan sayur. Volume 8.
Global Nutrition Report. Acount and Accountability to Accelerate The World’s Progress on Nutrition. International Food Policy Research Institut. (2014). Available from: www.ifri.org/ publication/ global-nutrition-report-2014-andaccountibility-accelerate-words-progress.
Hermina & Prihatini, S. (2016) . Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(3), 205 – 218.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/mengapa-kita-harus-makan-sayur-dan-buah
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Buku Panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Malinda, Andreas. 2017. Perancang Buku Interaktif Mengenai Pentingnya Mengkonsumsi Buah Dan Sayur Untuk Usia 3-5 Tahun.
Pardede, E. 2013. Tinjauan Komposisi Kimia Buah dan Sayur: Peranan sebagai Nutrisi dan Kaitannya dengan Teknologi Pengawetan dan Pengolahan. Jurnal visi, Vol21, No:3. No.75 Th XXIII, Maret.
Pedoman Gizi Seimbang. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Surahman, D.N. Darmajana, D.A.2004. Kajian Analisa Kandungan Vitamin dan Mineral pada Buah-Buahan Tropis dan Sayur-Sayuran di Toyama Prefecture Jepang.
Umi & Endri. 2021. Edukasi Konsumsi Buah dan Sayur Sebagai Strategi dalam Pencegahan Penyakit Tidak menular pada Anak Sekolah Dasar. Yogyakarta: Jurnal Warta LPM Vol. 24, No. 1, Januari 2021, hlm. 11-19 p-ISSN: 1410-9344;e-ISSN: 2549-5631 homepage: http://journals.ums.ac.id/index.php/warta


Solverwp- WordPress Theme and Plugin