Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Air Kali Bekasi Beracun

Produksi Terganggu, Pelanggan Ancam Tak Mau Bayar

TERCEMAR LIMBAH : Kondisi Kali Bekasi berwarna hitam pekat dan berbusa di Jalan M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Akibatnya, pasukan air bersih di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi tersendat.RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dua bulan terakhir pencemaran air Kali Bekasi terjadi berulang kali. Berdasarkan data pemberitahuan yang dikeluarkan Perumda Tirta Patriot, enam kali kualitas air baku membuat pengolahan air tidak maksimal, hingga aliran air kepada pelanggan terhenti. Kondisi terburuk terjadi pekan kemarin, tiga hari air tidak mengalir ke rumah pelanggan, pengeluaran bertambah untuk membeli air isi ulang.

Pada beberapa kesempatan, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) menyebut bahwa pencemaran sesungguhnya terjadi setiap hari. Kondisi air menjadi sangat buruk pada musim kemarau, kandungan limbah lebih dominan dibandingkan air sungai, perbedaan sangat mencolok dapat terlihat di titik Pertemuan Sungai Cileungsi dan Cikeas (P2C) di Jatiasih, Kota Bekasi.

Berulang kali Perumda Tirta Patriot mengumumkan pencemaran air baku kepada pelanggan, mengganggu produksi hingga hari di stop lantaran air baku tidak bisa diolah. Pengumuman terakhir terlihat pada tanggal 13 September, pengolahan tidak maksimal hingga aliran air ke rumah pelanggan terhenti, 40 ribu pelanggan terdampak.

Kondisi ini nampaknya harus benar-benar jadi perhatian serius pemerintah, pelanggan merasa dirugikan lantaran sulit mendapatkan air bersih, hingga pengeluaran sehari-hari bertambah untuk membeli air galon. Sementara itu, Perumda Tirta Patriot pun mengaku penerimaan perusahaan pada bulan Agustus menurun.

Kemarin, suplai air bersih kepada pelanggan dilakukan dengan truk tangki, salah satunya di Taman Wisma Asri 2, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Warga menyerbu mobil tangki yang datang membawa ember, galon, hingga jerigen air, dua kali truk tangki datang membawa air bersih.

Total sekira 400 warga di RW 30 menjadi pelanggan Perumda Tirta Patriot. “Setelah ada (suplai) air PAM masuk ini ya berbondong-bondong ya, tadi lihat sendiri kan, memang warga butuh air, karena air itu yang utama,” kata Ketua RW 30, Kelurahan Teluk Pucung, Nyoto.

Sebagian kecil warga memiliki dua sumber air bersih, yakni air sumur bor dan air PAM. Hanya saja, sejak menjadi pelanggan Perumda Tirta Patriot, warga telah mematikan sumber air tanah mereka, untuk menghidupkan kembali membutuhkan waktu tidak sebentar.

Selama aliran air mengecil hingga tidak mengalir sama sekali, warga yang memiliki dua sumber air bersih saling berbagi, sebagian warga bahkan hari membeli air isi ulang untuk mencukupi kebutuhan air mereka.

“Sebetulnya sih tiga hari yang lalu parah juga, yang akhirnya warga juga beli air isi ulang mungkin untuk mandi, kita juga nggak tau ya karena saya hanya memantau. Hari Kamis itu mati, tapi sebentar ngalir sedikit terus mati lagi,” ungkapnya.

Air diperkirakan sudah mengalir di sebagian kecil rumah warga kemarin, hanya saja tekanan airnya kecil. Gangguan suplai air bersih kemarin disebut paling parah, sebelumnya air sama sekali tidak mengalir paling lama satu hari.

Situasi ini benar-benar dikeluhkan oleh warganya kata Nyoto, beberapa diantaranya bahkan sempat mengatakan untuk tidak membayar tagihan air.

“Tapi kalau nggak bayar ya nggak mungkin lah ya, ini kan untuk operasi juga butuh biaya. Mungkin itu (tidak membayar) untuk mengungkapkan kekesalan saja. Kita berharap dari PDAM itu memberikan solusi yang terbaik lah, karena warga itu kan taunya air, air, air,” tambahnya.

Salah satu pelanggan yang tinggal di Perum Wisma Asri 2, Winda (31) juga menyebut gangguan suplai air tahun 2023 ini yang terparah. Kualitas air disebut sangat jarang dalam kondisi jernih, ia terpaksa membeli air isi ulang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Beli air galon isi ulang, kadang minta air sama tetangga yang punya jet pump. Tapi kalau berhari-hari selalu minta kan nggak enak juga ya sama tetangga,” katanya.

Beberapa hari belakangan persediaan air benar-benar diperhatikan. Sementara mencuci baju ia memilih jasa laundry, juga membeli makanan siap saji untuk menghemat pemakaian air.

Terpisah, Dirut Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi mengatakan bahwa memasuki akhir pekan kemarin pihaknya bertahap sudah bisa mengolah air bersih, meskipun hanya setengah dari total kapasitas produksi, juga mengurangi tekanan distribusi air 2,5 bar. Air baku masuk dari Kalimalang sebanyak 3 kubik, ditambah dengan air Kali Bekasi 1 sampai 2 kubik.

Sumber air baku sudah dicampur, tapi belum bisa sepenuhnya mengatasi hitam dan bau akibat pencemaran air Kali Bekasi. Tidak biasanya, durasi kali ini lebih lama dibandingkan biasanya.”Makanya masih agak hitam. Cuma limbah kali ini pekat sekali, lebih parah hitamnya,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan, pihaknya menyiagakan empat truk tangki untuk mensuplai air bersih. Air dikirimkan kepada pelanggan yang terdampak.

Sedangkan terkait dengan tarif air bersih selama suplai terganggu, Ali mengaku kondisi saat ini dilematis. Tingkat penerimaan Agustus 2023 disebut menurun 25 sampai 30 persen, sedangkan biaya operasional untuk mengolah air bersih naik.

Kualitas air baku menjadi faktor naiknya biaya produksi, dibutuhkan biaya lebih tinggi untuk membeli bahan kimia Guan menetralisir bau.”Biaya produksi nambah. Agak dilematis memang, di sisi lain pelayanan kita lagi buruk, di sisi lain di internal kita lagi down,” tambahnya.

Kota Bekasi telah mendapatkan izin untuk menggunakan sumber air baku dari Kali Malang, hal ini diyakini akan menghilangkan ketergantungan Perumda Tirta Patriot pada air Kali Bekasi, terutama pada saat tercemar di musim kemarau guna melayani 61 ribu pelanggan. Pembangunan jaringan pipa segera dimulai setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2023 disahkan.

“Jadi ada langkah-langkah yang progresif yang kita lakukan, komunikasi dengan PJT, dan kita bicara juga dengan Jatiluhur, kita bicara juga dengan BBWS. Bahwa nantinya akan mengurangi ketergantungan air baku kita,” kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

Pencemaran musim kemarau tahun ini paling parah kata dia. Pasalnya, musim kemarau tahun ini berlangsung lebih lama durasinya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, membuat limbah berulang kali mencemari air Kali Bekasi.

Namun butuh waktu sekitar 3 sampai 4 bulan untuk mendapatkan hasil, diperkirakan jaringan pipa selesai dibangun pada awal tahun 2024. Maka, pelanggan Perumda Tirta Patriot nampaknya harus kembali bersabar.

“Tapi kita berpikirnya dalam jangka panjang, hari ini harus ada solusi yang permanen untuk kemudian kejadian yang terus berulang terutama saat musim kemarau ini terus terjadi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Tri menekankan pentingnya penindakan hukum kepada perusahaan yang tidak memiliki instalasi pengolahan limbah. Terkait dengan pencemaran ini, Pemkot Bekasi telah melapor pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, hasil susur sungai dipastikan pencemaran terjadi di luar wilayah Kota Bekasi.

Hasil uji laboratorium air Kali Bekasi pertengahan Agustus lalu, diketahui air Kali Bekasi mengandung zat berbahaya, diduga kuat limbah dari perusahaan tekstil. Konsentrasi zat dalam air dengan jumlah besar seperti Klorin, Fosfat, hingga Chemical Oxygen Demand (COD) dalam jumlah besar berbahaya bagi makhluk hidup, termasuk manusia.

Pantauan KP2C pekan kedua bulan September ini, pencemaran Sungai Cileungsi makin parah. Dimana kondisi air makin hitam pekat, bau, serta ditemukan banyak ikan mati akibat buruknya kualitas air.

Selain itu, banyak aduan dari masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai, terganggu akibat warna air hingga bau menyengat. Pemerintah didorong untuk segera bertindak tegas terhadap perusahaan pencemar, pengawasan dan pembinaan oleh pemerintah selama ini disebut tidak berdampak positif.

“Tutup pabriknya dan pidanakan pelakunya, agar ada efek jera. Jika tidak mampu dan mau menggunakan kewenangan yang dimiliki, kibarkan bendera putih,” kata Ketua KP2C, Puarman.

Pada tanggal 13 September lalu, KP2C mengundang Bupati Bogor untuk susur sungai Cileungsi sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan lingkungan yang membelit warga di sepanjang sungai Cileungsi. Surat undangan tersebut dibuat menyusul kondisi Sungai Cileungsi yang diduga tercemar berat oleh limbah industri dan belum terselesaikan sampai saat ini. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin