Berita Bekasi Nomor Satu

Baru Selesai Direnovasi, Plafon Kantor Kecamatan Tambelang Bocor

BARU DIRENOVASI: Gedung kantor Kecamatan Tambelang yang baru direnovasi. Meskipun demikian, sejumlah titik plafon bocor. KARSIM PRATAMA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gedung kantor Kecamatan Tambelang yang baru ditempati sebulan lalu setelah direnovasi tidak mampu menahan terjangan air hujan. Sejumlah titik plafon bocor pada Senin (26/2) dini hari.

Bocornya atap bangunan itu terekam dalam video yang diabadikan oleh petugas keamanan kecamatan.

Dalam rekaman video berdurasi 37 detik, memperlihatkan sejumlah petugas keamanan kesal karena titik bocor berada tepat di lubang pemasangan lampu. Keadaan ini dianggap sangat berbahaya jika terjadi korsleting listrik.

“Huh parah, kantor baru parah, air turun dari lubang lampu. Bagaimana ini pelaksana, anggaran miliaran kayak gini. Semuanya (lubang lampu) keluar air sepanjang-panjangnya,” ujar perekam video saat melihat air keluar dari lubang lampu.

Sekretaris Karang Taruna Kecamatan Tambelang, Subari, menyatakan bahwa hasil renovasi memang sudah terlihat tidak sesuai dari awal. Sehingga ketika terjadi bocornya atap seperti sekarang, dirinya tidak terkejut.

“Itu pekerjaan sudah ditempati satu bulan. Memang pengerjaannya kurang rapi,” ucapnya melalui aplikasi pesan instan.

Renovasi kantor Kecamatan Tambelang menelan anggaran Rp3,73 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA: Nasib Pedagang di Trotoar Stadion Mini Tambelang Tunggu SE Camat

Menurut Camat Tambelang, Cecep Supriyadi, anggaran sebesar itu diperuntukan untuk tiga bangunan, yakni rehab total kantor gedung kecamatan, gedung sekretariat bersama, dan pendopo.

Ia menyatakan seharusnya proses serah terima antara pemborong dan Dinas Cipta Karya telah dilaksanakan sebagai dasar pencairan. Meskipun saat ini belum mendapat informasi resmi terkait hal tersebut, ia menyadari adanya masa pemeliharaan selama enam bulan setelah serah terima.

Dalam proses enam bulan itu, banyak keluhan yang muncul, terutama dari pihak kecamatan sebagai pengguna. Dirinya mengalami sejumlah keluhan sejak menempati gedung baru, termasuk rembesan air saat hujan dan bocor dari lubang lampu yang menyebabkan korsleting listrik dalam kegiatan proses tahapan Pemilu.

Selain itu, atap bangunan pendopo mengalami kerusakan, kamar mandi mengalami sumbatan, dan pintu kaca utama tidak dapat dibuka. Meski sebagai pengguna, dirinya terbatas dalam tindakan, namun sudah mengirimkan surat kepada Cipta Karya untuk ditindaklanjuti.

“Kita sudah beberapa kali berkirim surat ke Cipta Karya untuk ditindaklanjuti. Alhamdulilah kemarin sudah ada yang datang untuk memeriksa, mudah-mudahan kerusakan-kerusakan itu diperbaiki,” katanya.

“Sampai hari ini kami belum pernah tanda tangan untuk pelaksanaan dari Cipta Karya ke kecamatan sebagai user. Pengerjaan renovasi lima sampai enam bulan. Gedung ini ditempati pada periode Januari 2024 kemarin,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Beni Sugiarto, mengakui kondisi bocor dan menyatakan bahwa pihak ketiga masih bertanggung jawab selama masa pemeliharaan. Tim telah turun untuk mengetahui kondisi kerusakan dan akan segera melakukan perbaikan.

“Kami akui memang kondisinya bocor. Tim sudah turun untuk mengetahui kondisi kerusakan dan kebocoran itu akan segera diperbaiki karena masih tanggung jawab pihak ketiga dalam masa pemeliharaan,” ucapnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin