RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dugaan penggelembungan suara calon legislatif (caleg) di daerah pemihan (Dapil) 1 Bekasi Selatan-Bekasi Timur, memicu rusuh saat rekapitulasi suara di Kecamatan Bekasi Timur, Sabtu (2/3/2024) malam.
Diduga pihak Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Bekasi Timur terlibat penggelembungan suara hingga memancing kerusuhan saat rekapitulasi.
Sejumlah video saat kerusuhan di PPK Bekasi Timur pun viral di media sosial. Sejumlah saksi parpol tampak adu mulut dengan pihak PPK Bekasi Timur yang berbuntut rusuh dan nyaris baku hantam.
BACA JUGA: Dugaan Penggelembungan Suara Caleg Dapil 1 Bekasi Selatan-Bekasi Timur, Parpol Ini Protes
Dalam video viral itu, saksi salah satu parpol menuding ada dugaan keberpihakan PPK Bekasi Timur campur tangan dalam penggelembungan suara caleg tertentu.
Saksi parpol pun mendesak pihak PPK Bekasi Timur membuka kotak suara untuk menghitung ulang suara agar terlihat lebih transparan untuk mencocokkan hasil C Hasil dengan Plano. Namun, permintaan membuka kotak suara untuk hitung ulang ditolak pihak PPK Bekasi Timur.
“Saya sudah meminta PPK untuk membuka kotak suara, agar transparansinya lebih terlihat,” ungkap saksi caleg dari PDIP, Nano Anwar.
Terpisah, anggota PPK Bekasi Timur Gregi Thomas membantah tudingan kericuhan disebabkan adanya penggelembungan suara salah satu caleg. Menurutnya kerusuhan terjadi karena tidak sesuainya C Hasil dengan Plano.
“Sebenarnya kericuhan disebabkan ketidaksesuaian antara C hasil salinan yang dipegang saksi dengan C Hasil dan Plano,” katanya.
Menurutnya, PPK justru menduga ketidaksinkronan hasil suara disebabkan adanya jual beli C Hasil salinan oleh saksi, yang diduga saat itulah terjadi perubahan perolehan suara.
BACA JUGA: Dugaan Penggelembungan Suara Caleg Dapil 1 Bekasi Selatan-Bekasi Timur, Ketua KPU Minta Ini ke PPK
“Sempat dihentikan penghitungan suara. Tapi akhirnya bisa rampung. Saat ini PPK telah melanjutkan penghitungan suara legislatif tingkat provinsi,” terangnya. (pay)