Berita Bekasi Nomor Satu

Terjebak Ekspektasi Target Kursi

Ilustrasi Pemilu 2024.

RADARBEKASI.ID, BEKASI –   Seluruh partai politik (parpol) memiliki target besar pada Pemilu 2024. Ekspektasi tinggi juga berlaku di Kabupaten Bekasi. Parpol lama maupun pendatang baru begitu percaya diri meraih yang terbaik pada hajatan Pemilu nanti. Apakah itu relevan?

Pengamat Politik Bekasi Adi Susila menjabarkan, berdasarkan hasil Pemilu sebelumnya, setiap partai biasanya hanya mampu meraih dua kursi di setiap daerah pemilihan (dapil).

“Jadi target yang paling masuk akal, terutama partai-partai besar itu dua kursi setiap dapilnya. Misalkan hari ini ada tujuh kursi, berarti 14 kursi. Itu maksimal,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (21/2/2023).

Tingginya persaingan antara calon anggota legislatif (caleg) dari setiap partai membuat perolehan kursi tidak akan banyak. Adi mencontohkan, apabila dihitung setiap dapil hanya sembilan kursi, berarti setiap partai menempatkan delapan caleg. Sedangkan sekarang jumlah partai yang menjadi peserta pemilu bertambah, otomatis persaingan akan berjalan ketat.

“Persaingannya jadi ketat. Karena sekarang jumlah partai bertambah, berarti calegnya setiap dapil banyak bangat,” tuturnya.

BACA JUGA: Persiapan Pemilu, Pengurus–Caleg Partai Golkar Kota Bekasi Gelar Pertemuan Khusus

Dengan kondisi adanya perubahaan komposisi Dapil di Kabupaten Bekasi pada Pemilihan Umum Legislatif 2024, hal itu membuat jumlah kursi di setiap dapilnya tidak terlalu banyak. Walaupun memang terdapat penambahan alokasi kursi menjadi 55 kursi. Tentunya itu membuat partai kesulitan mendapatkan kursi, karena kurangnya pengalaman.

“Ya tadi, misalkan satu dapil sembilan kursi, partai lama ada berapa yang eksis, kita hitung lima. Kalau dihitung setiap partai dua kursi saja sudah sepuluh. Berarti partai baru nggak dapat kursi. Karena kalau dapilnya banyak, kursinya sedikit. Itu merugikan partai-partai pendatang baru. Kecuali partai-partai pendatang baru ini ada cukong yang membiayai,” jelasnya.

Grafis

 

 

 

Menyikapi itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi Budi Muhammad Mustafa menuturkan, target yang diusung pada Pemilu Legislatif 2024 adalah mampu meraih dua kali lipat dari pencapaian sekarang. Pada Pemilu Legislatif 2019 PKS mendapat sepuluh kursi. Sedangkan untuk di Pemilu Legislatif 2024, PKS memasang target 20 kursi. Kenapa harus dua kali lipat, kata Budi, agar PKS punya tiket sendiri pada saat Pemilihan Umum Kepala Daerah Bekasi.

“Kami punya keyakinan, PKS di 2024 bukan tidak mungkin akan mencapai target 20 kursi di Kabupaten Bekasi. Mudah-mudahan keinginan dan harapan masyarakat kepada PKS bisa tersalurkan,” ucapnya.

Walaupun tidak bisa dipungkiri, banyak yang berkomentar mengenai target tersebut karena dianggap terlalu tinggi.

“Namanya target harus tinggi. Kalau nggak tinggi, namanya bukan target. Itu target utamanya. Makanya kita harus punya kursi yang memadai untuk mencalonkan sendiri kader kita,” ungkap Budi yang merupakan pengurus Koni Kabupaten Bekasi ini.

BACA JUGA: Pemilu 2024 Menyusut dari 6 ke 5 Dapil, PKS Kota Bekasi: Ini Kemunduran, Sepelekan Logika Keterwakilan

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Ummat Kabupaten Bekasi Ata Suryadi menuturkan, pada Pemilu Legislatif 2024 partainya memasang target yang cukup besar yakni delapan kursi. Walaupun terbilang partai pendatang baru di Pemilu Legislatif 2024.

“Kami pasang target delapan kursi. Kami pasang slogan, Bekasi delapan kursi, Bekasi Bupati,” ucapnya.

Terpisah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Soleman menuturkan, saat ini partainya sedang memperkuat saksi untuk mengamankan suara, karena saksi adalah ujung tombak dari kemenangan partai. Apabila pada pemilu tidak ada saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), partainya akan sangat mudah dicurangi.

“Minimal kita bisa mengamankan suara di tiap TPS pada Pemilu 2024. Karena konsep PDI Perjuangan di 2024 itu 14 kursi,” tuturnya. (pra)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin