Berita Bekasi Nomor Satu

392 Calhaj Kabupaten Bekasi Berangkat ke Tanah Suci

Illustrasi : Dua calon jamaah haji kloter pertama asal Kabupaten Bekasi, membawa koper saat tiba di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Rabu (24/5). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 392 calon jamaah haji (calhaj) kloter pertama dari 2.163 asal Kabupaten Bekasi, telah diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah pada tahun 2023 Masehi atau 1444 Hijriah.

“Semua calhaj sudah siap dari tiga kloter di Jawa Barat, pertama Kabupaten Bekasi, jumlahnya 392 orang, ditambah delapan orang petugas pendamping,” tutur Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi, Asnawi, usai pelepasan dan pemberangkatan, di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Rabu (24/5).

Ia juga mengatakan, bahwa total jumlah calhaj asal Kabupaten Bekasi di tahun 2023 ini sebanyak 2.163 orang, yang dibagi menjadi delapan kloter. Sementara itu, terdapat 231 orang yang keberangkatannya ditunda, baik karena masalah finansial maupun meninggal dunia.

“Ada empat faktor kenapa ditunda, pertama memang masalah finansial, karena belum melunasi biaya keberangkatan haji, kemudian ada yang pindah alamat, lalu masalah kesehatan dan meninggal dunia,” ucap Asnawi.

Dirinya berharap, para calhaj bisa menjaga kondisi fisik dan mematuhi peraturan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

“Saya menghimbau untuk calhaj yang berangkat tahun ini, agar menjaga kesehatan, dan mudah-mudahan diberikan kelancaran,” beber Asnawi.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti yang menghadiri acara pelepasan calhaj menyampaikan, agar jamaah lanjut usia (lansia) terus memantau kesehatan fisik sendiri melalui aplikasi pengukuran kebugaran.

Ketika kondisi kesehatan mereka menurun, para lansia disarankan untuk tidak memaksakan diri, dan hanya menjalani ibadah wajib saja.

“Ada aplikasinya bagi calhaj, sehingga mereka tahu sampai batasan mana mereka bisa lanjut dan yang nggak kuat. Jadi, bisa mereka pantau sendiri kesehatannya. Untuk yang lansia, kerjakan saja ibadah wajibnya, sehingga tidak perlu memaksakan yang sunah-sunah dan lainnya,” imbuh Sri Enny.

Dirinya menginformasikan, bahwa kondisi cuaca di Mekah dan Madinah cukup panas, sehingga dapat menyebabkan calhaj rentan terkena dehidrasi. Oleh sebab itu, Sri Enny menyarankan agar mereka memperbanyak minum air putih secara rutin.

“Kondisi saat ini di Mekah dan Madinah sangat panas. Jadi, kadang jamaah malas minum, takut keseringan ke kamar mandi. Caranya harus tetap minum, tapi jangan langsung satu botol habis. Sedikit dulu, seteguk, dua teguk, stop, lalu 15 menit minum lagi. Minumnya sering, tapi sedikit-sedikit,” pungkasnya. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin