Berita Bekasi Nomor Satu

Kuota PPDB di Sejumlah SLB Belum Terpenuhi

ILUSTRASI: Sejumlah siswa sekolah disabilitas terpadu SMPLB Kota Bekasi saat mengikuti proses pembelajaran di kelas. Kuota siswa di sejumlah SLB belum terpenuhi hingga saat ini. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI  Kuota penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 di sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) wilayah Bekasi belum terpenuhi hingga saat ini. Kendati demikian, capaian penerimaan siswa baru tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya.

PPDB tingkat SLB pendaftarannya masih akan dibuka sampai akhir Juli 2023. Kepala SLB As-Syafi’iyah Kota Bekasi, Pawastri, pada PPDB tahun ini SLB As-Syafi’iyah memiliki daya tampung 18 siswa terdiri jenjang SDLB 8 siswa, SMPLB 8 siswa, dan SMALB 2 siswa. Belum semua daya tampung terpenuhi.

“Tahun ini kami memiliki kuota 18 siswa dan saat ini masing-masing sudah hampir terpenuhi, tinggal SMP nya saja masih punya kuota 2 orang lagi,” jelasnya kepada Radar Bekasi, Minggu (9/7).

Dikatakannya, penerimaan siswa tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pada tahun lalu, hingga pendaftaran ditutup SLB As-Syafi’iyah hanya menerima 10 siswa.

Menurutnya, meningkatnya penerimaan siswa tahun ini mengingat sistem pembelajaran sudah kembali normal setelah pandemi Covid-19.

“SLB itu memang agak susah ya, mengingat saat pandemi pembelajaran tidak bisa dilakukan secara efektif di sekolah. Jadi banyak orangtua mengurungkan niatnya untuk menyekolahkan anaknya dan untuk tahun ini sudah kembali normal dan orangtua sudah cukup yakin lagi untuk menyekolahkan anaknya,” tuturnya.

BACA JUGA: Ditolak Sistem PPDB Online, 20 Warga Sekitar SMAN 10 Bekasi Layangkan Protes

Dengan sistem pembelajaran yang kembali efektif, ujar dia,  membuat orangtua siswa terbantu untuk mengembangkan kemampuan anak-anaknya.

“Saat pandemi beberapa orangtua siswa kesulitan untuk melakukan pengembangan diri pada anaknya, jadi kembali efektif nya sekolah cukup membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan si anak,” tuturnya.

Sementara  saat ini SLB As-Syafi’iyah hanya menerima siswa dengan beberapa jenis kebutuhan khusus, seperti tuna rungu, tuna grahita, dan autis.

“Mayoritas siswa kami adalah anak kebutuhan khusus tuna grahita, sisanya satu atau siswa yang tuna rungu dan autis,” terangnya

Hal senada disampaikan Kepala SLB Raisya Puri Kabupaten Bekasi, Ade Sukarah. Tahun lalu, sekolah yang dipimpinnya hanya menerima 14 siswa karena situasi belum normal setelah pandemi Covid-19.

Dengan efektifnya pembelajaran tatap muka di kelas, membuat penerimaan tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya.

“Untuk penerimaan siswa tingkat SLB lebih baik dibandingkan tahun lalu,” jelasnya.

Tahun ini, SLB Raisya Puri  memiliki kuota sebanyak 22 siswa. Rinciannya, TKLB  7 siswa, SDLB 7 siswa, dan SMPLB  8 siswa.

“Saat ini belum semua terpenuhi kuotanya, untuk TK baru ada 5 siswa, SD 6 siswa, d¹an SMP baru 3 siswa,” ucapnya.

SLB Raisya Puri Kabupaten Bekasi hanya menerima siswa dengan kebutuhan khusus tuna rungu. Adanya kebijakan sekolah reguler bisa menerima anak berkebutuhan khusus mempengaruhi penerimaan di SLB.

“Saat ini sekolah formal juga memiliki kuota khusus untuk siswa dengan kebutuhan tuna rungu, jadi memang agak lama untuk bisa memenuhi kuota tersebut,” terangnya. (dew)

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin