Berita Bekasi Nomor Satu

Masuk Kandidat Eksternal Cabup PKS, Damin Sada: Kalau enggak Diusung saya Bisa Maju dari Independen

Damin Sada

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bagi warga Bekasi, nama Damin Sada tak sekadar dihormati sebagai tokoh pribumi. Memiliki keahlian bela diri dan bernyali tinggi membuat Damin Sada juga begitu disegani. Bekal ketokohan inilah yang membuat DPD PKS Kabupaten Bekasi memasukan namanya sebagai salah satu kandidat eksternal untuk Calon Bupati (Cabup) Bekasi 2024. Menyikapi hal ini, Damin merasa percaya diri untuk turut berkontestasi. Ia pun sudah tak mau lagi berbasa-basi.

“Saya harus percaya diri. Orang-orangnya saja yang baru nongol, belum ada sumbangsihnya, baru jadi ketua partai, ketua dewan, udah berani (mencalonkan diri,red). Terus kalau sekarang saya nggak berani, mau dimana beraninya,” ujar Damin kepada Radar Bekasi, Rabu (26/7/2023).

DPD PKS Kabupaten Bekasi pada Agustus nanti berencana menggelar survei dengan menetapkan nama-nama tokoh internal maupun eksternal partai sebagai kandidat calon bupati. Bagi kandidat yang memiliki tingkat keterpilihan tertinggi, bakal PKS usung pada Pemilihan Bupati Bekasi 2024. Dalam jajaran nama kandidat dari eksternal partai, nama Damin Sada masuk di dalamnya.

Damin mengaku, dirinya memang memiliki kedekatan khusus dengan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. Faktor kedekatan itulah yang membuat Damin hijrah dari PPP untuk membela PKS. Damin juga yakin bahwa PKS akan mengusungnya pada Pilbup Bekasi nanti.
Namun demikian, tokoh yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Ormas Jawara Jaga Kampung (Jajaka) ini juga menetapkan batasan.

BACA JUGA: PKS Akan Masukan Dani Ramdan sebagai Kandidat Calon Bupati Dalam Survey

Ia sadar diri dan tidak akan memaksakan PKS untuk mengusungnya bila elektabilitasnya dirasa kurang mumpuni. Dan bila itu benar terjadi, Damin menegaskan akan tetap maju di Pilkada Bekasi melalui jalur independen.

“Kalau nggak diusung, saya bisa maju dari independen. Insya Allah saya siap di Pilkada Bekasi 2024. Siapa pun lawannya,” tuturnya.

Keinginannya untuk maju mencalonkan diri sebagai bupati tak sekadar untuk memenuhi keinginan pribadi. Menurutnya, bupati-bupati terdahulu tak becus mengurus Kabupaten Bekasi. Terbukti dengan meningkatnya angka pengangguran bahkan mangkraknya sejumlah pembangunan membuat Kabupaten Bekasi seperti tidak memiliki wajah yang bisa dibanggakan.

“Sekarang begini, beberapa bupati benar nggak kerjanya. Alhamdulilah saya punya pengalaman 13 tahun jadi kepala desa. Itu jadi modal saya,” katanya.

“Kenapa si Bekasi seperti ini, saya udah tahu itu. Masa saya harus diam, saya harus jadi bupati. Seribu kali saya ngomong keras bangat, nggak bisa merubah keadaan. Kecuali saya jadi bupati,” sambungnya. (pra)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin