Berita Bekasi Nomor Satu

Gagal Pileg, Partai Ummat Soroti Pemilih Pragmatis  

Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat, Daris

RADARBEKASI.ID, BEKASI Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Jawa Barat harus menelan pil pahit setelah gagal meraih kursi wakil rakyat di tanah pasundan pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Kegagalan dialami baik di tingkat daerah, provinsi, hingga pusat. Kegagalan partai besutan Amien Rais ini dinilai, karena perubahan konstelasi politik masyarakat di Pileg 2024 yang dinilai pragmatis.

“Konstelasi politiknya berubah total. Kita di Jawa Barat nggak dapat kursi, karena memang usungan di Jawa Barat partai kita idealis. Sedangkan masyarakatnya pragmatis,” ujar Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat, Daris, kepada Radar Bekasi.

Menurut Daris, masyarakat yang pragmatis tidak sejalan dengan program yang diusung oleh partainya di awal kepesertaan Pemilu 2024. Sehingga tidak searah dengan masyarakat di Jawa Barat, yang enggan memilih calon atau wakil rakyat idealis.

“Nah di sini kita beda jurusan, kita beda sinyal. Sinyal kita kearah jujur, baik, idealis membangun Bekasi, sehingga kita punya program. Ternyata masyarakatnya sangat pragmatis, ini beda jalur. Masyarakat memilih orang-orang yang nyogok (membagikan uang),” ucapnya.

Dirinya khawatir kondisi masyarakat yang pragmatis, muncul pemimpin-pemimpin yang pragmatis pula. Daris yang merupakan Caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari arena tarung Dapil VII (tujuh), juga gagal meskipun namanya tak asing lagi di telinga masyarakat. Mengingat, dirinya pernah mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi saat berseragam Gerindra.

BACA JUGA: Partai Ummat Jabar Meradang Disebut Tak Lolos Ambang Batas Parlemen Pemilu 2024  

“Jadi di sini menurut saya bukan Partai Ummat gagal mengusung kader, tapi karena memang masyarakat sendiri tidak menghendaki idealisme. Jadi wajar kalau di Kabupaten Bekasi, masyarakatnya susah kerja, pendidikan, dan susah segalanya,” katanya.

“Maka di Pilkada nanti sangat dikhawatirkan, nanti si calon-calon itu berbesar-besar modal untuk menang, atau sekedar jadi yang akhirnya nanti tidak tahu kemana arahnya,” sambungnya ketika disinggung perihal Pilkada Kabupaten Bekasi.

Sebagai pendatang baru, dirinya tak mempersoalkan kegagalan partainya mendapatkan kursi wakil rakyat. Terpenting kata Daris, punggawanya tetap berada di barisan. Artinya, tidak ada yang mengundurkan diri atau keluar pasca Pemilu 2024.

“Sebagai partai baru memang kita belum punya kursi, tapi kader-kader kita di setiap kabupaten dan kota tidak mengeluh, tidak berhenti karena memang bagi kita ini suatu perjuangan. Kita tidak akan menyerah,” katanya. (pra)

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin