Berita Bekasi Nomor Satu

Evaluasi, Median Jalan Perlu Perbaikan

Illustrasi : Petugas Dishub Kota Bekasi ketika mengatur lalu lintas di Jalan M Hasibuan menuju Kartini di momen perubahan lalin hari pertama, Kamis (20/10). Namun pada malam hari banyak kendaraan yang melawan arus. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Manajemen lalu lintas Jalan M. Hasibuan resmi berubah mulai pukul 10.00 kemarin. Jalan yang semula digunakan oleh pengendara dari arah timur atau Jalan Kartini menuju ke Arah Barat atau Jalan Ahmad Yani berlaku sebaliknya. Pada hari pertama kemarin, nampak pengendara yang akan melintas kebingungan.

Setelah manajemen lalu lintas resmi berubah, pengendara yang melintas dari arah timur diarahkan melintas melalui jembatan penghubung antara Jalan M Hasibuan dengan Jalan Pengairan untuk berpindah ruas ke seberang Siltrap Kalimalang.

Pantauan di lapangan, sore hari masih didapati pengendara yang kebingungan, nampak mereka tidak mengetahui lajur yang harus dilalui pasca perubahan manajemen lalu lintas. Tak ayal, kegagapan para pengguna jalan membuat arus lalu lintas melambat.

“Masih banyak yang bingung juga tadi, macet sampai ke lampu merah yang sana (simpang Jalan Kartini),” kata salah satu pengendara, Aris (28), Kamis (20/10).

Beberapa kali juga nampak pengendara kendaraan roda dua tidak menyeberang melalui jembatan diatas siltrap Kalimalang, melainkan memacu kendaraannya sehingga melawan arus di Jalan Hasibuan. Pemandangan ini tidak berhenti sampai malam hari sekira pukul 21.30.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Teguh Indrianto membenarkan bahwa para pengguna jalan masih kebingungan dengan manajemen lalu lintas yang baru. Sehingga, terjadi antrean kendaraan sampai ke simpang Jalan Kartini.

“Rata-rata dari para pengendara setelah kita melakukan rekayasa Lalin masih banyak yang belum tau, masih banyak yang nanya-nanya terkait adanya hambatan arus Lalin terutama di simpang Presdo,” ungkapnya.

Sebelum dilakukan perubahan manajemen lalu lintas di Jalan M Hasibuan, beberapa spanduk telah dipasang di sekitar Jalan M Hasibuan, termasuk melalui pengumuman di media sosial.

Teguh mencatat ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan, diantaranya penyempurnaan waktu traffic light, pemasangan tambahan rambu jalan, hingga perbaikan pada median jalan yang dinilai mengganggu.

“Kemudian beberapa waktu kedepan harus diangkat mediannya, karena itu menjadi salah satu dampak antrean panjang, jadi orang (pengendara) manuvernya agak susah,” tambahnya.

Selama melakukan pemantauan di lapangan kata Teguh, pengendara memang tidak komplain dengan manajemen lalu lintas yang baru ini. Hanya saja, petugas mendapat banyak pertanyaan daripada pengendara tentang ruas jalan yang bisa mereka lalui.

Penggunaan jalan, Alvin menyayangkan adanya papan petunjuk di tengah jalan saat masuk ke Jembatan Overpass.

“Kalau saya tadi melintas di Overpass sudah bagus jalannya. Tapi saat masuk ke jembatan barunya itu terhambat oleh plang petunjuk yang ada di tengah jalan,” kata Alvin kepada Radar Bekasi.id, Kamis (20/10).

Dia juga mengharapkan, pihak terkait untuk memindahkan plang yang ada di tengah jalan menuju Jembatan Overpass itu. Hal itu agar tidak terjadi penumpukan kendaraan menuju Overpass di Jalan M Hasibuan dari arah Barat menuju Timur.

“Sebaiknya plangnya dipindah ke samping jembatan atau ke depan Pos Polisi samping Bendung Bekasi,” sarannya.

Hal yang sama juga dikatakan Adam yang baru melintas di Jembatan Overpass menuju Kalimalang. Dirinya mengaku terhalang oleh plang saja. untuk jalannya sudah bagus dan tidak ada hambatan.

“Saya harap plangnya dipindah agar tidak terjadi penumpukan seperti sekarang ini. Tadi saya sempat dulu-duluan masuk ke Jembatan Overpass karena jalannya sempit cukup satu mobil aja. Ya saran saya plang itu harus dipindah biar lancar,” tukasnya.

Bahkan memasuki malam hari, kendaraan banyak yang melawan arus. Kendaraan dari Bendung Prisdo tidak melewati over pass yang sudah dibuka. Hal itu dinilai membahayakan. (sur/pay).


Solverwp- WordPress Theme and Plugin