Berita Bekasi Nomor Satu

Bapenda Klaim PAD Mendekati 80 Persen

ILUSTRASI: Pelayan mengantar makanan di salah satu restoran di pusat pembelanjaan Kota Bekasi, belum lama ini. Pajak restoran menjadi unggulan penyumbang PAD Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi mengklaim Pendapatan Asli Daerah (PAD) jelang akhir tahun sudah menyentuh angka 79,19 persen mendekati angka 80 persen. Realisasi PAD tersebut terhitung hingga 21 Oktober 2022.

“Sudah hampir 80 persen, dan 79,19 persen yang terealisasi per tanggal 21 Oktober 2022. Perhitungan melalui data terakhir atau capaiannya Rp 1,1 triliun, tapi sekarang kemungkinan sudah lebih sih kan tiap hari berubah,” ujar Sekretaris Bapenda Kota Bekasi Dian Damayanti kepada Radar Bekasi Senin, (7/11).

Pihaknya menyampaikan bahwa target PAD Kota Bekasi belum dapat menyentuh angka 100 persen. Target itu juga pesimis dikejar hingga akhir tahun.

“Lumayan lah mulai membaik, tapi kalau untuk 100 persen sih enggak, kan tinggal beberapa bulan lagi. Mudah-mudahan 90 persen lah bisa terealisasi,” tuturnya.

Namun pihaknya tak dapat menjelaskan secara rinci terkait target PAD Kota Bekasi alasannya bisa berubah di proses perubahan Anggaran Biaya Tambahan (ABT).”Karena takut ada perubahan ABT dari dewan sewaktu-waktu, sehingga target PAD bisa berubah-ubah, walau sudah ditetapkan. Tapi kisarannya ada di angka Rp 1,5 triliun,” jelasnya.

Sejauh ini kata Dian, capaian PAD paling banyak didapatkan dari sektor kuliner (pajak restoran) dan reklame. Meskipun pajak reklame diakuinya sudah mulai melemah.

“Target capaian PAD paling banyak dari sektor kuliner (pajak restoran), reklame. Meski melalui sektor pajak reklame sudah mulai melemah, karena sudah masuk ke teknologi peralihan ke website,” terangnya.

Pihaknya beralasan, belum tercapainya sejumlah target PAD karena beberapa faktor. Diantaranya masih tahap pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

“Kan banyak faktor-faktor, restoran-restoran maupun hiburan di Kota Bekasi kan masih dibatasi melalui peraturan, walau melalui segi peraturan jam operasional untuk restoran sudah tak dibatasi. Nah itu kan juga menyangkut pendapatan mereka, setor juga ke negara kan pasti sesuai dengan omzet. Sehingga walaupun target pencapaian PAD sudah ditargetkan, terpenting sudah hampir mendekati,” ucapnya.

Kendati demikian pihaknya mengatakan bahwa saat ini tren dari segi pembayaran dan curvan yang sempat mengalami penurunan saat ini berangsur naik kembali.

“Sudah mulai membaik sih trennya dari pembayaran, kurvanya dari yang mulai turun udah mau naik. Sebab untuk setiap pendapatan yang kita raih kan ada serapan asli daerah, bantuan dana transfer dari luar atau bantuan dari Pemerintah Pusat atau Provinsi Jawa Barat,” tuturnya.

Pihaknya juga menyampaikan, bahwa target PAD setiap tahunnya mengalami perubahan. “Kalau untuk target tentu ada perubahan untuk di setiap tahunnya, kisaran Rp 1,3 triliun,” ucapnya.

Dian, juga menambahkan bahwa target PAD Kota Bekasi di tahun ini mengalami penambahan.”Biasanya target tahun ini ditambah 10 – 25 persen,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin