Berita Bekasi Nomor Satu

Diserang Kanker Payudara, Neneng Tak Punya Biaya Berobat

PENDERITA KANKER: Neneng Mulyati (35), yang mengalami kanker payudara dan menjalani perawatan di rumah saudaranya, di RT 01/RW 01, Desa Jatibaru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang warga Kampung Cambay, Neneng Mulyati (35), di RT 01/RW 01, Desa Jatibaru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, hanya bisa terdiam lemas tergeletak tak berdaya di atas kasur menahan sakit yang dideritanya.

Diketahui, Neneng menderita penyakit kanker payudara stadium empat. Tak ada biaya untuk perobatan, sehingga Neneng hanya menjalani perawatan di rumah (rawat jalan).

Dibalik rumah berukuran kecil milik saudaranya, Neneng yang memiliki tiga anak dari buah pernikahan dengan suaminya, Cengkih (35), menceritakan kisah pilu awal mula kondisi itu bisa terjadi, bahwa terdapat benjolan kecil di dekat payudara pada tiga tahun silam.

“Awalnya, tiga tahun lalu sudah ada benjolan kecil sebesar biji buah leci, tidak terasa apa-apa,” kata Neneng, saat ditemui di kediamannya, Kamis (27/7).

Sambil menahan rasa sakit, Neneng membeberkan detail kondisi yang dialami saat ini. Musibah yang menimpanya itu terjadi setelah dirinya memiliki anak ketiga.

“Waktu anak pertama, itu nggak apa-apa, setelah anak ke tiga baru merasakan kaya gini,” ujar Neneng sambil menarik nafas menahan sakit yang dideritanya.

Keceriaan sang anak mulai terhenti saat kondisi Neneng sudah tak berdaya untuk bangun dari kasur. Biasanya anak balitanya ia rawat setiap hari, setelah dirinya menderita penyakit, kini sang anak diasuh oleh mertua dan suaminya.

Neneng mengira penyakit yang dideritanya itu hanya infeksi biasa, lalu kemudian bergegas menuju puskesmas terdekat, untuk memeriksakan kondisinya.

“Awalnya digaruk, saya pikir ini infeksi biasa, lalu saya ke puskesmas, berlanjut ke RS Annisa Cikarang, lalu dirujuk ke Hermina Bekasi,” beber Neneng dengan nada lirih.

Segala bentuk upaya telah ia tempuh demi kesembuhan dirinya. Neneng menyebut, apalah daya sang suami yang hanya pekerja serabutan, kini dia pasrah dengan kondisi itu, dan mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.

“Semua sudah saya jual-jualin untuk berobat mondar-mandir, kartu KIS dan BPJS nggak mengakomodir biaya pengobatan saya, belum ada bantuan dari pemerintah, baru tadi ada Dinas Sosial Kabupaten Bekasi ngirim sembako,” tuturnya.

“Kalau sekali jalan abis sekitar Rp 400- Rp 500 ribu, belum lagi kendaraan nyewa, karena kami tidak punya kendaraan,” ucap Neneng.

Dia berharap, kondisi ini mendapat perhatian penuh dari Pemkab Bekasi, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, minimal ada pendampingan kesehatan.

“Mudah-mudahan ada perhatian dari pemerintah, dengan melihat kondisi saya ini,” pintanya.

Sementara itu, Cengkih, selaku suami Neneng mengatakan, pihaknya sudah tak kuasa melihat sang istrinya tercinta menderita kesakitan, bahkan terkadang Neneng tak bisa tidur hampir setiap malam.

“Saya kasian liat istri saya seperti ini, menahan sakit setiap malam, anak nggak keurus karena saya kerja serabutan, pinginnya cepet-cepet sembuh,” pinta Cengkih.

Awalnya ia kaget melihat kondisi sang istri, panik dengan keluhan Neneng, lalu kemudian langsung membawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit.

“Saya taunya sudah membesar baru bilang ke saya, dan langsung dibawa ke puskesmas, dirujuk ke RS Annisa dan tidak sanggup dirujuk lagi ke RS Hermina Bekasi,” ungkapnya.

Dengan penghasilan tak menentu, lanjut Cengkih, diri hanya bisa berharap ada perhatian dari pemerintah daerah.

“Penghasilan saya kadang ada kadang nggak ada sama sekali, sehari hanya dapat Rp 90 ribu, namun tetap saya bersyukur hanya cukup untuk makan sehari hari buat berobat nggak cukup,” tegasnya.

Demi kesembuhan sang istrinya, Cengkih dibantu aparat Desa Jatibaru, beserta ketua RT01/RW01 Kampung Cambay dan Karang Taruna Desa Jatibaru serta warga sekitar, membuat aksi penggalangan dana (open donasi) untuk meringankan biaya pengobatan Neneng.

“Alhamdulillah, ada bantuan dari aparatur desa, ketua RT, Karang Taruna dan warga sekitar, dengan melakukan aksi penggalangan dana untuk membantu pengobatan istri saya, terimakasih banyak yang sudah mau membantu,” pungkasnya.

“Ada juga dari perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, datang membawa sembako, dan kami ucapkan terimakasih sudah mau membantu, besar harapan saya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi juga bisa mencarikan solusi untuk kami,” harap Cengkih. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin