Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Beras Melambung, Sumbang Inflasi Tertinggi

Illustrasi : Salah seorang pedagang beras, Encep (63), menunggu pembeli di kiosnya yang berada di Pasar Baru Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (22/9). IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Harga beras belum mengalami penurunan, bahkan sejumlah minimarket sempat membatasi pembelian beras premium karena alasan kelangkaan pasokan. Lonjakan harga beras ini juga berdampak pada inflasi di Kota Bekasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi September 2023, kenaikan harga beras jadi penyumbang inflasi terbesar.

Bulan September kemarin, inflasi Kota Bekasi tercatat 0,08 persen, terendah di Jawa Barat. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender atau Januari hingga September 2023 sebesar 2,02 persen, serta tingkat inflasi tahun ke tahun atau September 2022 sampai September 2023 sebesar 2,34 persen.

Beras menjadi komoditas penyumbang inflasi paling signifikan, memberikan andil 0,0951 persen. Komoditas lain berada dibawahnya, yakni bensin, air kemasan, biaya pulsa, ponsel, roti manis, dan biskuit.

Ketahanan pangan dan stabilitas harga bahan pokok menjadi salah satu isu strategis yang dibahas oleh Pj Wali Kota Bekasi bersama dengan Forkopimda tengah pekan kemarin. Tingkat inflasi Kota Bekasi disebut aman dibandingkan dengan daerah lain.

“InsyaAllah tidak ada (gangguan terhadap kebutuhan masyarakat), tapi tetap saja kita mengantisipasi,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Junaedi.

Senada, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Saifuddaulah juga menyampaikan bahwa tingkat inflasi di Kota Bekasi masih tergolong bagus. Dalam waktu dekat, ia menyebut bahwa pemerintah akan menggelar operasi pasar murah di tengah masyarakat guna mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasar.

“Inflasi bagus, masih terkendali lah informasi dari pak Pj ya. Dan nanti tanggal 9 Oktober itu akan ada operasi pasar, untuk melakukan pengendalian harga sembako di pasar,” ungkapnya.

Kenaikan harga bahan pokok imbas Elnino tidak bisa dipungkiri sudah dirasakan di Bekasi. Meskipun demikian, pemerintah menjamin ketersediaan barang pokok termasuk beras masih aman, masyarakat juga diminta untuk tidak Panic Buying.

“Tidak perlu Panic Buying, stok beras aman, dan di seluruh Indonesia pemerintah mengatakan bahwa tersedia,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi, Robert TP Siagian.

Awal pekan ini, pemerintah akan mulai melaksanakan operasi pasar bersama dengan Bulog di 12 Kecamatan di Kota Bekasi. “Senin nanti akan melakukan operasi pasar guna menjaga stabilitas harga,” tambahnya.

Diduga harga jual di tingkat konsumen mengalami kenaikan imbas dari mahalnya harga gabah. Presiden Joko Widodo sempat menginstruksikan untuk memperbanyak pasokan beras di pasar guna menekan harga jual.

Bahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sempat meminta masyarakat untuk beralih konsumsi makanan mengandung karbohidrat dari beras ke komoditas lain seperti jagung, ubi, talas, maupun sagu.(sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin