Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Tiga Bulan 238 Kali Kebakaran

Illustrasi : Petugas Damkar berjibaku memadamkan kobaran api yang melalap pabrik pengolahan limbah plastik di Jalan Telkom Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi, Sabtu (8/4). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Bekasi nampaknya harus sangat berhati-hati saat melakukan aktivitas yang dapat memicu nyala api, seperti membakar sampah hingga membuang puntung rokok sembarangan. Hal ini dapat memicu kebakaran lahan kosong hingga tumpukan sampah pada musim kemarau. Ada ratusan kebakaran dalam tiga bulan terakhir.

Sedianya, warga memang tidak lagi diperbolehkan membakar sampah. Meskipun demikian, masih ada warga yang membakar sampah, dibuktikan dengan beberapa kebakaran akibat api pembakaran sampah di satu titik merambat material sampah ataupun alang-alang di sekitarnya.

Dua peristiwa terakhir yang belum lama ini terjadi di Kota Bekasi disebabkan oleh seseorang yang membakar sampah lalu ditinggal, api tertiup angin merambat ke lahan kosong yang ditumbuhi alang-alang hingga membesar di wilayah Kelurahan Padurenan pada Minggu (15/10).

Peristiwa kedua terjadi di hari yang sama, api diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan ke tepi jalan. Kebakaran terjadi di lahan kosong yang ditumbuhi alang-alang kering di wilayah Kelurahan Bantargebang.

Selama musim kering ini, setidaknya ada 102 laporan kebakaran sampah dan alang-alang di wilayah Kota Bekasi. “Selama ini yang saya mendapatkan informasi bahwa kebakaran alang-alang yakni (akibat) adanya bakaran sampah gitu kan, terus dibiarkan akhirnya merembet ke lokasi lainnya,” kata Kasi Komunikasi dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Heri Kurnianto.

Heri meminta kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah terlebih pada cuaca panas seperti saat ini. Terutama api pembakaran sampah, cepat merambat membakar material kering di sekitarnya. Selain itu, lebih baik juga dilakukan penyiraman pada lahan kosong saat dalam keadaan kering agar tidak mudah terbakar.

Senada disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan kebakaran pada kemarau kering ini. Masyarakat diwanti-wanti untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran lantaran kemarau kering belum berakhir.

“Masyarakat dimohon selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi jangan mencoba-coba untuk dengan sengaja atau tidak sengaja untuk mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati belum lama ini.

Sementara itu, dari data yang ada di Dinas Damkar Kabupaten Bekasi peristiwa kebakaran pada bulan Juli sebanyak 35. Dimana 16 diantaranya rumah tinggal dan 12 alang-alang atau lahan kosong. Kemudian pada bulan Agustus sebanyak 32 kebakaran. Sepuluh diantaranya rumah tinggal dan 46 alang-alang. Dan bulan September 131 kebakaran. Sebanyak 23 rumah tinggal dan 78 alang-alang.

“Jadi kalau kita lihat kejadian ini melonjak tinggi angkanya, yang dimulai dari bulan Juli, Agustus, dan September. Mayoritas yang terbakar alang-alang atau kebun kosong,” kata Kepala Dinas Damkar Kabupaten Bekasi, Hasan Basri.

Lokasi kejadian kebakaran pada tiga bulan belakangan ini hampir merata di semua wilayah Kabupaten Bekasi, baik perkampungan maupun perkotaan. Namun demikian, sepanjang maraknya kejadian kebakaran pada alang-alang saat musim kemarau ini tidak sampai menyebabkan korban maupun kerugian material. “Jadi selama ini kami belum menemukan korban maupun kerugian material karena terbakarnya alang-alang,” ucapnya. (sur/pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin