Berita Bekasi Nomor Satu

Panas Hilang, Banjir Datang

BANJIR : Warga membersihkan sampah saat banjir merendam di Kp Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Minggu (5/11). Hujan yang mengguyur wilayah Bekasi mengakibatkan banjir merendam 2 sebagian wilayah Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Utara setinggi 30 sampai 80 cm. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKAS

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pekan pertama memasuki musim hujan, tiga wilayah permukiman warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) sudah dilanda banjir. Hujan yang turun dengan intensitas sedang sejak Sabtu (4/11) telah merendam Perum Pondok Gede Permai (PGP) dengan ketinggian air 20 cm. Pun demikian dengan ketinggian air di Kampung Lebak Telukpucung. Sedangkan warga di RT 17/13, Bekasi Jaya kelimpungan lantaran ketinggian air yang merendam mereka mencapai 60 sampai 80 cm.

“Untuk yang di timur (kecamatan Bekasi Timur) sudah surut, PGP juga sudah surut, Kp Lebak (Telukpucung) tadi sudah mulai surut jam 6 sampai jam 7 pagi,” kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Idham Chalid.

Banjir di tiga lokasi tersebut dampak dari luapan air Kali Bekasi. Sementara untuk wilayah PGP, air masuk wilayah permukiman warga akibat rembesan dari turap.

Diketahui, permukiman warga di sepanjang aliran Kali Bekasi kerap terdampak banjir pada saat debut air dari Kali Cikeas dan Cileungsi tinggi. Hujan lokal yang terjadi Sabtu kemarin dipastikan tidak berdampak banjir.

Banjir di wilayah permukiman warga ini surut bersamaan dengan menurunnya Tinggi Muka Air (TMA) Kali Bekasi. Menjelang musim penghujan, BPBD Kota Bekasi disebut telah menyampaikan antisipasi kepada lurah maupun RW dengan cara membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing.

“Terutama untuk segera memberitahukan saluran-saluran maupun got yang ada di depan rumah pun dibersihkan dengan kerjabakti,” tambahnya.

Terkait dengan penanganan bencana seperti banjir dan pohon tumbang, BPBD telah membagi tim di tiap wilayah kecamatan di Kota Bekasi. Tim tersebut dipastikan siap siaga untuk mempersiapkan evaluasi di lingkungan permukiman warga.

Hujan pada Sabtu (4/11) turun merata, mulai dari hulu di wilayah Kabupaten Bogor hingga hilir Kota Bekasi. Info yang disebarkan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) sekira pukul 22:00 WIB saat itu, hulu sungai Cileungsi berstatus siaga 1, sementara hulu Sungai Cikeas berstatus normal.

Tingginya debit air di hulu sungai Cileungsi diperkirakan sampai di Kali Bekasi dalam 3 sampai 4 jam, sehingga air mulai masuk ke lingkungan tempat tinggal warga pada dini hari. Hujan yang turun merata menyebabkan debit air makin tinggi saat tiba di Kali Bekasi.

“Tapi perlu juga jadi catatan, biasanya sih dengan TMA (sungai Cileungsi) 350 itu harusnya nggak banjir. Sekarang hujan di hulu, ditengah juga ditambah, nah penambahan di tengah itu lah yang mengakibatkan debit air itu jadi tinggi,” kata Ketua KP2C, Puarman.

Ahad sore kemarin, cuaca di hulu sungai Cileungsi kembali diguyur hujan dengan intensitas sedang, TMA masih berstatus normal.

Ia menyebut kondisi sungai dari hulu ke hilir relatif baik, tidak ada gangguan aliran air. Memasuki musim hujan, KP2C mulai sibuk memberikan informasi kepada masyarakat yang semula tiga kali dalam sehari pada musim kemarau.

“Kalau musim kemarau kan update Informasi itu cuma tiga kali sehari, pagi, sore, dan malam. Kalau sekarang tidak, tiap 15 menit kalau lagi siaga itu harus diupdate,” tambahnya.

Meski banjir sudah tiap tahun dialami oleh warga di sepanjang Kali Bekasi, warga diminta untuk mengenali dan bersiap menghadapi musim penghujan. Sederet persiapan dan langkah penyelamatan harus diketahui oleh masyarakat sebelum, saat, dan setelah terjadi banjir. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin