Berita Bekasi Nomor Satu

Ega Bangga Bersaing dengan Petahana dan Elit Parpol

TUNJUKKAN KORAN: Caleg Muda Partai Amanat Nasional (PAN), Rimulga Khatami Daeng Muhammad (27) atau akrab disapa Ega (kanan) bersama wartawan Radar Bekasi Karsim Pratama (kiri) menunjukkan koran saat menghadiri undangan bincang politik bersama Radar Bekasi belum lama ini. DOKUMEN/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Debut sebagai anggota calon legislatif (Caleg) pada Pemilu 2024 menjadi pengalaman pertama bagi politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bekasi, Rimulga Khatami Daeng Muhammad.

Pria berusia 27 tahun ini sudah tercatat sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bekasi Daerah Pemilihan (Dapil) VI yang mencakup Kecamatan Cabang Bungin, Kedungwaringin, Sukakarya, Karang Bahagia, dan Pebayuran.

“Jujur ini sebuah kebanggaan buat saya pribadi, bisa sama-sama bertarung dengan para incumbent maupun Caleg-Caleg yang lain,” ujar Ega, sapaan akrabnya.

Hal itu disampaikan Ega (27) saat menjadi bintang tamu dalam podcast bincang santai ngobrolin politik yang dipandu oleh jurnalis Radar Bekasi, Karsim Pratama.

Sebagai Caleg berlabel pendatang baru, dirinya merasakan atmosfer di arena pertarungan menjelang tanggal 14 Februari 2024 cukup terasa. Terlebih, dirinya harus beradu kuat dengan para pesaing yang notabenenya para tokoh besar dan elit partai politik. Walaupun banyak juga yang seumuran dengannya.

BACA JUGA: Ega Berusaha Bangun ”Pondasi” Sendiri

“Banyak tokoh-tokoh besar dan banyak juga teman-teman yang seumuran dengan saya juga ikut kontestasi di Dapil VI (enam) ini. Bahkan di partai internal PAN ada yang lebih muda dari saya,” ungkapnya.

Dirinya sangat menghindari berbenturan dengan para pesaingnya ketika turun ke masyarakat. Karena harus saling menghormati terlebih banyak caleg petahana yang sudah lebih dahulu duduk di kursi legislatif.

Walaupun suatu saat nanti berbenturan tak bisa dihindari, dirinya lebih memilih untuk tidak bikin heboh. Sebagai Caleg muda, ia juga memanfaatkan kedekatan emosional dengan kalangan milenial.

Ega menginginkan kalangan-kalangan muda ini punya mindset-mindset baru, karena kedepan pergerakannya bukan cuma soal pribadi masing-masing. Tapi sudah berbicara kelompok. Ega menilai ketika masih sibuk dengan mindset masing-masing, sulit untuk satu suara nantinya. Terlebih masih adanya sikap apatis terhadap politik di kalangan pemuda.

“Pengin saya jangan muluk-muluk, ketika pembahasan mengenai politik. Tapi lebih banyak kita ngomongin masalah kesenangan, hobi, dan keluh kesah mereka di bawah itu apa sih, lebih ke arah sana nya. Jadi kita lebih mengadaptasi apa yang mereka mau kalau buat golongan mudanya,” tuturnya. (pra/adv)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin