Berita Bekasi Nomor Satu

Dapil IV Dikuasai Caleg Baru

Ilustrasi Pemilu 2024.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Caleg petahana yang bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil ) IV Kabupaten Bekasi, harus rela kehilangan kursi. Dari dari hasil pleno rekapitulasi di Dapil tersebut, empat dari lima Caleg petahana digeser oleh Caleg baru,

Ya, pertarungan di Dapil IV yang mencakup Kecamatan Tambelang, Sukatani, Sukawangi, dan Tambun Utara, berlangsung sengit. Empat nama Caleg petahana yang dipastikan kehilangan kursi wakil rakyatnya seperti, Budiono (Perindo), Himawan Abror (PPP), Repsih Munggahwati (Gerindra), dan Mustaqim Marzuki (PKS). Sementara satu Caleg petahana lainnya, Karsih, yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) mampu menandingi digdaya para pendatang baru di arena tarungnya. Setelah mampu mempertahankan kursi wakil rakyatnya.

Sebagai Caleg petahana, Budiono mengatakan, kegagalannya untuk mempertahankan kursi wakil rakyat ini merupakan hasil pilihan masyarakat. dia mengaku ikhlas dengan kehilangan kursinya.

“Ya nggak apa-apa, saya terima hasilnya ini. Karena yang namanya pertarungan itu pasti ada yang menang dan kalah. Saya harus persiapkan diri lagi untuk pertarungan di 2029, agar bisa merebut kembali kursi legislatif saya yang sekarang hilang,” ujar Budiono yang juga mengemban jabatan Ketua DPD Perindo Kabupaten Bekasi, Budiono, kepada Radar Bekasi, Kamis (7/3).

“Tenang, kita masih ada pertarungan di Pilkada Bekasi. Walaupun saya tidak ada kursi, Perindo harus bisa berbicara banyak di Pilkada,” sambungnya.

Kepada Radar Bekasi, Caleg Partai Gerindra, Darissalam mengungkapkan, keberhasilan dirinya ini memang sudah diprediksi sebelum pleno rekapitulasi selesai. Sebab, dirinya sudah melakukan penghitungan secara manual yang mengacu kepada C1 dari semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di arena tarungnya. Menurutnya, hasil penghitungan manualnya tidak jauh berbeda dengan pleno rekapitulasi kecamatan.

BACA JUGA: Daftar Caleg Pengisi 10 Kursi Dapil 5 Bekasi Barat-Pondokgede, PKS Borong 3 Kursi

“Setelah selesai pleno di empat kecamatan, alhamdulilah suara saya terbanyak diantara calon yang lain di internal Gerindra. Karena Gerindra memperoleh suara 29 ribu lebih, menjadi suara tertinggi diantara partai-partai yang lain di Dapil 4 ini,” ucapnya.

Sementara itu, satu Caleg petahana yang kembali terpilih, Karsih (PAN), dipastikan kembali melenggang ke Gedung DPRD Kabupaten Bekasi, karena raihan suara sementara masih diatas (besar). Keberhasilannya untuk mempertahankan posisinya sebagai wakil rakyat ini atas kerjasama yang baik dari tim sukses maupun relawan di empat kecamatan. Tentunya, kata Karsih, strategi perang yang diterapkan berhasil dijalankan dengan baik.

“Intinya kenapa saya berhasil melangkah mulus di 2024, karena saya punya strategi tersendiri. Walaupun masing-masing Caleg punya strategi masing-masing. Alhamdulilah, saya masih dipercaya sama masyarakat untuk kembali jadi (dewan),” tuturnya.Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah melihat, ada beberapa aspek yang membuat beberapa petahana kehilangan atau tidak berdaya di Pileg 2024, salah satu aspek yang sangat mempengaruhi yakni perubahan Dapil. Dimana, pergeseran yang bergabung ke Tambun Utara, Sukawangi, dan Tambun Utara, cukup berpengaruh. Walaupun basis suara atau penduduk terbanyak itu tetap berada di Kecamatan Tambun Utara.

“Beberapa Caleg di Dapil IV (empat) itu hanya condong di Tambun Utara. Sementara sentuhan-sentuhan untuk Sukawangi dan Tambelang itu, hanya selewat saja. Ini yang membuat para petahana yang sudah banyak mengukir tapaknya pada saat dia menjabat, itu akhirnya kehilangan suaranya,” ungkapnya.

BACA JUGA: Petahana Tumbang di Dapil Neraka

Menurut Roy, Kecamatan Sukawangi dan Tambelang, tidak dilirik karena jumlah penduduk yang sedikit. Namun untuk Kecamatan Sukatani cukup mempunyai basis atau penduduk yang banyak. Dari pandangannya di Dapil IV ini, perolehan suara Caleg petahana yang berhasil bertahan (menang) itu karena konsentrasi di wilayahnya sendiri, yakni Sukatani. Artinya tidak sampai masuk ke Tambun Utara.

“Sukatani ini cukup banyak suara atau penduduknya. Saya melihat contoh Caleg petahana yang mampu bertahan, Karsih, hanya fokus di Sukatani. Kalau yang lain condong ke Tambun Utara, sehingga bertabrakan,” tuturnya.

“Belum lagi ditambah faktor-faktor lain, diantaranya faktor X yang juga membuat mereka akhirnya harus menyerah pada kondisi dan keadaan, di Dapil yang betul-betul mereka bina. Karena pemekaran atau perubahan Dapil ini tidak begitu banyak waktu untuk melakukan pemetaan di Pileg,” sambungnya. (Pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin