Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Bojongmangu Masih Menanti Perbaikan

LIHAT KONTRAKAN: Haji Arta melihat kontrakan miliknya yang ambruk akibat pergeseran tanah di Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi, Rabu (13/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga RT 012 RW 06 Desa Sukamukti Kecamatan Bojongmangu Kabupaten Bekasi masih menantikan perbaikan bangunan rumah maupun tempat usaha yang rusak akibat pergeseran tanah. Adalah Haji Arta (60), salahsatunya.

Pada Rabu (13/3) siang sekitar pukul 14.00 WIB, pria paruh baya itu tengah melihat bangunan rumah kontrakannya yang ambruk secara perlahan akibat pergeseran tanah. Dengan hati-hati, ia melangkah di atas sandal karet menerobos reruntuhan tujuh kontrakan miliknya yang ditinggalkan penghuninya.

Kepada Radar Bekasi, Arta berujar, rumah, mess, dan kontrakan yang belum lama dibangun dengan biaya miliaran rupiah mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah.

“Kalau rumah pribadi sama mes atas aja saya bikin belum lama abis sekitar Rp 1,2 miliar, itu belum sama kontrakan saya yang tujuh, toko mebel punya anak saya. Bangunannya kan kokoh semua tadinya,” ujar Arta di halaman belakang kontrakannya di Desa Sukamukti.

BACA JUGA: Dampak Pergeseran Tanah di Bojongmangu Meluas

Sudah satu bulan berlalu, rumah kontrakan yang dahulu ramai penghuni kini sunyi hanya tersisa sepatu-sepatu pekerja yang sengaja ditinggalkan. Arta meminta para penghuni kontrakannya untuk segera meninggalkan tempat tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa akibat pergeseran tanah tersebut.

“Mungkin sekarang sudah satu meter tanahnya, sudah longsor, ambles lagi,” tambahnya.

Belakangan diketahui, pergeseran tanah itu dampak dari pembangunan akses Tol Jakarta-Cikampek II sisi Selatan oleh pihak kawasan Kota Deltamas. Belum lama ini, pihak kawasan mulai melakukan penanganan pergeseran tanah dengan membangun tembok penahanan tanah secara permanen

Meskipun jalan di depan tempat usahanya telah mendapatkan perbaikan dari pihak kawasan, Arta masih berharap akan ada kepastian mengenai perbaikan rumah kontrakan dan tempat usahanya yang rusak akibat pergeseran tanah tersebut. Menurutnya, pergeseran tanah baru terjadi tahun ini setelah dia tinggal bertahun-tahun.

“Di sini belum pernah terjadi longsor, aman-aman aja. Sekarang ya parah kontrakan saya udah gak fungsi. Pengembang atau pemerintah paling tidak ada yang tanggung jawab harus seperti apa penggantian bangunan rumah. Belum ada yang bilang mau tanggung jawab ganti rugi rumah” keluhnya.

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Sukamukti, Samid, harus rela memastikan setiap malam bahwa warganya tidak ada yang tertidur di rumah yang terdampak pergeseran tanah. Meskipun selalu mendapatkan keluhan warga mengenai ganti rugi atas kerusakan rumah dan tempat usaha mereka.

Sejak pembangunan jalan akses tol dimulai, Samid menyebut bahwa tidak pernah ada musyawarah yang dilakukan. “Warganya pada ngungsi ke rumah saudara, tadinya dari BPBD sudah didorong tenda untuk mengungsi. Sehubungan lama, keluarganya ada yang sakit jadi dia cari alternatif ngontrak dulu,” tutur Samid.

BACA JUGA: Penanganan Pergeseran Tanah di Bojongmangu dengan Bangun Tembok Penahan

Berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat 15 kepala keluarga yang terdampak oleh pergeseran tanah tersebut. Kondisi ini semakin memburuk dengan adanya 21 kontrakan dan empat rumah tinggal yang tidak dapat dihuni kembali.

Sejak mengirim surat kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi pada 12 Februari lalu, baru hari ini dari pengembang kawasan ada tindakan perbaikan dengan memasang kayu sebagai pagar antisipasi tanah bergerak di jalan Desa Sukamukti-Sukabungah.

“Saya sudah berkirim surat ke pak Pj Bupati, barangkali pak Pj lebih didengar suaranya dibanding saya kepala desa yang sampai hari ini belum ada konfirmasi mengajak musyawarah kepada Pemdes. Ketinggian ambles sekarang sampai satu meter, terus intensitas hujan semakin deras makanya pergeseran tanah masih terus terjadi,” tandasnya.

Selain rumah dan tempat usaha, pergeseran tanah menyebabkan akses utama masyarakat Jalan Raya Sukamukti – Sukabungah ambles. Kemarin, BPBD Kabupaten Bekasi bergerak ke lokasi.

Dikutip dari laman resmi Pemkab Bekasi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan, pihaknya bersama Dinas SDABMBK dan Camat Bojongmangu serta pihak Kota Deltamas telah melakukan langkah darurat untuk penanganan longsor tersebut.

BACA JUGA: Pemberian Bantuan bagi Warga Terdampak Pergeseran Tanah di Bojongmangu Tergantung Hasil Asesmen

“Ya, langkah pertama kita prioritaskan dari Bina Marga untuk penanganan amblasnya jalan ini, nanti diurug dan dipasang penahan sementara, dibantu dari pihak Deltamas agar bisa dilalui kendaraan,” ujar Muchlis.

Muchlis menyampaikan, untuk warga terdampak pergeseran tanah, pihaknya bersama Dinas Sosial, sejak terjadi longsor pertama beberapa waktu lalu, sudah memberikan bantuan berupaya tenda pengungsian dan sejumlah logistik.

“Ya, kita akan terus perhatikan bagi korban longsor ini, termasuk untuk langkah jangka panjangnya, apakah nanti rumahnya boleh diperbaiki atau harus direlokasi, kita menunggu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi yang sudah turun ke sini,” katanya. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin