Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Warga Bekasi Rela Datang ke Bank sejak Waktu Sahur demi Tukar Uang Baru

ANTRE: Sejumlah warga Kota Bekasi saat antri ingin menukarkan uang di salah satu bank, kemarin. Mereka rela antri sejak pukul 03.00 WIB untuk mendapatkan uang pecahan.SURYA /RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hari ini adalah kesempatan terakhir warga Bekasi yang ingin menukarkan uang baru untuk dibagikan saat lebaran 2024. Beberapa hari terakhir antrean warga di berbagai kantor cabang lembaga keuangan atau bank yang ada di Bekasi. Hal ini menunjukkan sinyal positif pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat. Sebagi kota urban, Bekasi lebih dulu merasakan keuntungan geliat ekonomi lebaran.

Antrian panjang sudah nampak di salah satu kantor bank di pusat Kota Bekasi sejak pukul 05.00 WIB. Warga yang hendak menukarkan uang baru berbaris di depan gerbang utama, antrean memanjang di pedestarian.

Kendaraan terparkir di bahu jalan, sementara pemiliknya mengantri. Sebagian besar warga mengantre berdiri di pedestarian, sebagian lagi duduk diatas alas kaki, bahkan ada yang membawa kursi lipat untuk menunggu gerbang kantor cabang salah satu lembaga keuangan dibuka.

Gerbang dibuka oleh security sekira pukul 05.35 WIB. Warga yang telah mengantre sejak dini hari satu per satu masuk ke halaman kantor untuk mencatatkan namanya. Setelah nama mereka tercatat di kertas antrean, warga dipersilakan meninggalkan lokasi, lalu kembali pukul 08.15 WIB setelah Bank beroperasi.

Seperti rutinitas lebaran tahun-tahun sebelumnya, setiap orang akan memberi amplop berisi uang kepada sanak saudara. Uang baru yang mereka tukar ini lah yang akan diletakkan di dalam amplop.

“Ya untuk bagi-bagi THR anak-anak, buat bocah-bocah saja,” kata salah satu warga yang rela datang waktu sahur sejak pukul 03.00 WIB, Kristanti Yusfita (44), Kamis (4/4/2024).

Lebaran tahun ini, rencananya ia akan berkunjung ke rumah orang tua di Sukabumi. Uang yang telah ia tukar akan di bawa kampung halaman. Menjaga tradisi lebaran katanya, maksimal Kristanti bisa menukarkan uang Rp3,7 juta.

Meski tidak akan menukar dengan batas maksimal, ia rela santap sahur di depan kantor bank. Bahkan kursi lipat sengaja ia bawa dari rumah untuk menunggu di depan gerbang. Pagi itu ia mendapat urutan antrean ke-25.

“Pengennya pecahan kecil-kecil sih, yang Rp2 ribuan, Rp5 ribuan, dan Rp10 ribuan,” tambahnya.

Kantor bank kemarin bukan yang pertama ia kunjungi. Hari sebelumnya ia telah mengunjungi beberapa kantor bank lain di Bekasi. Nihil, ia kehabisan antrean saat berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB.

Tidak semua yang datang pagi itu mendapat nomor antrean, salah satunya Anwarudin (27). Kemarin ia berangkat dari rumah pukul 03:30 WIB, dan kehabisan antrean.”Tidak bisa, saya tidak kebagian antrian,” katanya.

Hari terakhir ini, rencananya ia berangkat lebih pagi demi menukarkan uang baru untuk dibawa mudik lebaran.”Untuk pulang kampung, buat saudara-saudara di kampung,” ungkapnya.

Lebaran tahun ini Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai Rp197,6 triliun, periode penukaran 15 Maret sampai 5 April 2024. Penukaran uang ini bekerjasama dengan 16 Bank.

BACA JUGA: Demi Tukar Uang Lebaran, Warga Bekasi Antre Jam 2 Dinihari di Bank

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) memperkirakan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai Rp276,11 triliun. Sementara itu Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memprediksi perputaran uang selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri mencapai Rp157,3 triliun.

Kondisi ini akan mengerek pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Sebagai kota urban, Bekasi dinilai sudah merasakannya sejak awal, sebelum periode mudik dan lebaran.

“Untuk daerah-daerah tempat perantauan seperti Bekasi, Jakarta, Bandung dan sebagainya sejatinya lebih dulu terkena dampak ekonominya. Sebab, perantau masih konsumsi di bulan puasa,” papar Ekonom dan Dosen Pascasarjana STIE Mulia Pratama, Nur Imam Syaifuloh.

Selain konsumsi masyarakat selama bulan ramadhan, peningkatan aktivitas perekonomian juga terjadi saat warga yang berencana mudik mulai bersiap membeli oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halaman seperti pakaian, makanan, dan barang lainnya.

Selama libur lebaran, Kota Bekasi pun masih merasakan geliat perekonomian. Hal ini dapat terjadi pada saat okupansi hotel mengalami peningkatan untuk memanfaatkan waktu libur lebaran.

Naiknya sisi konsumsi masyarakat pada momen lebaran dan tingginya jumlah uang yang beredar memicu pertumbuhan ekonomi terjadi secara agresif, diiringi jumlah produksi barang yang meningkat. Dampak ekonomi ini akan dirasa oleh daerah asal maupun tujuan mudik.

Namun, tingginya jumlah uang yang beredar ini bukan tidak beresiko. Semakin banyak uang beredar, berpotensi mengerek naik tingkat inflasi. Menyimpan uang di lembaga keuangan menjadi salah satu solusi untuk menekan jumlah uang yang beredar.

Situasi ini akan direspon oleh lembaga keuangan, baik Bank maupun non Bank untuk menghimpun uang masyarakat.”Ini lah yang menjadi perhatian kita bersama, bahwa uang yang ada sejatinya tidak harus langsung dibelanjakan. Kita bisa menyimpan dalam bentuk tabungan, terlebih investasi,” ucapnya.

Penampakan antrian warga di Bank untuk menukarkan uang dinilai wajar terjadi, lantaran masyarakat akan memberikan uang kepada orang tua hingga anak-anak pada momen ini. Sementara memberi uang elektronik pada momen lebaran belum familiar, terutama pada kelompok penerimanya.

“Generasi mereka, terutama orang tua dan orang lebih tua tidak familiar dengan e-Money. Sementara anak-anak juga lebih senang menerima uang langsung, yang pada akhirnya mereka bisa langsung membelanjakan uang yang mereka miliki,” tambahnya.

Pihak kepolisian memastikan keamanan warga yang menukarkan uangnya untuk keperluan mudik dan lebaran. Selama ini, Polres Metro Bekasi Kota telah menempatkan personilnya di setiap kantor bank.

Sejauh ini penukaran uang di bank disebut masif berjalan aman. Pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan pihak Bank guna memastikan penukaran uang berjalan lancar.

“Memang ada beberapa masyarakat yang minta didahulukan, terutama masyarakat yang memang mau menukarkan uang untuk kepentingan mudik, juga mereka yang ingin melakukan transaksi lagi,” ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani. (sur)

 

Lebaran dan mudik dorong pertumbuhan ekonomi
– Peredaran uang selama libur lebaran : Rp157,3 triliun
– Uang tunai disiapkan BI : Rp197,6 triliun

Bank untuk penukaran uang baru :
– Bank Mandiri
– BRI
– BNI
– BTN
– BCA
– BSK
– Bank DKI
– CIMB Niaga
– Maybank
– Bank Muamalat
– OCBC NISP
– Bank Mega
– Bank Sinarmas
– Bank Danamon
– BJB
– Bank Permata

* Batas penukaran uang sampai 5 April

* warga Bekasi Antri tukar uang di Bank
– warga datang sejak pukul 03:00 WIB
– sebagian warga rela sahur di depan kantor Bank
– warga berbaris di sepanjang pedestarian
– warga yang telah mendapat nomor urut diminta datang ke Bank pukul 08:15 WIB
– antrian terjadi di berbagai kantor cabang Bank yang ada di Kota Bekasi

* Pecahan uang yang diincar :
– Rp1.000 sampai Rp20 ribu

* Kebutuhan warga ;
– Merayakan lebaran
– Memberi THR ke sanak saudara
– Dibawa pulang kampung


Solverwp- WordPress Theme and Plugin