Berita Bekasi Nomor Satu

Kelurahan Margahayu Pulangkan Uang Hardi

ilustrasi
ilustrasi

Radarbekasi.id – Kelurahan Margahayu mengembalikan uang senilai Rp550 ribu yang diduga sebagai pungutan liar (pungli) pada pelayanan pembuatan surat keterangan kematian pada salah satu warga RT 002/006 Kelurahan Margahayu, Hardi.

Pemulangan uang dilakukan setelah pihak Kelurahan Margahayu mengklarifikasi masalah dalam rapat bersama camat Bekasi Timur pada hari Senin (13/1) lalu.
Hardi menjelaskan, pihak kelurahan telah mengembalikan uang senilai Rp550 ribu kepadanya pada Selasa (14/1). Uang tersebut diterima melalui pegawai kelurahan dan diantar ke Mangga Besar, Jakarta Barat.

Selain itu, kata Hardi, pada waktu yang sama istrinya juga dipanggil lurah Margahayu untuk menjelaskan masalah yang kini mencuat ke media.
”Saya meminta masalah dugaan pungli pembuatan surat keterangan kematian di Kelurahan Margahayu tidak dilanjutkan, dengan dikembalikannya uang maka semua sudah selesai,” ungkapnya.

Lurah Margahayu, Andi Widyo hingga kini belum dapat dikonfirmasi mengenai alasan pemulangan uang senilai Rp550 ribu kepada Hardi.

Padahal, dalam hak jawab yang disampaikan pihaknya sudah menjelaskan tidak ada pungutan seperti yang diberitakan.

Menanggapi itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Abdul Rozak menduga praktik pungli di Kelurahan Margahayu benar terjadi. Pasalnya, pihak kelurahan terbukti mengembalikan uang yang diterima dari keluarga korban.

”Kalau memang gak ada pungutan, kenapa dipulangkan uangnya? Lalu kenapa harus ada uang dalam pembuatan suket kematian? Saya kira mustahil ada warga yang lagi berduka, kena musibah, tiba-tiba ngasih uang karena dibuatin surat, dan nilainya Rp550 ribu. Itu kan cukup besar bagi warga,” ucapnya.

Anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan Bekasi Timur dan Bekasi Selatan ini meyakini, uang yang dikeluarkan Hardi bukan inisiatif pribadi sebagaimana alibi lurah Margahayu yang menyangkal terjadi praktik pungli.

”Saya dari dapil sini, saya tahu tingkatan ekonomi warga Margahayu, mana yang kaya dan sebaliknya. Pak Hardi kan masih mengontrak tinggalnya, tanpa maksud mengecilkan. Saya rasa Pak Hardi dan istri lebih membutuhkan uang tersebut daripada ngasih oknum Kelurahan Margahayu. Seharusnya juga lurah nyumbang warganya yang sedang berduka, bukan dengan tindakan macam-macam,” tandasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin