Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Bekasi Tetapkan Karantina Terbatas

“Karena karantina terbatas maka, pergerakan orang sudah mulai kita pantau,” Walikota Bekasi Rahmat Effendi
“Karena karantina terbatas maka, pergerakan orang sudah mulai kita pantau,”
Walikota Bekasi Rahmat Effendi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi menaikkan status menjadi Bencana Covid-19, setelah sebelumnya status Kota Bekasi siaga darurat Covid-19. Peningkatan status ini diambil berbarengan dengan karantina terbatas di wilayah Kota Bekasi.

Status ini diputuskan setelah melihat perkembangan penyebaran kasus Covid-19. Berdasarkan data yang diambil dari website resmi milik pemerintah Kota Bekasi, jumlah kasus hingga saat ini mencapai 407 kasus. Diantaranya 35 kasus terkonfirmasi positif, satu diantaranya dinyatakan sembuh.

“Hasil rapat semalem, kita memutuskan yang tadinya siaga darurat sekarang menjadi bencana berdasarkan perkembangan sudah ada 34 yang positif, tapi kan yang 1-19 (kasus yang sudah terkonfirmasi sejak sebelum Rapid Test) itu kan sedang kita evaluasi sekarang,” jelas Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Senin (30/3).

Dalam rangka penanggulangan bencana ini, Pemerintah Kota Bekasi telah membuat nota kesepakatan (Mou) dengan rumah sakit swasta di wilayah Kota Bekasi. Rahmat menyampaikan untuk tidak ada lagi pasien Covid-19 di Kota Bekasi dirujuk ke Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, sekaligus menjadikan pusat penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi.

Jika kapasitas ruangan di RSUD Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi penuh, maka pasien umum bisa dipindahkan ke rumah sakit swasta yang ada di kota Bekasi. Di area stadion Patriot Chandrabhaga sudah mulai dipersiapkan peralatan medis seperti oksigen dan lainnya.

Pembatasan hilir mudik warga di perbatasan Kota Bekasi juga sudah mulai dilakukan, pembatasan ini disebut karantina terbatas. Pengawasan terhadap warga yang masih berkerumun juga ditingkatkan guna menekan penyebaran Covid-19 ini.

“Karena karantina terbatas maka  pergerakan orang sudah mulai kita pantau, ini aja udah ramai lagi Senin tuh. Trus hal hal yang masih ada kerumunan setelah jam 21:00 WIB, kecuali rumah makan, kita represif, kita tutup,” tegasnya.

Pantauan Radar Bekasi, sebagian besar wilayah tempat tinggal warga di Kota Bekasi sudah menutup akses masuk, disetiap wilayah hanya menyisakan satu akses saja. Hal ini dilakukan mulai dari wilayah perkampungan hingga wilayah perumahan di Kota Bekasi.

Secara tehnis, pemeriksaan dalam rangka pembatasan di jalan-jalan kota di perbatasan ini dilakukan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP). Total terdata 10 jalan Kota yang berada di perbatasan, baik itu dengan DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, maupun Kabupaten Bekasi.

“Menghentikan (sebentar) yang akan atau keluar Bekasi, menghimbau dan mengingatkan agar tetap dirumah jika tidak ada keperluan mendesak, memeriksa suhu dengan Thermo Gun,” terang Kabid Tehnik Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto menjabarkan tehnis pembatasan di perbatasan Kota Bekasi.

Terpisah, Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid -19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah memastikan hingga saat ini Kabupaten Bekasi tidak melakukan Lock Down, seperti yang diberitakan banyak di grup whatsapp. Hal itu sesuai undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang ke karantina kesehatan. Dia mengaku belum bisa memastikan apakah Kabupaten Bekasi akan dilakukan karantina wilayah.

“Kalau rencana untuk melakukan karantina wilayah itu bukan kewenangan saya untuk menjawabnya, tapi kepala daerah. Saya belum pernah diajak ikut-ikut membahas itu, jadi belum bisa menjawab,” tukasnya.

Sementara itu, Lurah Jatimulya, Charles sangat menyanyangkan ketertutupan informasi mengenai orang-orang yang terindikasi virus korona. Pasalnya, sampai saat ini belum pernah mendapatkan data mengenai warganya yang terindikasi virus korona. Walaupun dari data yang di Pusat Informasi dan Kordinasi Covid -19 Kabupaten Bekasi beberapa kasus virus korona ada di wilayah Jatimulya.

“Saya enggak tahu warga yang terkena virus korona dimana aja. Karena memang enggak pernah dikasih tahu, kemarin juga warga pada dateng ke kelurahan nanya itu,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus korona di wilayah ini, Charles mengaku, sudah melakukan beberapa upaya seperti penyemprotan menggunakan disinfektan ke semua wilayah di Jatimulya dan melakukan patroli setiap hari untuk membubarkan masyarakat yang kumpul-kumpul. “Kemarin kita sudah melakukan penyemprotan swadaya bersama masyarakat. Selain itu, kita juga setiap hari membubarkan warga yang kumpul-kumpul,” ucapnya.(sur/pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin