Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Waswas Kasus Naik Lagi

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sementara itu, Juru Bicara Gugus Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengaku waswas penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bekasi melonjak lagi. Hal ini semakin banyaknya warga mengunjungi tempat wisata dan bepergian ke luar kota.

“Kekhawatiran Gugus Covid-19, klaster Covid-19 pasca libur panjang ada. Makanya diatur dengan protokol kesehatan. Kondisi sekarang gak bisa juga kita melarang, untuk masyarakat kemana- mana,” kata Alamsyah kepada Radar Bekasi, Kamis (20/8).

Menurutnya masa perpanjangan PSBB proporsional hingga 31 Agustus 2020 tak mempengaruhi pergerakan masyarakat. Bahkan, bagi warga dari dalam daerah Kabupaten Bekasi. “Untuk wisata di Kabupaten Bekasi sendiri sudah dibuka untuk wisata alam terbuka. Ini sudah diatur dalam Perbup (Peraturan Bupati) Bekasi. Intinya, event apapun yang buat mobilitas tinggi pasti beresiko (Penularan Corona). Makanya semua harus waspada,” tukasnya.

Alamsyah menambahkan, untuk saat ini dari 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi, sebanyak tujuh kecamatan masuk zona merah, yakni Kecamatan Cibitung, Babelan, Tambun Selatan, Tambun Utara, Kecamatan Cikarang Selatan, CIkarang Barat dan Kecamatan Setu.

Adanya peningkatan pengunjung pada Obyek wisata, dirasakan pengelola Wisata Kawung 3, Bojong Rangkas, di Kampung Ciranggon, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur. Meski tidak masuk pada zona merah, namun kecemasan terhadap pengunjung yang membawa virus dirasakan sebagian besar pengelola.

Pantauan Radar Bekasi, sejumlah pengunjung di tempat wisata tersebut di pulangkan karena tak menggunakan masker.“Masker anak saya hilang, jatuh di jalan. Punya anak aja yang ilang, kita mah semua pake. Jadi kita keluar dulu aja nyari masker buat anak biar bisa masuk,” ujar Wiwik Darmawanti (37), Warga Pilar, Jakarta Barat.

Ketua Pokdarwis Kawung Tilu Bojong Rangkas, Dayat Riyana mengatakan, pembatasan pengunjung memang menjadi aturan yang sudah disepakati. Juga, bagi pengunjung yang tidak menggunakan masker, dipulangkan.

“Kita juga cemas. Makannya kita pulangkan saja kalau ada pengunjung yang gak pake masker. Buat kemajuan kita juga juga. Kalau ada yang positif, resikonya besar buat lokasi wisata. Kita juga saling menjaga,” tegasnya, singkat. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin