Berita Bekasi Nomor Satu

Longsor di Bekasi Bertambah

Illustrasi: Petugas ketika mengevakuasi material yang terbawa longsor di kawasan Wisata Kuliner, Margajaya, Bekasi Selatan, Selasa (16/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hujan dengan intensitas sedang dan deras di Kota Bekasi, menyebabkan sejumlah wilayah mengalami banjir hingga longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat, ada lima wilayah terdampak longsor (lihat grafis).

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, longsor tersebut membuat warga merasa khawatir. Longsor terakhir mengancam bangunan rumah produksi tahu dan Rumah Sakit (RS) di Bekasi Timur. Derasnya aliran air di Kali Bekasi memicu abrasi sepanjang 100 meter. Beruntung tidak ada korban jiwa dan kerugian materil, hanya saja membahayakan keselamatan pemilik bangunan rumah produksi tahu.

“Terjadi hari Rabu 17 Februari 2021. Awal kejadian itu jam 05:00 WIB subuh, tetapi kita baru dapat laporan jam 16:00 WIB sore, kita kesana,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Bekasi, Dede Ade Suhendra, Kamis (18/2).

Akibat tergerus air, tanah tepat dibawah rumah produksi tahu, dibagian dapur hilang terbawa air. Sehingga didapati alas bangunan retak sehingga terpaksa tidak digunakan untuk produksi tahu yang selama ini dilakukan.

Bagian dapur rumah produksi tahu akhirnya dipindahkan ke tanah lapang tidak jauh dari lokasi setelah dihimbau oleh petugas BPBD, meskipun pemilik bangunan sempat khawatir dengan aktivitas produksi tahu miliknya tidak bisa dilakukan. Bangunan ini dijelaskan oleh Dede berada tepat di garis sepadan sungai.

Selain rumah produksi tersebut, peristiwa ini juga nyaris mengancam salah satu RS berjarak 10 meter dari rumah produksi tahu. Beruntung tidak ada kerusakan berarti pada bangunan RS tersebut dan masih bisa beroperasi. Peristiwa ini berdasarkan pantauan petugas dipicu oleh struktur tanah yang labil.

“Tetapi pada saat saya sampai di belakang RS Vina itu, kemungkinan kalau kita dapat kiriman air dari (sungai) Cileungsi, Cikeas Bogor itu kita tidak tahu,” tambahnya.

Hujan dengan intensitas ringan hingga tinggi menyebabkan banjir dan pohon tumbang di beberapa lokasi. Setidaknya tercatat ada enam titik banjir. Dede mengaku pihaknya telah menempatkan Satgas BPBD di lokasi rawan banjir, termasuk dengan informasi debit air di hulu Kali Bekasi.

“Kita sudah menempatkan Satgas BPBD di lokasi rawan banjir, kita juga bekerjasama dengan mitra kerja, bersinergi dengan KP2C,” tukasnya.

Intensitas hujan cukup tinggi di Kawasan Bekasi Timur menurut pantauan Radar Bekasi terjadi siang kemarin. Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bahaya banjir selama dua hari, yakni 17 dan 28 Februari bagi sejumlah wilayah, termasuk Jawa Barat.

Dua hari kedepan, tepatnya 19 hingga 20 Februari, potensi dampak hujan lebat diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Tujuh Kota dan Kabupaten berstatus siaga dampak banjir bandang.

Sebelumnya, kepada Radar Bekasi, Kepala Subkordinator Bidang Analisis Iklim BMKG, Adi Ripaldi telah menyampaikan periode musim hujan di Jabodetabek, Khususnya Bekasi masih berlangsung sampai dengan bulan April mendatang.”Curah hujan akan mulai berkurang setidaknya di bulan Mei 2021,” ungkapnya. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin