Berita Bekasi Nomor Satu

Giliran Calhaj Lansia Divaksin

ILLUSTRASI VAKSINASI LANSIA: Petugas medis menyuntikan vaksin Sinovac kepada lansia di Rumah Sakit Siloam Bekasi Sepanjang Jaya, Senin (15/3). Pemerintah Kota Bekasi menargetkan 5.200 vaksinasi untuk lansia sebagai upaya pencegahan wabah Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Meskipun belum ada kepastian jadwal keberangkatan Calon Jamaah Haji (Calhaj) ke tanah suci, namun persiapan terus dilakukan. Salah satunya memberikan vaksin kepada Calhaj Lanjut Usia (lansia). Vaksinasi Calhaj Lansia di Kota Bekasi dijadwalkan pekan ini.

Ya, Kementerian Kesehatan Arab Saudi memutuskan bahwa hanya calon jamaah yang sudah divaksin Covid-19 saja yang diizinkan mengikuti ibadah haji tahun ini. Pada tahun 2020 lalu, penyelenggaraan haji ditiadakan, sebanyak 2.416 Calhaj Kota Bekasi ditunda keberangkatannya.

Persiapan untuk vaksinasi Calhaj tahun 2021 dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi. Rencananya vaksinasi dimulai pada pekan ini untuk Lansia.”Kita diminta untuk memvaksin Lansianya untuk jemaah haji, ini kita lagi ngatur jadwal, nanti kita ada kegiatan (vaksinasi massal) juga sih,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bekasi, Dezi Syukrawati.

Saat ini pihaknya masih menunggu data Calhaj Lansia dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi. Setelah data diperoleh, Dinkes perlu memeriksa data Calhaj Lansia yang telah mengikuti vaksinasi sebelumnya dalam kelompok Lansia.

Pemeriksaan data Calhaj Lansia ini diperlukan untuk mengetahui setiap Calhaj sudah atau belum mengikuti vaksinasi sebelumnya.”Jadi Minggu depan kita harap sudah dapat (sasaran vaksin Calhaj Lansia),” tambahnya.

Dari total Calhaj Kota Bekasi yang batal berangkat tahun lalu mendapatkan prioritas keberangkatan tahun ini. Saat ini Kemenag Kota Bekasi belum mendapatkan informasi pasti berapa kuota Calhaj untuk tahun ini lantaran belum didapatkan informasi resmi dari Kerajaan Arab Saudi.

“Kuota belum kita dapatkan secara pasti, persiapan-persiapan masih mengacu kuota tahun lalu 2.739,” terang Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Bekasi, Sri Siagawati.

Sementara ini, kantor kementerian agama di daerah hanya berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan persiapan jika ada kemungkinan keberangkatan Calhaj. Persiapan dilakukan mulai dari dokumen Paspor, pemeriksaan kesehatan, hingga pembinaan manasik haji secara langsung (Luring) maupun Daring.

Dari jumlah kuota sebanyak dua ribu lebih Calhaj, 50 persen diantaranya adalah Calhaj Lansia. Maka, persiapan keberangkatan haji pada masa pandemi ini harus dipersiapkan dengan baik demi keselamatan Calhaj.”Kalau tidak salah hampir 50 persen jamaah kita Lansia, tetapi banyak yang ikut kelompok bimbingan,” tukasnya.

Keterangan pers yang diterima oleh Radar Bekasi, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya untuk mempersiapkan skenario penyelenggaraan haji secara komprehensif. Hal ini dilakukan untuk kesuksesan tujuan ibadah dan keselamatan jemaah.

Hal ini disampaikan pada kegiatan Muzakarah perhajian Indonesia di Bekasi akhir bulan Maret lalu. Menag menjabarkan bahwa pandemi telah merubah tatanan kehidupan, diantaranya pembatasan, termasuk dalam kegiatan keagamaan yang bersifat massal.”Pembatasan juga terjadi dalam penyelenggaraan haji dan umroh sejak tahun lalu. Itu bisa menjadi pembelajaran dalam persiapan, jika haji dibuka tahun ini,” paparnya.

Jika diizinkan berangkat, ada beberapa perbedaan yang akan terjadi, diantaranya pelaksanaan haji tamattu atau jemaah melaksanakan umroh terlebih dahulu baru melaksanakan haji. Diperkirakan tahun ini ada skema karantina, maka haji yang dilaksanakan adalah haji Ifrad, atau melaksanakan haji terlebih dahulu baru melaksanakan umroh.

Selain persiapan mitigasi haji, mental jemaah dinilai sebagai aspek yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan. Hal ini perlu dipersiapkan lantaran dimungkinkan adanya perubahan skema penyelenggaraan haji pada masa pandemi. (Sur).


Solverwp- WordPress Theme and Plugin