Berita Bekasi Nomor Satu

Kesulitan Genjot PAD

ILUSTRASI: Suasana hunian vertikal di Kawasan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belum lama ini. Target PAD Kota Bekasi hingga Juli 2021 baru menyentuh angka 43 persen dari target Rp2,5 triliun RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI Kesulitan Genjot PAD

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hingga Juli 2021, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi baru menyentuh angka 43 persen dari target PAD Rp 2,5 triliun. Kondisi itu dibahas dalam pertemuan Komisi III DPRD Kota Bekasi bersama Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Rabu (7/7).

“Kalau kita lihat pengalaman tahun lalu dan tahun ini tidak tercapai 50 persen PAD kita. Maka, kita rapat dengan Bapenda supaya betul-betul ini harus dimaksimalkan,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafied usai rapat dengan Bapenda di Gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, Rabu (7/7).

Dirinya juga meminta kepada Bapenda bisa memaksimalkan PAD, yang merupakan sumber dana pembangunan Kota Bekasi itu. “Ya apalagi sekarang ini sudah masuk bulan ke tujuh (Juli). Nah bulan ini ada PPKM Mikro Darurat. Sehingga terkendala terhadap PAD,” ujarnya.

Ia mengaku hasil pertemuan optimisme masih ditunjukkan Bapenda, meskipun kemungkinan adanya refocusing anggaran bakal terjadi.

“Tapi kita hanya mewarning tadi. Bahwa ini harus dilihat semuanya. Dan juga ada potensi refocusing anggaran yang mencapai Rp 220 miliar. Kemungkinan akan berkurang anggaran untuk kegiatan,” terangnya.

Lambannya raihan PAD diakuinya bakal berimbas ke sejumlah sektor. Di tengah kondisi Pandemi Covid-19, PAD di beberapa sektor berpotensi terjadi pengurangan. Salah satunya di perhotelan, restoran dan parkir. ”Itu yang kemungkinan akan berkurang dan berdampak di PPKM ini,” imbuhnya.

Ia berharap Pandemi bisa segera teratasi sehingga PPKM yang betul-betul dirasakan dampaknya di sektor ekonomi itu tidak lagi diperpanjang.

“Ini memang belum sampai ke sana ya. Mudah-mudahan tidak diperpanjang itu yang kita harapkan. Sampai sekarang ini terhadap PAD kita belum ada solusi. Akan tetapi kita tetap optimis dan kita berharap tidak ada perubahan-perubahan dan kita bertahan dengan target kita Rp 2,5 triliun lebih. Intinya kita optimis untuk PAD,” ungkapnya.

Sementara pihak Bapenda, melalui Kepala Badan Pendapatan Daerah, belum memberikan keterangan perihal capaian PAD 2021. Usai rapat, kepala Bapenda enggan diwawancara awak media termasuk ketika coba dikonfirmasi ulang Radar Bekasi kemarin. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin