Berita Bekasi Nomor Satu

Door to Door Vaksinasi Warga

ILUSTRASI: Warga ketika menerima layanan vaksinasi dari tenaga kesehatan Kota Bekasi. IST/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Warga ketika menerima layanan vaksinasi dari tenaga kesehatan Kota Bekasi. IST/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerataan vaksinasi guna mewujudkan herd immunity dan menjaga kesehatan masyarakat perlu dilakukan. Cara door to door dengan menyambangi kediaman warga bakal dilakukan Puskesmas Margajaya, Bekasi Selatan.

Langkah ini juga dilakukan menyusul tingginya antusiasme masyarakat, sekaligus melakukan pendataan bagi warga yang sudah dan belum divaksinasi.

Kepala UPTD Puskesmas Margajaya, Yuliartha Ika Putri, mengatakan, pendataan yang nantinya dilakukan merujuk pada intruksi Wali Kota Bekasi. Supaya warga yang belum dan yang sudah divaksin dapat terdeteksi. Mengingat banyak warga Margajaya yang mengikuti vaksinasi di luar kota sehingga tidak masuk pendataan.

“Nah, makannya kemarin kita dapat intruksi dari Pak Wali Kota. Untuk Pamor, RT, RW beserta 4 Pilar untuk ketuk pintu di masing-masing rumah warga di Margajaya ini,” kata Yuli sapaan akrabnya ketika dihubungi, Senin (23/8).

Pendataan penting dilakukan mengingat vaksinasi saat ini banyak dilakukan di sejumlah tempat, sehingga untuk validasi warga yang sudah dan belum divaksin perlu pendataan langsung.

Pihaknya tidak bisa berpatokan data di hasil P-Care. Pasalnya berdasarkan data P-Care warganya yang sudah divaksin hanya 15 persen. Diketahui Kelurahan Margajaya memiliki warga mencapai 17.896 ribu jiwa.

“Yang berumur 18 plus kita belum ada datanya. Yang berumur 12 sampai 17 tahun kita belum ada datanya juga. Jadi kita belum tahu persentase rielnya berapa-berapa jumlahnya,” ucapnya.

Melihat hal tersebut, Puskesmas Margajaya berencana melakukan pendataan dari rumah ke rumah. Dengan dibantu  4 Pilar beserta petugas lainnya, mendata langsung warga yang sudah divaksin dosis pertama atau dosis kedua.

Pendatan juga untuk mendeteksi lokasi vaksin dan jenis vaksin yang diterima warga. Lewat pendataan tersebut pihaknya juga akan mengetahui di setiap rumah kategori usia 18 tahun dan 12 tahun berapa yang sudah dan yang belum divaksin.

Kepala UPTD Puskesmas Margajaya, Yuliartha Ika Putri

“Rencana itu yang akan kita lakukan. Nantinya tidak hanya pihak Puskesmas saja dari pihak-pihak lain pun ikut serta mendatanya.  Sampai saat ini kita sedang menunggu data rielnya,” ujarnya.

Yuli juga mengaku, pada proses vaksinasi ada saja warga yang menolak. Namun saat ini diakuinya antusiasme warga jauh lebih tinggi.

“Apalagi sekarang masuk Mal dan kunjungan ke luar daerah harus sudah divaksin. Makanya peminatnya makin tinggi dari masyarakat terhadap vaksin,” jelasnya.

Sehingga saat ini gerai vaksin di Mal dan lingkungan serta  Puskesmas dibuka untuk memudahkan warga.

Kegiatan yang dilakukan adalah instruksi dari Wali Kota Bekasi. Bagi warga yang belum divaksin untuk segera datang ke lokasi yang di siapkan.

“Kita pun waktu dekat ini akan merencanakan vaksinasi dosis kedua. Dan kita akan sesuaikan dosisnya saat dosis pertama,” paparnya.

Ia juga menghimbau, kepada warga Margajaya jangan takut, pasalnya vaksin yang diberikan sudah melewati tahap uji lab. Apabila ditemukan demam, mual, usai divaksin itu diakuinya sesuatu yang biasa, tidak ada yang sampai di rawat di rumah sakit.

“Vaksin ini adalah ikhtiar kita untuk melawan virus. Karena virus ini sesuatu yang masih asing di tubuh kita. Jadi virus sesuatu yang asing masuk ke tubuh kita tubuh akan bereaksi. Maksud dari vaksin itu untuk mengenalkan virus ke tubuh kita. Karena Vaksin ini virus yang sudah dilemahkan dan disuntikan ke tubuh. Agar tubuh mengenal dan tidak menyebabkan efek yang memberatkan,”jelasnya.

”Jadi tidak usah takut untuk divaksin pasti tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya karena sudah melalui uji klinis. Saya harap masyarakat tidak takut dan tidak perlu mendengarkan kabar Hoaks. Karena kehalalannya MUI pun sudah mengeluarkan sertifikat halal. Karena lebih banyak manfaatnya,” tukasnya. (adv/pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin