Berita Bekasi Nomor Satu

Dishub Kebut Skema Integrasi

PERLU TRANSPORTASI PENDUKUNG: Pengendara sepeda motor melintas di samping pembangunan Depo LRT di Kawasan Jatibening, Kota Bekasi, Senin (1/11). Pemerintah Kota Bekasi mengusulkan penambahan sejumlah fasilitas penunjang ke Pemerintah Pusat menjelang jadwal operasional LRT Jabodetabek. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebelum beroperasinya moda transportasi anyar Light Rail Transit (LRT) di Kota Bekasi, skema integrasi kendaraan pendukung tengah dikebut.

Dinas Perhubungan Kota Bekasi mewacanakan memanfaatkan moda transportasi lokal Trans Patriot hingga meminta bantuan Organisasi Angkutan Daerah (Organda) untuk menunjang moda transportasi pendukung antar Depo LRT.

Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dishub Kota Bekasi Erwin menjelaskan, bahwa terkait skema transportasi terintegrasi terhadap Operasional Light Rail Transit (LRT) kini tengah dalam proses pengkajian.

“Karena LRT ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun oleh pusat, sehingga dalam hal ini kami hanya menunggu dan tentu dengan kesiapan daerah yang juga harus dipersiapkan,” ujarnya kepada Radar Bekasi Kamis, (3/11).

Pihaknya menjelaskan, kesiapan daerah yang tengah dalam proses pengkajian ialah bagaimana transfer antar penumpang LRT dapat didistribusikan ke tempat tujuan masing-masing penumpang.

“Jadi kami sedang membuat skema, bagaimana transfer antar penumpang LRT dapat didistribusikan ke tempat tujuan masing-masing penumpang, dengan menggunakan angkutan lokal,” tuturnya.

Dishub diberikan waktu untuk membuat dan mendiskusikan skema transportasi terintegrasi ini kepada pihak pusat.

“Jadi daerah punya skema namun atas diskusi dan juga persetujuan dari pusat, sehingga kami masih memiliki waktu beberapa bulan kedepan untuk menyelesaikan skema ini,” jelasnya.

Dishub Kota Bekasi akan mengoptimalkan kendaraan trans patriot sebagai angkutan lokal dan armada pendukung integrasi.

“Yang pasti kami mempunyai strategi bagaimana integrasi LRT dengan angkutan lokal ini dapat teroptimalkan, salah satunya kami akan gunakan trans patriot untuk mengangkut penumpang LRT,” jelasnya.

Kendati demikian melihat jumlah angkutan trans patriot yang tidak memadai, pihak Dishub memiliki rencana untuk bekerja sama dengan Organda dalam pemenuhannya.

“Kami punya trans patriot yang aktif itu ada sembilan, dan sepertinya kita tidak bisa mengandalkan trans patriot untuk menjadi satu-satunya angkutan lokal yang terintegrasi. Jadi mungkin kami akan berkomunikasi dengan pihak organda siap atau tidak untuk menyiapkan armadanya,” terangnya.

Namun untuk jenis dan kondisi kendaraan akan dipilah terlebih dahulu, yang laik dan memberikan kenyamanan kepada penumpang. “Jadi nanti angkutan yang kami pilih juga tidak sembarangan, jadi harus dipilih yang masih layak dan juga nyaman untuk para penumpangnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dishub menargetkan skema transportasi terintegrasi ini dapat rampung sebelum pengoperasian LRT, sehingga dapat diinformasikan lebih awal kepada masyarakat.

“Target kami tahun depan bisa rampung, kan sebelum beroperasi akan ada uji coba LRT. Nah dalam uji coba nanti skema transportasi terintegrasi ini sudah dapat diketahui oleh masyarakat,” tukasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin