Berita Bekasi Nomor Satu

Lapor Kebakaran Lewat “Si Gercep”

ILUSTRASI:Lokasi kebakaran di Bekasi Timur Kota Bekasi yang menewaskan Lansia. Disdamkar mendorong masyarakat gunakan aplikasi “Si Gercep” untuk memudahkan penerimaan laporan serta lokasi. RAIZA SEPATIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guna memaksimalkan layanan pada masyarakat, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi telah meluncurkan aplikasi yang diberi nama Si Gercep.

Kasi Komunikasi dan Investigasi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Heri Kurnianto menjelaskan, aplikasi Si Gercep merupakan sebuah aplikasi sistem gerak cepat. Dimana setiap laporan kebakaran dan penyelamatan tersedia dalam satu buah aplikasi.

“Jadi aplikasi Si Gercep ini adalah sebuah aplikasi sistem gerak cepat yang didalamnya ada laporan kebakaran dan penyelamatan kepada masyarakat,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (29/1).

Kemudian aplikasi tersebut diperuntukkan untuk mempermudah masyarakat dan tentunya pasukan, mengetahui jumlah anggota yang dikerahkan apabila terjadi kebakaran.

“Bisa menunjukan berapa banyak anggota yang diterjunkan apabila ada kejadian seperti kebakaran agar petugas bisa langsung menuju ke lokasi,” jelasnya

Sementara sistem pengoperasian aplikasi Si Gercep ini sendiri sangatlah mudah, dimana masyarakat hanya perlu membuka layanan aplikasi tersebut dan menginformasikan bantuan seperti apa yang dibutuhkan.

“Masyarakat tinggal membuka aplikasi tersebut dan disana nantinya akan ada kontak call center, yang nantinya akan segera terintegrasi dengan layanan kami, dan kami akan segera menuju ke lokasi apabila masyarakat membutuhkan pertolongan,” tuturnya.

Setelah masyarakat melakukan tindakan pelaporan melalui aplikasi tersebut, maka masyarakat hanya perlu memberikan share lokasi dimana tempat kejadian berlangsung.

“Apabila masyarakat sudah melapor masyarakat bisa langsung share lokasi dimana kejadian yang tengah berlangsung, supaya petugas cepat datang guna melakukan proses pemadaman api maupun evakuasi,” ucapnya.

Penggunaan aplikasi Si Gercep ini dilakukan untuk meminimalisir adanya laporan palsu, sehingga proses evakuasi dapat dilakukan secara pasti dan tidak fiktif.

“Jadi apabila mendapatkan laporan dari masyarakat melalui via telepon masuk, kan kita mesti mengkroscek kembali kepada si pelapor. Kalau menggunakan aplikasi diantaranya adalah untuk menghindari adanya laporan-laporan palsu, karena untuk mendaftar ada data diri lengkap KTP jadi laporan yang masuk ke kita bisa secara pasti dan tidak fiktif,” tuturnya.

Lebih lanjut, aplikasi ini sendiri sudah diluncurkan dan sudah dapat digunakan oleh masyarakat. Sehingga dari inovasi yang telah dibuat dapat mengoptimalkan setiap laporan yang diterima.

“Aplikasinya sudah kami buat sejak tahun lalu, dengan menggunakan APBD tahun lalu. Jadi saat ini kita sedang dalam proses inovasi lanjutan yang kita upayakan, guna mengoptimalkan setiap laporan dari masyarakat. Supaya kita lebih sigap apabila menerima laporan yang diadukan dan nantinya ada operator juga yang di standby kan untuk pengoperasionalannya” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin