Berita Bekasi Nomor Satu

Komisi I Soroti Rendahnya Realisasi PAD

MINIM LPJU: Sejumlah pengendara melintasi Jalan Diponegoro yang minim Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU, di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (5/7) malam. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan salah satu modal keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan daerah. Karena PAD menentukan kapasitas daerah dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, baik pelayanan publik maupun pembangunan.

Semakin tinggi dan besar rasio PAD terhadap total pendapatan daerah, memperlihatkan kemandirian dalam rangka membiayai segala kewajiban terhadap pembangunan daerah itu sendiri.

Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Aria Nugraha, mendorong Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bekasi, untuk terus menggali potensi-potensi yang ada dalam meningkatkan PAD.

Kata dia, berdasarkan ketentuan Pasal 285 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, struktur sumber pendapatan daerah, terdiri dari PAD, meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain, pendapatan transfer; serta pendapatan daerah yang sah.

“Jadi, optimalisasi pendapatan itu sangat diperlukan. Buat apa ada perencanaan percepatan pembangunan, kalau keuangan daerahnya tidak ada yang berasal dari PAD,” kata Aria.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi ini menyampaikan, sering terjadi proses pembangunan itu dikerjakan pada akhir tahun, sehingga hasilnya asal jadi, dengan tujuan hanya untuk menyerap anggaran tanpa mengedepankan kualitas.

Lanjut Aria, Kabupaten Bekasi yang memiliki kawasan industri terbesar se Asia Tenggara ini, ada beberapa sektor pajak daerah dan retribusi yang potensinya cukup besar. Sehingga perlu adanya perencanaan yang matang antara PAD dan pembangunan daerah.

“Idealnya itu, di triwulan pertama PAD harus disesuaikan dengan rencana belanja daerah. Dan ini harus menjadi perhatian, agar perencanaannya seimbang antara pemasukan dan pengeluaran keuangan daerah. Sehingga pembangunan itu tidak dikebut pada akhir tahun saja,” sindir Aria .

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Sutia Resmulyawan menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan optimalisasi PAD.

“Kami akui pencapaian PAD masih belum maksimal, dan baru sekitar 40 persen. Hanya saja, memasuki triwulan ketiga ini, sudah banyak potensi pajak yang jatuh tempo dari berbagai sektor. Sehingga kami pastikan, dalam waktu dekat target PAD bisa tercapai,” beber Sutia. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin