Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pileg Penentu ‘Tiket’ Pilkada

Pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi tinggal setahun lagi. Sejumlah nama yang akan diusung oleh partai peserta Pemilu sudah terlihat meskipun belum diperkenalkan secara masif. Hingga saat ini, baru lima Parpol yang sudah memunculkan namanya untuk diusung pada Pilkada nanti, yakni Golkar, PAN, PKS, PPP dan PDI Perjuangan.

Partai yang telah memiliki sosok untuk diusul dalam Pilkada 2024 mendatang telah memasang target maksimal dalam perolehan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) nanti. Masyarakat juga bisa mulai menilai sosok yang muncul ke permukaan dari jauh-jauh hari.

Anggota Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu sudah mulai terjun ke tengah-tengah masyarakat, membawa misi memenangkan syra partai pada pelaksanaan Pemilu Februari mendatang. Saat ini, pengurus Parpol mengaku masih menaruh fokus mereka pada pelaksanaan Pemilu.

“Yang pertama memang perintahnya kita fokus untuk Pileg dan Pilpres dulu. Memenangkan partai dan memenangkan pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Kota Bekasi,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, Ahmad Faisyal, Rabu (19/7).

Pada pelaksanaan Pemilu nanti, DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi memasang target 15 kursi DPRD Kota Bekasi. Belum banyak pembicaraan terkait dengan Pilkada. Namun Faisyal menyebut, berdasarkan hasil beberapa lembaga survei, suara dari kader, hingga anggota DPRD Kota Bekasi fraksi PDI Perjuangan Kota Bekasi sepakat mengusung Tri Adhianto sebagai calon Walikota Bekasi.

Kinerja Tri sebagai ketua DPC dan Plt Walikota Bekasi kata Faisyal dinilai sudah baik. Meskipun keputusan ini harus ditetapkan lewat mekanisme yang ada di internal partai, rekomendasi calon Walikota Bekasi akan jatuh ke Tri Adhianto.

“Kita tidak tahu nanti partai bagaimana. Tapi kami pun punya keyakinan, saya sebagai sekretaris DPC bahwa rekomendasi partai tidak akan lari dari pak Tri Adhianto,” tambahnya.

Sebagai Plt Walikota Bekasi, tentu nama Tri Adhianto sudah banyak dikenal oleh warga Kota Bekasi. Wajah sosok Tri pun terpampang di banyak tempat di Kota Bekasi.

Partai yang sama-sama merajai perolehan kursi DPRD kota Bekasi pada pemilu 2019 lalu juga sudah memiliki nama untuk diusung menjadi calon Walikota Bekasi pada Pilkada 2024 mendatang. Dengan target 24 kursi DPRD kota Bekasi, nama yang belakangan santer akan diusung oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bekasi adalah Heri Koswara, Ketua DPD PKS kota Bekasi.

Tim perumus telah menyusun nama-nama yang diusulkan oleh kader partai ke tingkat DPD, DPW, hingga DPP. Namun, sejauh ini nama Hari Koswara disebut yang paling populer di Kota Bekasi.

“Saat ini belum ada keputusan akhir, namun beliau itu yang sangat populer di Kota Bekasi. Tapi secara hitam putih, atau SK keputusan belum ada,” ungkap Sekretaris DPD PKS Kota Bekasi, Daradjat Kardono.

Lebih lanjut, Daradjat menyebut bahwa partai memiliki target untuk dapat menduduki kursi Walikota Bekasi. Saat ini, pengurus hingga kader disebut tengah mempersiapkan kekuatan mewujudkan target tersebut.

“Insyaallah kita sedang siapkan. Dengan pemilu legislatif besok, ini akan sangat menentukan seberapa kuat daya dukung tersebut,” tambahnya.

Sementar itu, DPD Partai Golkar Kota Bekasi sampai dengan saat ini masih mengantongi nama tinggal yang akan diusung sebagai calon Walikota Bekasi. Partai yang telah mengantarkan calonnya dua kali menjadi Walikota Bekasi ini mengusung Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari.

“Kalau berdasarkan hasil Rakerda yang lalu, itu kan di Rakerda merekomendasikan Bu Ade Puspitasari sebagai calon kepala daerah,” ungkap Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Dariyanto.

Sampai dengan saat ini kata dia, DPD Partai Golkar Kota Bekasi diminta untuk fokus menghadapi Pileg.

Sosok nama calon Walikota Bekasi lainnya datang dari DPD PAN Kota Bekasi, mengusung nama Sigit Purnomo Said atau yang akrab dikenal sebagai Pasha Ungu. Pasha lebih unggul dibandingkan tiga nama lain yang muncul.

“Hampir rata-rata kader melihat situasi dan kondisi karena ingin menang, diantara empat nama ini Pasha Ungu yang paling tinggi,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bekasi, Afrizal.

Keputusan final terkait dengan nama dan keputusan untuk mengusung calon walikota ini diputuskan menunggu hasil Pileg 2024. Pada kontestasi Pileg nanti, Pasha Ungu akan bertarung untuk menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) daerah pemilihan Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

Jika perolehan kursi PAN di DPRD Kota Bekasi memuaskan sesuai dengan target delapan kursi, Pasha disebut bersedia diusung sebagai calon Walikota Bekasi.

“Kalau memang nanti PAN kursinya nambah, (diusung atas dasar) kemauan partai dan perintah partai, prinsipnya dia sebagai kader siap kalau diperintah partai,” ungkapnya.

Pengalaman sebagai Walikota dan Plt Walikota Palu menjadi modal penting Pasha di ranah birokrasi dan pembangunan kota. Meskipun, tidak bisa dipungkiri, setiap kota memiliki situasi dan kondisi yang berbeda, terlebih Kota Bekasi sebagai penyangga DKI Jakarta.

Sebagai Kota metropolitan, DPD PAN menilai Kota Bekasi cocok dipimpin oleh pemimpin muda yang memiliki visi dan misi. Usaha untuk memperkenalkan Pasha disebut sudah mulai dilakukan oleh DPD PAN Kota Bekasi, baik lewat spanduk, maupun media sosial milik masing-masing kader partai.

“Bahkan tagline kita sekarang di Kota Bekasi ini, PAN menang, Pasha Ungu walikota,” tambahnya.

Satu nama lainnya yang muncul adalah Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Sholihin. Nama Sholihin direkomendasikan menjadi calon Walikota Bekasi 2024 hasil dari keputusan Mukercab.

“Tapi saya karena Pileg duluan, kita fokus Pileg dulu untuk memenangkan kursi DPRD Kota Bekasi. Target partai kan enam kursi, minimal lima kursi, karena pileg besok ini sebagai barometer kursi untuk Pilkada,” paparnya.

Lebih lanjut, dengan Tag Line Menuju Bekasi Baru, ia bertekad untuk memperbaiki kebijakan di sektor pendidikan, kesehatan, dan penataan kota, hingga memperbaiki sektor birokrasi.

Meskipun ikut juga bertarung sebagai adalah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg), Sholihin mengaku siap untuk menanggalkan kursi DPRD jika terpilih dan partainya memenuhi syarat untuk mengusung calon walikota.

“Tidak apa-apa (harus melepas kursi DPRD jika terpilih), kita sebagai ketua partai kan harus mengambil pilihan untuk kepentingan masyarakat. Tidak pengaruh itu, kan nanti penggantinya kader kita (PPP) sendiri kan,” tambahnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin