Berita Bekasi Nomor Satu

Kisruh Reposisi AKD Fraksi Madani DPRD Kabupaten Bekasi Kian Meruncing

KANTOR DPRD: Pengendara bermotor melintas di depan kantor DPRD Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kisruh reposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) pada Fraksi Madani DPRD Kabupaten Bekasi, kian meruncing. Dua dari empat partai penghuni Fraksi Madani, yakni Partai NasDem dan PKB menyatakan siap keluar. Dengan hanya tersisanya PPP dan Perindo, fraksi gabungan tersebut kini terancam bubar.

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Bekasi, Marjaya Sargan, menyatakan pihaknya tidak akan pernah menerima keputusan reposisi AKD. Sebab, sambung Marjaya, keputusan fraksi dalam mereposisi berlangsung sepihak. Terlebih, yang mengalami kehilangan posisi anggota Badan Anggaran adalah Nasdem.

“Tentu NasDem sampai kapan pun tidak akan menerima keputusan tersebut, karena kita di Fraksi Madani,” ucap Marjaya kepada Radar Bekasi, Minggu (24/9/2023).

Marjaya mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, pimpinan DPC PKB Kabupaten Bekasi sejauh ini juga tak pernah diajak bicara untuk reposisi AKD di Fraksi Madani. Oleh karena itu Marjaya berencana akan menjalin komunikasi dengan pimpinan DPC PKB.

“Kami akan mencoba ketemu dengan Ketua DPC PKB. Kita ini partai koalisi, kita akan meminta PKB keluar dari Fraksi Madani, dan kita akan bergabung dengan PKS, yang memang partai koalisi di pusat maupun Kabupaten Bekasi. Kita pasti akan keluar, sepanjang PKB mau diskusi,” tukasnya.

BACA JUGA: Fraksi Madani Terancam Bubar

Informasi yang diterima Radar Bekasi, reposisi anggota Banggar yang sebelumnya milik Nasdem yang kini berpindah ke Perindo merupakan usulan dari Ketua Fraksi Madani, Cecep Noor.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Bekasi, Muhamad Rochadi membenarkan bila jajarannya tidak mengetahui adanya pergantian AKD di Fraksi Madani. Melihat ini, Adi menduga, adanya pemufakatan rahasia dalam pergantian AKD tersebut.

Perihal ajakan pimpinan NasDem untuk keluar dari Fraksi Madani, Adi menegaskan, bahwa partainya memang dari awal sudah ingin keluar dari fraksi tersebut.

“Saya dari awal sudah keluar dari Fraksi Madani. Waktu itu mau pindah ke merah (PDIP), cuma surat saya nggak ditanggapi. Kalau memang mau keluar, itu lebih bagus. Kita keluar bareng, cuma soal bergabung ke mana, saya akan diskusi ke internal dulu,” jelasnya.(pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin