Berita Bekasi Nomor Satu

Banjir di Jalan Raya Pisangan Tambun,  Warga: Cepat Surut, jadi Bisa Jualan

TERABAS BANJIR: Sejumlah pengendara melintasi banjir di Jalan Raya Pisangan Desa Satria Jaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Minggu (5/11). ARIESANT/RADAR BEKASI

 

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir kembali melanda Jalan Raya Pisangan di Desa Satriajaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Minggu (5/11). Beruntung, banjir kali ini tak sampai mengganggu aktivitas usaha karena ketinggian air tidak signifikan.

Banjir terjadi akibat meluapnya Kali Bekasi ditambah hujan deras yang mengguyur sejak sehari sebelumnya. Dampaknya, kelancaran arus lalu lintas di Jalan Raya Pisangan terhambat.

Kondisi itu menjadi perhatian utama karena banyak pengendara yang melewati Jalan Raya Pisangan, yang notabene merupakan jalur penghubung antara wilayah Bekasi Timur dengan Tambun Utara Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.

Jalan itu merupakan satu-satunya jalan alternatif tercepat dari Kota Bekasi untuk menuju wilayah Tambun Utara, Tambelang, Babelan, Sukawangi, hingga Muaragembong.

Terjadinya banjir akibat luapan sungai Kali Bekasi di Jalan Raya Pisangan itu bukan hanya saat ini. Namun, telah terjadi beberapa kali dalam satu tahun. Ketinggiannya pun bervariasi mulai dari 20 cm hingga 40 cm. Ketinggian airnya pun bervariasi, berkisar antara 20 cm hingga 40 cm.

Saat banjir melanda jalan itu, banyak pengendara roda dua dan empat yang nekat menerobos. Tak sedikit kendaraan warga yang mogok. Alhasil kepadatan lalu lintas terjadi di jalan tersebut.

BACA JUGA: Panas Mereda, Banjir Siap Melanda

Salahsatu warga, Harto (64) mengatakan luapan Kali Bekasi mulai merangsek masuk ke jalan raya dan permukiman warga itu sekitar pukul 03.30 WIB Minggu (5/11). Saat itu, Harto bersama istrinya tengah bersiap berdagang nasi uduk.

“Sekitar jam 03.30 WIB lah ya, saya lagi nyiapin tempat buat jualan nasi uduk tapi ngeliat jalan air udah mulai mau banjir ini. Kalau banjir bisa sampai depan sini soalnya,” kata Harto, Minggu (5/11).

Beruntungnya, kali ini debit air Kali Bekasi tidak sebesar tahun lalu. Dengan demikian, tempat berdagang Harto terbebas dari banjir.

“Tahun lalu sampai sini, saya sampai gak bisa jualan. Udah gitu macet. Alhamdulillah banjir sekarang cuma sedikit, cepat surutnya juga, jadi bisa jualan,” tambahnya.

Sementara, pengendara, Handoko (41), terpaksa melintasi banjir di jalan itu lantaran dirinya harus pulang ke Perumahan Darmawangsa di Tambun Utara. Ia mengakui bahwa banjir seringkali melanda jalur tersebut.

“Kalau ada air kiriman gede suka banjir. Satu-satunya jalan ya saya terabas aja. Saya mau pulang abis lembur kerja. kalau banjir gede banget kayak dulu biasanya ada yang pake gerobak,” ujar Handoko.

Dirinya berharap ada solusi dari pemerintah setempat baik peninggian jalan maupun normalisasi Kali Bekasi.

“Udah bertahun-tahun selalu begini (banjir). Saya berharap pemerintah bisa peka lah. Jalannya ditinggin atau kalinya dikeruk gitu, kan kalo diliat dari jembatan tinggian kali daripada jalan,” ungkapnya. (ris)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin